Berdasarkan jumlah skor, selanjutnya tingkat pengetahuan responden dikategorikan sebagai berikut :
a. Baik, apabila skor yang diperoleh 75 dari total skor atau memperoleh
skor lebih dari 15 b.
Sedang, apabila skor yang diperoleh 45 – 75 dari total skor atau memperoleh skor 9 sampai 15
c. Buruk, apabila skor yang diperoleh 45 dari total skor atau memperoleh
skor kurang dari 9.
3.8. Cara Kerja Penelitian
3.8.1. Pengambilan Sampel dan Pengiriman ke Laboratorium
1. Persiapkan plastik sebagai wadah sampel bakso.
2. Beri kode dengan menggunakan spidol pada plastik tersebut.
3. Kemudian sampel dibawa ke Laboratorium BiokimiaKimia Bahan
Makanan Fakultas MIPA USU untuk diperiksa dengan menggunakan metode uji nyala api.
3.8.2. Cara Pemeriksaan Boraks pada Bakso
A. Bahan kimia
1. Larutan H
2
SO
4
85 2.
Metanol
B. Alat-alat
1. Cawan porselen
2. Korek api
3. Spatula
Universitas Sumatera Utara
4. Pipet tetes
C. Prosedur Kerja
1. Pemeriksaan Kualitatif Boraks pada Bakso dengan Metode Uji Nyala
Api
a. 5 gram sampel dimasukkan kedalam cawan porselen
b. Kemudian ditetesi dengan H
2
SO
4
85 dan Metanol c.
Setelah itu dibakar dengan nyala api d.
Kemudian amati perubahan yang terjadi Catatan : Jika terjadi perubahan menjadi nyala api warna hijau, maka
sampel positif + mengandung boraks.
3.9. Analisis Data
Analisis dibuat secara deskriptif yang disertai dengan tabel, narasi, dan pembahasan serta diambil kesimpulan. Kemudian hasil pemeriksaan tersebut
dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kelurahan Padang Bulan memiliki luas wilayah 168,1 km
2
dimana terdapat luas pemukiman 79 km
2
, luas kuburan 4 km
2
, luas pekarangan 28 km
2
, luas taman 1 km
2
, dan luas perkantoran 20 km
2
serta luas prasarana umum lainnya 36,1 km
2
. Batas – batas wilayah Kelurahan Padang Bulan tersebut antara lain :
1. Sebelah Utara
: berbatasan dengan Kelurahan Merdeka 2.
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kelurahan Titi Rantai
3. Sebelah Barat
: berbatasan dengan Padang Bulan Selayang 4.
Sebelah Timur : berbatasan dengan Kelurahan Polonia
Lokasi penelitian terletak di Jalan Dr. Mansur, daerah tersebut merupakan salah satu kawasan bisnis kuliner di Kota Medan. Dijalan Dr. Mansur ini banyak
pedagang makanan jajanan yang menjual bakso. Letaknya yang dekat dengan kampus USU membuat lokasi ini ramai dikunjungi oleh banyak orang. Selain itu
daerah tersebut juga padat penduduk dan banyak mahasiswa yang indekos disekitar jalan Dr. Mansur yang banyak membeli makanan siap saji, salah satunya
adalah bakso.
4.2 Karakteristik Pedagang Bakso
Hasil wawancara terhadap pedagang bakso menunjukkan karakteristik pedagang bakso sebagai berikut:
4.2.1 Umur
Gambaran pedagang bakso berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Distribusi Pedagang Bakso Berdasarkan Umur dan Jenis Usaha Umur
Tahun Jenis Usaha
Total WarungKios
Pedagang Kaki Lima
n n
Jumlah
20-29 5
20,0 2
8,0 7
28,0 30-39
4 16,0
7 28,0
11 44,0
40-49 1
4,0 4
16,0 5
20,0 50-59
- -
2 8,0
2 8,0
Total 10
40,0 15
60,0 25
100,0
Dari Tabel 4.1 diketahui bahwa mayoritas umur pedagang bakso pada jenis usaha warungkios berada pada rentang umur 20-29 tahun yaitu sebanyak
5 lima pedagang 20,0. Sedangkan pada jenis usaha pedagang kaki lima, mayoritas umur pedagang berada pada rentang 30-39 tahun yaitu sebanyak 7
tujuh pedagang 28,0. 4.2.2 Pendidikan
Gambaran pedagang bakso berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel:
Tabel 4.2 Distribusi Pedagang Bakso Berdasarkan Pendidikan dan Jenis Usaha
Pendidikan Jenis Usaha
Total WarungKios
Pedagang Kaki Lima
n n
Jumlah
Tidak Sekolah -
- 1
4,0 1
4,0 SDSederajat
- -
5 20,0
5 20,0
SMPSederajat -
- 4
16,0 4
16,0 SMASederajat
7 28,0
5 20,0
12 48,0
DiplomaPerguruan Tinggi 3
12,0 -
- 3
12,0
Total 10
40,0 15
60,0 25
100,0
Dari Tabel 4.2 diketahui bahwa mayoritas pedagang bakso pada jenis usaha warungkios memiliki tingkat pendidikan tertinggi yaitu SMASederajat sebanyak
7 tujuh pedagang 28,0. Sedangkan pada jenis usaha pedagang kaki lima
Universitas Sumatera Utara
adalah SDSederajat dan SMASederajat masing-masing 5 lima pedagang 20,0.
4.2.3 Lama Usaha
Gambaran pedagang bakso berdasarkan lama usaha dapat dilihat pada tabel:
Tabel 4.3 Distribusi Pedagang Bakso Berdasarkan Lama Usaha dan Jenis Usaha
Lama Usaha Jenis Usaha
Total WarungKios
Pedagang Kaki Lima
n n
Jumlah
2 tahun -
- 3
12,0 3
12,0 3 tahun
3 12,0
- -
3 12,0
4 tahun -
- 3
12,0 3
12,0 5 tahun
2 8,0
4 16,0
6 24,0
8 tahun 2
8,0 -
- 2
8,0 10 tahun
2 8,0
3 12,0
5 20,0
15 tahun -
- 2
8,0 2
8,0 20 tahun
1 4,0
- -
1 4,0
Total 10
40,0 15
60,0 25
100,0
Dari Tabel 4.3 diketahui bahwa pedagang bakso pada jenis usaha warungkios mayoritas telah berdagang selama 3 tiga tahun yaitu sebanyak 3
tiga pedagang 12,0. Sedangkan pedagang kaki lima mayoritas telah
berdagang selama 5 lima tahun yaitu sebanyak 4 empat pedagang 16,0. 4.2.4 Modal Usaha
Gambaran pedagang bakso berdasarkan modal usaha dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Distribusi Pedagang Bakso Berdasarkan Modal Usaha dan Jenis Usaha
Modal Usaha Jenis Usaha
Total WarungKios
Pedagang Kaki Lima
n n
Jumlah
Rp 200.000 -
- 1
4,0 1
4,0 Rp 300.000
- -
5 20,0
5 20,0
Rp 500.000 1
4,0 8
32,0 8
36,0 Rp 600.000
- -
1 4,0
1 4,0
Rp 1.000.000 3
12,0 -
- 3
12,0 Rp 2.500.000
3 12,0
- -
3 12,0
Rp 3.000.000 2
8,0 -
- 2
8,0 Rp 4.000.000
1 4,0
- -
1 4,0
Total 10
40,0 15
60,0 25
100,0
Dari Tabel 4.4 diketahui bahwa mayoritas pedagang bakso pada jenis usaha warungkios memiliki modal usaha Rp 1.000.000 dan Rp 2.500.000 sebanyak 3
tiga pedagang 12,0, sedangkan pedagang kaki lima mayoritas memiliki modal usaha Rp 500.000 yaitu sebanyak 8 delapan pedagang 28,0.
4.2.5 Pengetahuan Tabel 4.5 Distribusi Pedagang Bakso Berdasarkan Jawaban terhadap