Asumsi Unit Moneter Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Jilid 3 Kelas 12 Umi Muawanah dkk 2008

403 Penggunaan asumsi ini memungkinkan semua aset, kewajiban, modal, pendapatan dan biaya untuk dicatat dengan satuan ukuran yang sama atau seragam. Sedangkan satuan uang unit moneter yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporannya tergantung pada mata uang negara dimana perusahaan itu berada. Misalnya kalau perusahaan itu di Indonesia menggunakan rupiah, tetapi jika di Amerika menggunakan dollar Amerika. US dollar.

4. Asumsi Periodisitas

Asumsi ini menyatakan bahwa laporan keuangan harus disusun dan disajikan secara periodik. Asumsi ini diterapkan karena perusahaan dianggap beroperasi secara terus menerus dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Kalau ada pihak pihak yang membutuhkan informasi mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan, sebetulnya cara yang paling akurat adalah dengan menghentikan aktivitas operasi perusahaan tersebut dalam jangka waktu tertentu. Cara ini tentu saja tidak mungkin dilakukan, mengingat pihak pihak yang membutuhkan informasi tadi harus segera dipenuhi untuk membuat keputusan. Untuk itu aktivitas ekonomi sebuah perusahaan harus dapat dipisahkan ke dalam periode waktu yang ditetapkan batasannya, misalnya tahunan, semesteran atau bulanan. Oleh karena itu akuntansi atau laporan keuangan dapat disusun dan disajikan secara periodik untuk memberikan informasi baik posisi keuangan maupun kinerja perusahaan. Dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan IAI, 2004, hal.6 menetapkan dua asumsi dasar yaitu:

1. Dasar Akrual

Asumsi ini mengandung arti bahwa pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode bersangkutan

2. Kelangsungan Usaha

Asumsi ini memiliki arti bahwa perusahaan diasumsikan akan beroperasi terus di masa depan tanpa batasan, tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya. Jika maksud atau keinginan tersebut timbul, laporan keuangan mungkin harus disusun dengan dasar yang berbeda dan dasar yang digunakan harus diungkapkan. 404

E. Karakateristik Kualitatif Laporan Keuangan

Produk dari akuntansi adalah informasi kuantitaif yang bersifat keuangan. Informasi akan mempunyai nilai kegunaan yang tinggi untuk pengambilan keputusan jika memenuhi kriteria kualitas informasi yang baik. Kualitas informasi akuntansi ini dikenal dengan istilah karakteristik kualitatif laporan keuangan. Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat 4 karaktristik kualitatif pokok yaitu, 1 dapat dipahami, 2 relevan, 3 keandalan dan 4 dapat dibandingkan IAI, 2004, hal.7 1. Dapat Dipahami Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan harus mudah dipahami oleh pemakai. Untuk menunjang pemahaman pemakai atas laporan keuangan, pemakai harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. 2. Relevan Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu. 3. Keandalan Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakaianya sebagai penyajian yang tulus atau jujur faithful representation dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. 4. Dapat dibandingkan Agar lebih bermanfaat laporan keuangan perusahaan memiliki sifat dapat diperbandingkan. Perbandingan dapat dilakukan antar periode untuk mengetahui kecenderungan trend posisi dan kinerja keungan perusahaan. Perbandingan dapat pula dilakukan antar perusahaan sejenis untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.