lama juga dapat menyebabkan peradangan akar syaraf, termasuk dampak resiko aterosklerosis, hipertensi dan lesi pada usus 12 jari.
Dari segi medis : para ahli fisika telah menyimpulkan bahwa atom pada emas mampu menembus kedalam kulit dan masuk ke dalam darah manusia, apabila laki-
laki mengenakan emas dalam jumlah tertentu serta dalam jangka waktu yang lama, maka dampak yang ditimbulkan yaitu di dalam darah dan urine akan mengandung
atom emas dalam persentase yang melebihi batas. Apabila ini terjadi maka akan mengakibatkan Alzheimer. Penyakit Alzheimer ialah suatu penyakit dimana orang
tersebut kehilangan semua kemampuan mental dan fisik serta menyebabkan kemampuannya kembali seperti anak kecil. Sedangkan pada perempuan, atom emas
yang masuk ke dalam darah dapat keluar ketika menstruasi. Logam mulia sulit teroksidasi, artinya sangat sulit untuk larut dan masuk
meresap ke dalam tubuh. jadi cukup aman untuk digunakan. Sampai sekarang juga belum ada laporan mengenai efek samping penggunaan emas untuk kecantikan. Pada
perempuan juga begitu, bahwa anggapan darah kotor pada saat menstruasi bukan berarti darahnya kotor. Sebenarnya itu justru darah yang bersih dan kaya akan
oksigen dan nutrisi yang terdapat pada dinding rahim endometrium yang dipersiapkan untuk pertumbuhan janin bila terjadi kehamilan. Istilah darah kotor
hanya istilah awam yang salah kaprah. Keluarnya darah saat menstruasi disebabkan karena meluruhnya dinding rahim karena penurunan hormon progesteron. Jadi
keluarnya darah saat menstruasi bukan bertujuan untuk mengeluarkan racun atau kotoran, apalagi emas.
4
Menurut penulis, berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan emas sebagai bahan kosmetik itu tidak digunakan karena sampai saat ini belum ada bukti yang nyata mengenai keamanannya. Namun, apabila digunakan
sebagai perhiasan maka diperbolehkan.
4
Wawancara dengan Dr. Andini
Dari segi sosial : pengharaman penggunaan emas dan sutera pada laki-laki adalah satu cara memberantas pola hidup mewah. Hidup mewah menurut pandangan
Al- Qur’an sama dengan kemerosotan yang akan menghancurkan umat bangsa.
5
Sebagaimana firman Allah dalam QS. AL-Isra: 16 dan QS. Saba: 34
dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu supaya
mentaati Allah tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, Maka sudah sepantasnya Berlaku terhadapnya Perkataan ketentuan kami,
kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya
.
dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatanpun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu
berkata: Sesungguhnya Kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya.
Mengenai keamanan dari facial emas kosmetik serbuk emas itu sendiri belum dapat dipastikan keamanannya untuk wajah, sebagaimana yang dikemukakan
pada kutipan berikut. Menurut Dosen di Pusat Pendidikan Anti-Aging Medicine Universitas
Udayana, dr. AAGP Wiraguna, SpKK mengatakan, efek facial emas belum bisa
5
http:ummi-online.combahaya-emas-dan-sutera-untuk-lakilaki.html . Diakses pada tanggal 7
Mei 2015 jam 20.53 WIB
dibuktikan secara ilmiah. Dalam sejarah Mesir Kuno memang ada penyebutan emas untuk perawatan kecantikan. Tetapi dalam jurnal belum dibuktikan secara ilmiah,
maka saya tidak bisa berkomentar soal aman tidaknya. Kata dr.Wiraguna.
B. Analisa Mengenai Hukum Penggunaan Serbuk Emas Pada Kosmetik
Dalam bab ini, penulis akan menganalisa hukum penggunaan kosmetik. Pada dasarnya kosmetik boleh digunakan, namun kita sebagai konsumen harus
memperhatikan komposisi atau bahan-bahan yang terkandung didalamnya. Kosmetik yang mengandung serbuk emas biasanya terdapat molukel partikel emas atau serbuk
emas apabila digunakan maka akan terlihat mingkilat, namun penggunaan emas sebagai bahan kosmetik itu tidak diperbolehkan sebab emas akan menjadi logam
berbahaya apabila digunakan dalam jangka yang cukup lama serta penggunaan kosmetik yang berbahan emas ini tidak boleh digunakan oleh laki-laki sebagaimana
yang telah dikutip pada bab-bab sebelumnya. Doktor Mahmud Majid Al-Bayyar, konsultan penyakit kulit dan kelamin
menyatakan, Sesungguhnya seluruh jenis bahan-bahan kimia yang memiliki pengaruh berbahaya terhadap sebagian konsumen, baik dalam wujud
pengaruh langsung yang merusak kulit, atau menimbulkan reaksi tidak wajar terhadap beberapa jenis kulit, akibat sebagian bahan yang terkandung di
dalamnya, khususnya terhadap mereka yang memiliki alergi kulit. Bisa juga menimbulkan bahaya bila terkena sinar matahari, atau karena penumpukkan
bahan-bahan tersebut pada permukaan kulit.
Profesor Wahbah Ahmad Hasan, seorang Guru Besar di bidang penyakit kulit menyatakan. Sesunggunya bahan rias kulit dapat menimbulkan dampak
berbahaya, karena terdiri dari komposisi berbagai logam berat semacam timah dan air keras yang dicairkan dalam beberapa campuran bahan mengandung
minyak seperti minyak cocou. Sebagian bahan pewarna yang digunakan juga mengandung unsur-unsur yang diproses dari minyak tanah. Kesemuanya
adalah bahan-bahan oksidat yang berbahaya bagi kulit. Penyerapan yang
dilakukan pori-pori kulit terhadap bahan-bahan tersebut dapat menimbulkan peradangan dan alergi. Kalau penggunaan bahan-bahan kosmetik itu terus
digunakan, bahkan dapat berbahaya bagi sel-sel yang berada di darah, hati dan ginjal. Sementara bahan-bahan yang terkandung dalam komposisi bahan-
bahan kosmetik itu memiliki karakter daya meresap yang tinggi, sehingga tubuh tidak dapat dengan cepat terbebas dari pengaruhnya.
6
Jika dianalisis lebih jauh, hal ini tidak sejalan dengan konsep maslahah yaitu memelihara tujuan hukum Islam dengan menolak bencana atau kerusakan hal-hal
yang merugikan diri manusia, salah satu tujuan hukum Islam adalah memelihara jiwa jasmani dan rohani, dan apabila hal itu membahayakan jiwa, maka disebut
mafsadah karena tujuan hukum Islam adalah kemanfaatan atau mencegah kemudharatan.
Dengan pemaparan dan analisa diatas, penulis lebih cenderung setuju dengan pendapat para ulama dan ahli kecantikan yang melarangnya dan mengharamkan
penggunaan serbuk emas pada kosmetik. Di lihat dari segi manfaat, penulis dapat memahami penggunaan serbuk emas pada kosmetik ini sangat berpengaruh bagi
kualitas kehidupan pelakunya di antaranya, dapat meningkatkan gaya citra hidup di lingkungannya dan dapat meningkatkan status ekonominya. Namun, menurut penulis,
hal itu hanya bersifat keduniawian. Sikap seperti ini mencerminkan suatu wujud rasa tidak bersyukur terhadap Tuhan yang telah menciptakannya. Al-
Qur’an telah menjelaskan dalam surat an-
Nisa’ 4 : 19 yang menjelaskan bahwa mungkin manusia tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.
6
www.detikislam.comrubik-khususmuslimahpandangan-islam-mengenai-kosmetik diakses pada tgl
19 sept 2014 pada jam 13.00
Apabila dipertimbangkan antara aspek maslahah dengan mudharatnya, menurut penulis lebih besar mudharatnya karena dapat menyebabkan kerusakan
jaringan organ tubuh khususnya kerusakan pada wajah, sikap seperti ini termasuk dalam pengrusakan. Berdasarkan firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 195 yang
artinya “...dan janganlah kamu menjadikan dirimu sendiri dalam kebinasaan...” Ayat ini menjelaskan agar kita selalu menjaga diri kita dari kebinasaan, setiap
insan pada dasarnya tidak diperbolehkan mengadakan suatu kemudharatan yang akan menimpa dirinya baik berat maupun ringan. Ayat tersebut diatas di dukung dengan
kaidah fiqhiyah yang menyatakan : Artinya : “kemudharatan bahaya harus dihilangkan”.
Dari kaidah ini juga memunculkan kaidah cabang yaitu : Artinya : “kemudharatan bahaya itu tidak boleh dihilangkan dengan
kemudharatan yang lain”. Dari kaidah diatas dapat disimpulkan bahwa bahaya itu harus dihilangkan,
akan tetapi jangan sampai menggunakan bahaya lainnya. Karena kalau menghilangkan bahaya dengan bahaya itu artinya tidak menghilangkan bahaya.
Begitu pula dengan masalah penggunaan serbuk emas pada kosmetik, apabila ingin cantik tidak harus dengan jalan menggunakan kosmetik baik yang mengandung
serbuk emas atau tidak, karena cara atau jalan seperti itu tidak menjanjikan perubahan yang lebih baik, mungkin saja dapat memperburuk keadaan dibanding sebelumnya
misalnya mengalami kerusakan pada wajah.
Kaidah yang berlaku untuk obat-obatan dan kosmetika pada dasarnya tidak ada yang bersifat khusus. Sebab, keduanya dibuat dari bahan-bahan yang dikonsumsi
manusia seperti ekstrak tumbuh-tumbuhan, ekstrak hewan, sintesis dan semi sintesisi, bahan tambang mineral, biologi, mikroba, dan virus, dan bisa juga campuran bahan-
bahan tersebut. Oleh karena itu, kaidah hukum Islam yang berlaku untuk obat-obatan dan kosmetika.
Lebih dari itu, karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu pesatnya sehingga sehingga dapat menghasilkan obat-obatan dan kosmetika yang
bersumber dari ekstrak bagian tubuh manusia. Akibatnya, kaidah yang berlakupun lebih banyak lagi dari pada kaidah untuk produk pangan.
Dengan demikian, secara garis besar berlaku kaidah sebagai berikut, dalam pembuatan obat-obatan dan kosmetika hendaklah terhindar dari bahan-bahan yang
haram baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan nabati, dari hewan hewani, maupun campuran keduanya. Di samping itu, bahan tersebut juga harus suci, bersih
dari najis. Apabila, bahannya berasal dari unsur kimia sintetik maka bahannya harus aman, tidak membahayakan manusia. Sementara itu, dalam proses produksinya juga
harus terhindar dari bahan yang haram atau najis. Dengan demikian, pabrik sebagai tempat memproduksinya hanya memproduksi obat-obatan dan kosmetika yang halal
sehingga produknya tidak terkontaminasi oleh bahan-bahan yang haram atau najis.