25. Pewarna Colour
Pewarna Colour adalah bahan tambahan pangan berupa pewarna alami dan pewarna sintetis, yang ketika ditambahkan atau diaplikasikan pada
pangan, mampu memberi atau memperbaiki warna. a.
Pewarna Alami Natural Colour Pewarna Alami Natural Colour adalah pewarna yang dibuat melalui
proses ekstraksi, isolasi, atau derivatisasi sisntesis parsial dari tumbuhan, hewan, mineral atau sumber alami lain, termasuk warna
identik alami. b.
Pewarna Sintetis Synthetic Colour Pewarna Sintetis Synthetic Colour adalah pewarna yang diperoleh
secara sintesis kimiawi. 26.
Propelan Propellant Propelan Propellant adalah bahan tambahan pangan berupa gas untuk
mendorong pangan keluar dari kemasan. 27.
Sekuestran Sequestrant Sekuestran Sequestrant adalah bahan tambahan pangan yang dapat
mengikat ion logam polivalen untuk membentuk kompleks sehingga meningkatkan stabilitas dan kualitas pangan.
2.2.4. Bahan Tambahan Pangan yang Tidak Diizinkan
BTP yang tidak diizinkan atau dilarang digunakan dalam makanan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 033 Tahun 2012 tentang Bahan
Tambahan Pangan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Asam borat dan senyawanya Boric acid
2. Asam salisilat dan garamnya Salicylic acid and its salt
3. Dietilpirokarbonat Diethylpyrocarbonate, DEPC
4. Dulsin Dulcin
5. Formalin Formaldehyde
6. Kalium bromat Potassium bromate
7. Kalium klorat Potassium chlorate
8. Kloramfenikol Chloramphenicol
9. Minyak nabati yang dibrominasi Brominated vegetable oils
10. Nitrofurazon Nitrofurazone
11. Dulkamara Dulcamara
12. Kokain Cocain
13. Nitrobenzen Nitrobenzene
14. Sinamil antranilat Cinnamyl anthranilate
15. Dihidrosafrol Dihydrosafrole
16. Biji tonka Tonka bean
17. Minyak kalamus Calamus oil
18. Minyak tansi Tansy oil
19. Minyak sasafras Sasafras oil.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Simanjuntak 2004, diketahui dari 8 unit analisa mie aceh yang diperiksa, ada dua sampel yang
mengandung formalin dengan kadar sebesar 0,31 mgkg dan 0,11 mgkg. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Simamora 2006, dari 12 sampel
Universitas Sumatera Utara
lontong yang diperiksa terdapat 10 sampel lontong yang mengandung boraks dengan kadar tertinggi 2,0238 gkg.
2.2.5. Batasan Secara Teknis Bahan Tambahan Pangan
Secara teknis, bahan tambahan pangan dibagi menjadi dua kategori : 1.
Bahan tambahan pangan tersebut secara langsung dan sengaja intensional ditambahkan selama proses produksi yag tujuannya adalah
untuk meningkatkan konsistensi, nilai gizi, memantapkan bentuk atau rupa serta menambah cita rasa dengan mengendalikan keasaman atau kebasaan.
2. Bahan tambahan pangan yang terdapat dalam bahan makanan dalam
jumlah yang sangat kecil sebagai akibat dari proses pengolahan dan sebagai zat aditif yang keberadaannya tidak sengaja incidental Mukono,
2010.
2.3. Bahan Pengawet