Investasi Dalam Saham Menjelaskan klasifikasi investasi 3. Menjelaskan pengukuran investasi lancar untuk

496

D. Pengukuran dan Pencatatan Investasi Lancar

Investasi lancar harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih atau nilai yang lebih rendah antara biaya dan nilai realisasi bersih. Biaya investasi harus meliputi semua biaya pembelian dan biaya lain yang timbul sampai investasi tersebut diperoleh. Biaya pembelian investasi antara lain harga pembelian dan biaya komisi pialang. Metode akuntansi yang dipergunakan untuk investasi bergantung pada klasifikasi apakah investasi tersebut merupakan investasi lancar atau merupakan investasi jangka panjang . Investasi lancar adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama 1 tahun atau kurang, dan investasi lainnya selain investasi lancar akan digolongkan sebagai investasi jangka panjang. Pencatatan yang berhubungan dengan investasi saham meliputi pencatatan pada saat perolehan, pada saat menerima pendapatan dan pada saat pelepasan. 1. Perolehan Investasi Saham Surat berharga yang dibeli sebagai investasi jangka pendek akan didebit pada akun surat berharga dengan nilai sebesar biaya perolehannya. Biaya perolehan adalah harga beli ditambah semua biaya pembelian misalnya biaya komisi, provisi, materai. Contoh, PT. Andalan pada tanggal 18 Agustus 2007 membeli saham PT. Matahari 200 lembar nominal Rp. 1000 dengan harga Rp. 15.000,- per lembar. Biaya yang berkaitan dengan pembelian adalah Rp. 250.000,-. Maka pencatatan yang dilakukan oleh PT. Andalan adalah: Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit 18 Agustus Surat Berharga – Saham PT. Matahari Rp.3.250.000,- Kas Rp.3.250.000,-

2. Perolehan Pendapatan dari Investasi Saham

Sedangkan pendapatan yang diperoleh dari investasi dalam surat berharga akan dicatat sebagai pendapatan lain-lain atau pendapatan diluar operasi. Contoh, jika pada tanggal 31 Agustus 2007 PT. Andalan menerima pembayaran dividen dari PT. Matahari sebesar Rp. 500,- per lembar, maka pencatatannya dilakukan sebagai berikut: Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit 31 Agustus Kas Rp.100.000,- Pendapatan Dividen Rp.100.000,- 497

3. Pelepasan Investasi

Sesuai dengan tujuan investasinya, investasi jangka pendek ini dipegang dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun, untuk dijual kembali atau dilepas. Pelepasan investasi jangka pendek bisa menimbulkan keuntungan atau kerugian. Keuntungan atau kerugian akan dicatat sebagai pendapatan lain-lain atau kerugian lain-lain. Contoh jika pada tanggl 20 September 2007 PT. Andalan menjual investasi saham PT. Matahari dengan harga jual Rp. 17.500 perlembar, maka pencatatan yang dilakukan adalah: Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit 20 September Kas Rp.3.500.000,- Surat Berharga – Saham PT. Matahari Rp.3.250.000,- Keuntungan Penjualan Surat Berharga Rp. 250.000,-

E. Penilaian Investasi Saham Pelaporan pada Nilai Terendah antara

Biaya dan Nilai Pasar Karena prinsip konservatif dalam akuntansi, maka investasi lancar dalam saham harus dilaporkan pada nilai terendah antara biaya harga perolehan dengan nilai pasar. Metode pelaporan ini disingkat dengan nama LCM lower of cost or market. LCM didasarkan pada pandangan bahwa kerugian dan bukannya keuntungan yang seharusnya dilaporkan sebelum penjualan aktiva terjadi. LCM akan diterapkan pada seluruh portfolio investasi lancar dan metode ini akan melaporkan jumlah yang lebih rendah antara biaya harga perolehan dengan nilai pasar total investasi lancar. Misalkan PT. Jaya Sakti melakukan investasi lancarnya pada saham dari tiga perusahaan dengan harga perolehan dan nilai pasar sebagai berikut : Portfolio Investasi Lancar PT. Jaya Sakti Saham Harga Perolehan Nilai Pasar PT. Sumarecan Agung Rp. 18.000.000,- Rp. 18.250.000,- PT. Indospring Rp. 1.202.800,- Rp. 1.200.000,- PT. Bank BNI Rp. 13.000.000,- Rp. 12.000.000,- Rp. 32.202.800,- Rp. 31.450.000,-