495
tadi ke dalam bentuk kas dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun atau mempergunakannya untuk membayar kewajiban lancar
perusahaan. Beberapa contoh dari investasi lancar adalah sertifikat deposito dan saham atau obligasi perusahaan lainnya.
2. Investasi yang tidak memenuhi syarat-syarat tersebut di atas akan digolongkan sebagai
investasi jangka panjang yang termasuk dalam
kategori aktiva non lancar dalam neraca. Contoh investasi jangka panjang adalah
saham dan obligasi yang akan dipegang oleh investor dalam jangka waktu yang lebih dari
1 tahun dan aktiva yang tidak dapat dipasarkan saat ini – misalkan real estat
yang tidak dipergunakan dalam operasi usaha.
C. Investasi Dalam Saham
Untuk memulai pembahasan investasi dalam saham, terlebih dahulu kita harus
mengetahui dengan jelas dua definisi kunci. Orang atau perusahaan yang memiliki saham
suatu perusahaan disebut dengan investor. Sedangkan perusahaan yang mengeluarkan
saham tersebut dinamakan dengan investee. Jika anda memiliki saham PT. Bank BNI,
maka anda merupakan investor, sedangkan PT. Bank BNI sendiri kita sebut sebagai
investee.
Suatu perusahaan dapat saja membeli saham perusahaan lain dengan tujuan untuk menginvestasi kelebihan kasnya dengan harapan
dapat memperoleh dividen dan keuntungan dari hasil penjualan saham. Investasi seperti ini pada dasarnya jarang dilakukan. Kebanyakan
perusahaan lebih suka untuk menginvestasi uang tersebut dalam bentuk persediaan, pegawai atau aktiva tetap yang dapat dipergunakan untuk
menunjang operasi lini bisnis perusahaan sendiri. Jadi, tujuan perusahaan melakukan investasi pada investee kebanyakan adalah
untuk mendapatkan hak pengendalian yang cukup besar dalam investee. Jika seorang investor memiliki 25 dari total saham investee yang
beredar, berarti ia memiliki ¼ usaha investee tersebut. Selain itu, investor juga ¼ dari keseluruhan hak suara dalam pemilihan dewan direksi. Hal ini
memungkinkan investor tersebut untuk memainkan peranan yang cukup besar dalam menentukan bagaimana investee melakukan operasinya.
Investor yang memiliki lebih dari 50 saham yang beredar akan memegang kontrol atas investee
Investasi lancar adalah investasi yang dapat
segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki
selama 1 tahun atau kurang
Orang atau perusahaan yang memiliki saham suatu
perusahaan disebut dengan investor
Sedangkan perusahaan yang mengeluarkan saham
tersebut dinamakan dengan investee
496
D. Pengukuran dan Pencatatan Investasi Lancar
Investasi lancar harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih atau nilai yang lebih rendah antara biaya dan nilai
realisasi bersih. Biaya investasi harus meliputi semua biaya pembelian dan biaya lain yang timbul sampai investasi tersebut diperoleh. Biaya
pembelian investasi antara lain harga pembelian dan biaya komisi pialang.
Metode akuntansi yang dipergunakan untuk investasi bergantung pada klasifikasi apakah investasi tersebut merupakan
investasi lancar atau merupakan
investasi jangka panjang . Investasi lancar adalah
investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama 1 tahun atau kurang, dan investasi lainnya selain investasi lancar
akan digolongkan sebagai investasi jangka panjang. Pencatatan yang berhubungan dengan investasi saham meliputi pencatatan pada saat
perolehan, pada saat menerima pendapatan dan pada saat pelepasan. 1.
Perolehan Investasi Saham
Surat berharga yang dibeli sebagai investasi jangka pendek akan didebit pada akun surat berharga dengan nilai sebesar biaya
perolehannya. Biaya perolehan adalah harga beli ditambah semua biaya pembelian misalnya biaya komisi, provisi, materai. Contoh, PT.
Andalan pada tanggal 18 Agustus 2007 membeli saham PT. Matahari 200 lembar nominal Rp. 1000 dengan harga Rp. 15.000,- per lembar.
Biaya yang berkaitan dengan pembelian adalah Rp. 250.000,-. Maka pencatatan yang dilakukan oleh PT. Andalan adalah:
Tanggal Keterangan
Ref Debit
Kredit 18 Agustus
Surat Berharga – Saham PT. Matahari Rp.3.250.000,-
Kas Rp.3.250.000,-
2. Perolehan Pendapatan dari Investasi Saham
Sedangkan pendapatan yang diperoleh dari investasi dalam surat berharga akan dicatat sebagai pendapatan lain-lain atau
pendapatan diluar operasi. Contoh, jika pada tanggal 31 Agustus 2007 PT. Andalan menerima pembayaran dividen dari PT. Matahari
sebesar Rp. 500,- per lembar, maka pencatatannya dilakukan sebagai berikut:
Tanggal Keterangan
Ref Debit
Kredit 31 Agustus
Kas Rp.100.000,-
Pendapatan Dividen Rp.100.000,-