Bahan Pengawet yang Diizinkan Bahan Pengawet yang Tidak Diizinkan

Dengan begitu, penyaluran makanan ini dapat berjalan maksimal tanpa harus mengkhawatirkan masalah waktu. 2. Mempermudah transportasi Makanan mudah sekali membusuk di tempat yang memiliki iklim tropis seperti Indonesia. Dengan adanya pengawetan, makanan dapat dipertahankan kualitasnya sehingga dapat dibeli dengan mudah dan tidak berbahaya serta dapat menghemat biaya transportasi. 3. Mudah dihidangkan Sebagian makanan yang telah diawetkan dapat langsung dihidangkan karena bagian yang tidak diperlukan telah dibuang. Hal ini membuat hidup masyarakat modern saat ini menjadi lebih praktis. 4. Bermanfaat dalam keadaan tertentu Pada kondisi bencana alam, kelaparan, pengungsian dan kondisi darurat lainnya, bantuan makanan yang telah diawetkan dari daerah lain dapat segera disalurkan ke daerah tersebut.

2.3.4. Bahan Pengawet yang Diizinkan

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan R.I Nomor 033 Tahun 2012 tentang bahan tambahan pangan, ada 34 jenis pengawet yang diizinkan untuk ditambahkan ke dalam makanan dan minuman adalah sebagai berikut: 1. Asam sorbat dan garamnya Sorbic acid and its salts : a. Asam sorbat Sorbic acid b. Natrium sorbat Sodium sorbate c. Kalium sorbat Potassium sorbate Universitas Sumatera Utara d. Kalsium sorbat Calcium sorbate 2. Asam benzoat dan garamnya Benzoic acid and its salts : a. Asam benzoat Benzoic acid b. Natrium benzoat Sodium benzoate c. Kalium benzoat Kalium benzoate d. Kalsium benzoat Calcium benzoic 3. Etil para-hidroksibenzoat Ethyl para-hydroxybenzoate 4. Metil para-hidroksibenzoat Methyl para-hydroxybenzoate 5. Sulfit Sulphites : a. Belerang dioksida Sulphur dioxide b. Natrium sulfit Sodium sulphite c. Natrium bisulfit Sodium bisulphite d. Natrium metabisulfit Sodium metabisulphite e. Kalium metabisulfit Potassium metabilsuphite f. Kalium sulfit Potassium sulphite g. Kalsium bisulfit Calcium bisulphite h. Kalium bisulfit Potassium bisulphite 6. NisinNisin 7. Nitrit Nitrites : a. Kalium nitrit Potassium nitrite b. Natrium nitrit Sodium nitrite 8. Nitrat Nitrates : a. Natrium nitrat Sodium nitrate Universitas Sumatera Utara b. Kalium nitrat Potassium nitare 9. Asam propionat dan garamnya Propionic acid and its salts : a. Asam propionat Propionic acid b. Natrium propionat Sodium propionate c. Kalsium propionat Calcium propionate d. Kalium propionat Potassium propionate 10. Lisozim hidroklorida Lysozyme hydrochloride

2.3.5. Bahan Pengawet yang Tidak Diizinkan

1. Asam Salisilat Aspirin Sering ditemukan pada buah dan sayur. Zat ini merupakan suatu antiseptik yang berfungsi untuk memperpanjang masa keawetan. Namun demikian, seringkali petani menyemprotkan asam salisilat ke tanaman buah dan sayur sebagai cara untuk mngusir hama tanaman. 2. Formalin Penggunaan formalin bukan untuk makanan, melainkan sebagai antiseptik, germisida, dan pengawet nonpangan. Di pasaran, formalin bisa ditemukan dalam bentuk yang sudah diencerkan, dengan kandungan formaldehid 10-40 3. Boraks Asam Borat Meskipun bukan pengawet makanan, boraks sering puladigunakan sebagai pengawet makanan. Selain sebagai pengawet, bahan ini berfungsi untuk mengenyalkan makanan. Universitas Sumatera Utara 4. Potassium Chlorate Potassium Chlorate juga telah dinyatakan dilarang untuk bahan tambahan makanan. Bahan ini seringkali di gunakan oleh pedagang makanan untuk mengawetkan makanan. 5. Kloramfenikol Merupakan suatu antibiotika, namun sering di salahgunakan untuk pengawet susu karena dapat mematikan mikroba pengurai yang terdapat di dalam susu. 6. Dyethylpylocarbonate DEPC Bahan berbahaya ini sering digunakan oleh produsen makanan dan minuman untuk pengawet. DEPC berfungsi sebagai anti mikroba untuk jamur, ragi dan bakteri pada produk-produk minuman ringan nonkarbonasi, minuman sari buah dan minuman hasil fermentasi. 7. Potassium Bromate Potassium Bromate tidak boleh digunakan sebagai bahan tambahan makanan mengingat merupakan bahan kimia yang dalam dosis berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan muntah-muntah, diare, methemoglobinemia, dan reinjury Yuliarti, 2007.

2.4. Boraks

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi dan Analisa Kandungan Boraks pada Bakso Bakar yang Dijual Disekitar Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2012

16 119 107

Tinjauan Tentang Keberadaan Pedagang Kaki Lima Jl.Dr. Mansur Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan

3 66 97

Pemeriksaan Boraks dan Natrium Karbonat Pada Lontong di Kelurahan Padang Bulan Medan Tahun 2006

0 26 65

Pengetahuan dan Sikap Pedagang Bakso dan Pemeriksaan Formalin Pada Makanan Jajanan Bakso Daging Kukus Yang Diperjualbelikan Di Lingkungan Sekolah Kelurahan Pulo Brayan Kecamatan Medan Barat Tahun 2010.

2 34 73

Pemeriksaan Formalin Pada Bakso Yang Dijual Di Sekolah Dasar Di Kota Medan

5 54 77

PERBEDAAN WARNA DAN KEKENYALAN BAKSO BERDASARKAN KANDUNGAN BORAKS PADA WARUNG BAKSO SAPI DI KELURAHAN TLOGOSARI KULON KECAMATAN PEDURUNGAN SEMARANG TAHUN 2008 - UDiNus Repository

1 1 2

Pemeriksaan Boraks Pada Bakso yang Dijual Pedagang Kaki Lima dan Warung Bakso di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Tahun 2014

0 0 27

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Makanan - Pemeriksaan Boraks Pada Bakso yang Dijual Pedagang Kaki Lima dan Warung Bakso di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Tahun 2014

0 1 32

Pemeriksaan Boraks Pada Bakso yang Dijual Pedagang Kaki Lima dan Warung Bakso di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Tahun 2014

0 0 15

Hygiene Sanitasi dan Analisa Kandungan Boraks pada Bakso Bakar yang Dijual Disekitar Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2012

0 0 14