Tabel 4.4 Distribusi Pedagang Bakso Berdasarkan Modal Usaha dan Jenis Usaha
Modal Usaha Jenis Usaha
Total WarungKios
Pedagang Kaki Lima
n n
Jumlah
Rp 200.000 -
- 1
4,0 1
4,0 Rp 300.000
- -
5 20,0
5 20,0
Rp 500.000 1
4,0 8
32,0 8
36,0 Rp 600.000
- -
1 4,0
1 4,0
Rp 1.000.000 3
12,0 -
- 3
12,0 Rp 2.500.000
3 12,0
- -
3 12,0
Rp 3.000.000 2
8,0 -
- 2
8,0 Rp 4.000.000
1 4,0
- -
1 4,0
Total 10
40,0 15
60,0 25
100,0
Dari Tabel 4.4 diketahui bahwa mayoritas pedagang bakso pada jenis usaha warungkios memiliki modal usaha Rp 1.000.000 dan Rp 2.500.000 sebanyak 3
tiga pedagang 12,0, sedangkan pedagang kaki lima mayoritas memiliki modal usaha Rp 500.000 yaitu sebanyak 8 delapan pedagang 28,0.
4.2.5 Pengetahuan Tabel 4.5 Distribusi Pedagang Bakso Berdasarkan Jawaban terhadap
Pertanyaan Pengetahuan No.
Pernyataan Tidak Tahu
Tahu n
n
1. Yang dimaksud dengan bahan tambahan
makanan adalah bahan tambahan yang ditambahkan dalam makanan dengan
tujuan untuk memengaruhi sifat dan bentuk makanan.
15 60,0
10 40,0
2. Manfaat dari penggunaan bahan tambahan
makanan adalah untuk membuat makanan tampak lebih berkualitas, lebih menarik,
serta rasa dan teksturnya lebih sempurna. 18
72,0 7
28,0 3.
Bahan tambahan
makanan memiliki
dampak buruk bagi kesehatan. 22
88,0 3
12,0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Distribusi Pedagang Bakso Berdasarkan Jawaban terhadap Pertanyaan Pengetahuan
No. Pernyataan
Tidak Tahu Tahu
n n
4. Jenis-jenis bahan tambahan makanan
adalah bahan pengawet makanan, pewarna makanan,
bahan pemanis
makanan, penyedap rasa dan aroma makanan, anti
kempal pada
makanan, antioksidan,
pengemulsi, pengatur
keasaman dan
pemutih makanan. 5
20,0 20
80,0
5. Ciri-ciri makanan
yang mengandung pengawet adalah makanan tidak mudah
membusuk, dan tahan lama serta dapat memperbaiki
cita rasa,
warna dan
teksturnya. 3
12,0 22
88,0
6. Boraksblengpijer
merupakan bahan
tambahan makanan yang tidak diizinkan oleh pemerintah.
15 60,0
10 40,0
7. Kegunaan dari boraksblengpijer adalah
sebagai insektisida, fungisida, herbisida yang bersifat racun.
21 84,0
4 16,0
8. Ciri-ciri
bakso yang
mengandung boraksblengpijer
adalah teksturnya
kenyal dan lebih keras, warna cenderung lebih putih.
16 64,0
9 36,0
9. Efek
dari boraksblengpijer
adalah keracunan bahkan kematian.
17 68,0
8 32,0
10. Pengaruh boraksblengpijer
terhadap kesehatan adalah demam, nafsu makan
berkurang, gangguan pencernaan dan kematian.
19 76,0
6 24,0
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas dapat dilihat sebesar 88,0 pedagang bakso tidak mengetahui bahwa bahan tambahan makanan memiliki dampak buruk bagi
kesehatan, sebesar 84,0 pedagang tidak tahu bahwa kegunaan dari boraksblengpijer adalah sebagai insektisida, fungisida, herbisida yang bersifat
racun, sebesar 76,0 pedagang tidak tahu bahwa pengaruh boraksblengpijer terhadap kesehatan adalah demam, nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan
dan kematian, dan sebesar 72,0 pedagang tidak tahu bahwa manfaat dari
Universitas Sumatera Utara
penggunaan bahan tambahan makanan adalah untuk membuat makanan tampak lebih berkualitas, lebih menarik, serta rasa dan teksturnya lebih sempurna.
Berdasarkan distribusi jawaban tentang pengetahuan, diperoleh tingkat pengetahuan pedagang bakso yang dikategorikan menjadi kategori baik, sedang
dan buruk yang disajikan dalam Tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Distribusi Pedagang Bakso Berdasarkan Pengetahuan dan Jenis Usaha
Pengetahuan Jenis Usaha
Total WarungKios
Pedagang Kaki Lima
n n
Jumlah
Baik 5
20,0 3
12,0 8
32,0 Sedang
5 20,0
9 36,0
14 56,0
Buruk -
- 3
12,0 3
12,0
Total 10
40,0 15
60,0 25
100,0
Dari Tabel 4.6 diketahui bahwa pedagang bakso pada jenis usaha warungkios memiliki pengetahuan kategori baik dan sedang yaitu masing-masing sebanyak 5
pedagang 20,0 dan mayoritas pedagang kaki lima memiliki pengetahuan kategori sedang yaitu sebanyak 9 pedagang 36,0.
4.3 Informasi Tentang Bakso