Tugas Pokok dan Fungsi Badan POM
setelah adanya korban, misal dalam hal penggunaan kosmetik tidak dilakukan pengamatan setelah adanya korban yang mengalami kerusakan wajah akibat
bahan berbahaya. 2.
Tindakan dilakukan berdasarkan atas tingkat risiko dan berbasis bukti-bukti ilmiah.
Tindakan yang dilakukan oleh BPOM itu berdasarkan bukti-bukti ilmiah atau fakta-fakta yang terjadi di masyarakat. Misalnya kosmetik yang mengandung
merkuri itu berbahaya dan dalam hal ini sudah ada bukti-bukti ilmiah. 3.
Lingkup pengawasan bersifat menyeluruh, mencakup seluruh siklus proses. Bahwa pengawasan yang dilakukan oleh BPOM itu di mulai dari tugas dan
fungsi BPOM secara menyeluruh jadi BPOM tidak melakukan pengawasan apabila ada produk yang beredar melainkan melalui proses pengawasan dari
cara memproduksi, dan distribusi. 4.
Berskala nasionallintas propinsi, dengan jaringan kerja internasional. Berskala Nasional maksudnya BPOM melakukan pengawasan tidak hanya
pada satu propinsi melainkan seluruh propinsi yang ada di Indonesia serta jaringan kerja internasional jadi pengawasan suatu produk yang akan di
edarkan dari luar negeri sebelum masuk ke Indonesia itu sudah melalui proses pengawasan yang ada di sana.
5. Otoritas yang menunjang penegakan supremasi hukum.
6. Memiliki jaringan laboratorium nasional yang kohesif dan kuat yang
berkolaborasi dengan jaringan global.
Setiap BPOM yang ada di seluruh propinsi itu sudah memiliki jaringan laboratorium yang sudah terakreditasi dan sudah dikenal ke seluruh dunia.
7. Memiliki jaringan sistem informasi keamanan dan mutu produk.
Dalam hal ini BPOM melakukan pengawasan berdasarkan peraturan yang sudah ada dan bekerja sama dengan Instansi lain seperti Polisi, apabila ada
pelanggaran dalam penggunaan bahan-bahan untuk sebuah produk sehingga polisi melakukan tindakan berdasarkan undang-undang perlindungan
konsumen.