406
Aset tetap adalah aset dimiliki tidak untuk dijual kembali,
digunakan untuk operasi perusahaan dan mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun atau siklus operasi normal.
Aset lain-lain adalah aset yang tidak memenuhi sifat sebagai
aset lancar dan aset tetap. 2. Kewajiban
Kewajiban merupakan utang perusahaan masa kini yang timbul akibat dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan
mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. Kewajiban digolongkan menjadi
kewajiban jangka pendek, kewajiban jangka panjang dan kewajiban lain- lain.
Kewajiban jangka pendek atau kewajiban lancar adalah kewajiban yang
diperkirakan dapat dilikuidasi atau dilunasi dalam jangka waktu satu tahun atau kurang
baik melalui penggunaan aset lancar ataupun dengan penciptaan kewajiban lancar lain.
Kewajiban jangka panjang adalah
kewajiban yang diperkirakan secara layak akan dilikuidasi atau dilunasi dalam jangka
waktu lebih dari satu tahun. Kewajiban lain lain adalah kewajiban yang tidak memenuhi sifat baik sebagai kewajiban
jangka pendek ataupun sebagai kewajiban jangka panjang. 3. Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas aset
perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas biasanya disebut juga
dengan net assets aset bersih. Untuk perusahaan perorangan ekuitas
mencerminkan modal yang diinvestasikan oleh pemiliknya ke dalam perusahaan yang dia dirikan. Ekuitas untuk perusahaan persekutuan
terdiri dari modal yang ditanamkan oleh sekutu sekutu yang mendirikan perusahaan. Modal perseroan terdiri dari saham saham yang dimiliki oleh
investor perusahaan tersebut. Sedangkan untuk koperasi ekuitas terdiri dari simpanan anggota.
Kewajiban merupakan utang perusahaan masa
kini yang timbul akibat dari peristiwa masa lalu,
penyelesai-annya diharapkan mengakibatkan
arus keluar dari sumber daya perusahaan yang
mengandung manfaat ekonomi.
Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan
setelah dikurangi semua kewajiban.
407
4. Penghasilan
income Penghasilan income adalah kenaikan manfaat ekonomi selama
suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas
yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Penghasilan income meliputi:
a. Pendapatan revenue timbul dari pelaksanaan aktivitas perusahaan yang
biasa dan dikenal dengan sebutan antara lain penjualan, penghasilan jasa fees,
bunga, dividen, royalty dan sewa
b. Keuntungan gains timbul dan tidak timbul dari pelaksanaan aktivitas
perusahaan yang biasa. Keuntungan gains mencerminkan kenaikan manfaat
ekonomi. Contoh pos yang timbul dalam
penghasilan aset tak lancar akibat penilaian kembali atau pelepasan investasi.
5. Beban expenses
Beban expenses adalah
penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar
atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan
ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
Beban mencakup: a. Beban yang timbul dalam pelaksanaan
aktivitas perusahaan biasa meliputi misalnya beban pokok penjualan, gaji, penyusutan. Beban ini
berbentuk arus keluar atau berkurangnya aset seperti kas dan setara kas, persediaan dan aset tetap.
b. Kerugian mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dari aktivitas perusahaan
yang biasa. Contoh misalnya kerugian akibat kebakaran, bencana alam dan penurunan nilai aset
Beban expenses adalah penurunan manfaat
ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam
bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau
terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan
ekuitas yang tidak menyangkut pembagian
kepada penanam modal. Penghasilan income
adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau
penambahan aset atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal
dari kontribusi penanam modal
408
G. Pengakuan dan Pengukuran Unsur Laporan Keuangan
Setiap transaksi yang terjadi akan dicatat dengan cara mendebit atau mengkredit akun akun tertentu disertai dengan nilainya. Misalnya
jika perusahaan menjual barang dagangannya secara tunai senilai Rp. 200.000, maka akun yang didebit adalah kas dan akun yang dikredit
adalah penjualan dengan nilai masing masing Rp. 200.000. Akun kas merupakan salah satu pos laporan keuangan yang masuk dalam
kelompok aset sedangkan akun penjualan merupakan salah satu pos laporan keuangan yang masuk dalam kelompok penghasilan.
Untuk bisa menentukan akun apa yang harus didebit atau dikredit perlu dianalisa terlebih dahulu dampak transaksi tersebut apakah
mempengaruhi unsur unsur laporan keuangan seperti aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan atau modal. Tentu saja penetapan unsur mana yang
dipengaruhi oleh transaksi harus didasarkan pada definisi dari masing masing unsur serta kriteria lainnya yang ditetapkan.
Proses pencatatan ini melibatkan dua kegiatan yaitu penentuan pos pos laporan keuangan yang dipengaruhi oleh transaksi dan
penentuan nilai untuk setiap pos tersebut. Proses penentuan pos pos ini dikenal dengan istilah pengakuan recognation sedangkan proses
penentuan nilainya dikenal dengan istilah pengukuran measurement.
Definisi pengakuan dan pengukuran menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan adalah sebagai berikut:
Pengakuan recognition merupakan proses pembentukan suatu pos yang
memenuhi definisi unsur serta kriteria pengakuan yang dikemukakan dalam
definisi unsur unsur laporan keuangan baik dalam neraca atau laporan laba rugi.
Pengakuan dilakukan dengan menyatakan pos tersebut baik dalam bentuk kata kata
maupun dalam jumlah uang dan mencantumkannya ke dalam neraca atau
laporan laba rugi. IAI, 2004, hal.20
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui
dan memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca dan laporan laba
rugi IAI, 2004, hal.23
Pengakuan recognition merupakan proses
pembentukan suatu pos yang memenuhi definisi
unsur serta kriteria pengakuan yang
dikemukakan dalam definisi unsur unsur laporan
keuangan baik dalam neraca atau laporan laba
rugi.
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang
untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur
laporan keuangan dalam neraca dan laporan laba
rugi.