Tujuan Penggunaan Bahan Pengawet Teknik Penambahan Bahan Pengawet Manfaat Pengawetan Makanan

Menurut pakar gizi, secara garis besar batasan zat pengawet dibedakan menjadi tiga yaitu : 1. GRAS Generally Recognized As Safe yang umumnya bersifat alami, sehingga aman dan tidak berefek racun sama sekali. 2. ADI Acceptable Daily Intake, yang selalu ditetapkan batas pengunaanhariannya daily intake guna melindungi kesehatan konsumen. 3. Zat pengawet yang memang tidak layak dikonsumsi atau berbahaya seperti boraks dan formalin. Formalin sebagai pengawet bisa menyebabkan kanker paru-paru serta gangguan pada alat pencernaan dan jantung. Sedangkan boraks dapat menyebabkan gangguan pada otak, hati, dan kulit Manurung, 2012.

2.3.1. Tujuan Penggunaan Bahan Pengawet

Bahan pengawet merupakan salah satu bahan tambahan pangan yang paling tua penggunaannya. Pada permulaan peradaban manusia, asap telah digunakan untuk mengawetkan daging, ikan, dan jagung. Demikian juga pengawetan dengan menggunakan garam, asam, dan gula sudah dikenal sejak dahulu kala. Kemudian dikenal penggunaan bahan pengawet, untuk mempertahankan pangan dari gangguan mikroba sehingga pangan tetap awet seperti semula. Secara umum, penambahan bahan pengawet pada pangan bertujuan sebagai berikut: 1. Menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Universitas Sumatera Utara 2. Memperpanjang umur simpan pangan 3. Tidak menurunkan kulaitas gizi, warna, cita rasa, dan bau bahan pangan yang diawetkan 4. Tidak untuk menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah 5. Tidak untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau yang tidak memenuhi persyaratan 6. Tidak untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan Cahyadi, 2009.

2.3.2. Teknik Penambahan Bahan Pengawet

Penambahan bahan pengawet dalam makanan dilakukan dengan cara : 1. Pencampuran : Untuk makanan yang berbentuk cairan atau setengah cair 2. Pencelupan : Untuk makanan yang berbentuk padat 3. Penyemprotan: Sama dengan pencelupan, yaitu untuk bahan makanan padat dan konsentrasi bahan pengawet yang diperlukan agak tinggi 4. Pengasapan : Untuk bahan makanan yang dikeringkan, bahan pengawet yang sering digunakan adalah belerang dioksida atau derifatnya. 5. Pelapisan pada pembungkus : Dengan cara penambahanpelapisan 90 bahan pengawet pada pembungkus bahan makanan Mukono, 2010.

2.3.3. Manfaat Pengawetan Makanan

Menurut Chandra 2006, manfaat yang dapat diperoleh dalam mengawetkan makanan antara lain : 1. Segi ekonomi Makanan yang diawetkan dapat didistribusikan ke daerah manapun tanpa mengurangi kualitas makanan. Universitas Sumatera Utara Dengan begitu, penyaluran makanan ini dapat berjalan maksimal tanpa harus mengkhawatirkan masalah waktu. 2. Mempermudah transportasi Makanan mudah sekali membusuk di tempat yang memiliki iklim tropis seperti Indonesia. Dengan adanya pengawetan, makanan dapat dipertahankan kualitasnya sehingga dapat dibeli dengan mudah dan tidak berbahaya serta dapat menghemat biaya transportasi. 3. Mudah dihidangkan Sebagian makanan yang telah diawetkan dapat langsung dihidangkan karena bagian yang tidak diperlukan telah dibuang. Hal ini membuat hidup masyarakat modern saat ini menjadi lebih praktis. 4. Bermanfaat dalam keadaan tertentu Pada kondisi bencana alam, kelaparan, pengungsian dan kondisi darurat lainnya, bantuan makanan yang telah diawetkan dari daerah lain dapat segera disalurkan ke daerah tersebut.

2.3.4. Bahan Pengawet yang Diizinkan

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi dan Analisa Kandungan Boraks pada Bakso Bakar yang Dijual Disekitar Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2012

16 119 107

Tinjauan Tentang Keberadaan Pedagang Kaki Lima Jl.Dr. Mansur Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan

3 66 97

Pemeriksaan Boraks dan Natrium Karbonat Pada Lontong di Kelurahan Padang Bulan Medan Tahun 2006

0 26 65

Pengetahuan dan Sikap Pedagang Bakso dan Pemeriksaan Formalin Pada Makanan Jajanan Bakso Daging Kukus Yang Diperjualbelikan Di Lingkungan Sekolah Kelurahan Pulo Brayan Kecamatan Medan Barat Tahun 2010.

2 34 73

Pemeriksaan Formalin Pada Bakso Yang Dijual Di Sekolah Dasar Di Kota Medan

5 54 77

PERBEDAAN WARNA DAN KEKENYALAN BAKSO BERDASARKAN KANDUNGAN BORAKS PADA WARUNG BAKSO SAPI DI KELURAHAN TLOGOSARI KULON KECAMATAN PEDURUNGAN SEMARANG TAHUN 2008 - UDiNus Repository

1 1 2

Pemeriksaan Boraks Pada Bakso yang Dijual Pedagang Kaki Lima dan Warung Bakso di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Tahun 2014

0 0 27

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Makanan - Pemeriksaan Boraks Pada Bakso yang Dijual Pedagang Kaki Lima dan Warung Bakso di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Tahun 2014

0 1 32

Pemeriksaan Boraks Pada Bakso yang Dijual Pedagang Kaki Lima dan Warung Bakso di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Tahun 2014

0 0 15

Hygiene Sanitasi dan Analisa Kandungan Boraks pada Bakso Bakar yang Dijual Disekitar Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2012

0 0 14