Jenis-jenis Penjualan Obligasi Jenis-Jenis Kewajiban Utang Jangka Panjang 1. Utang
552
Harga jual bisa di atas nilai nominal, bisa juga dibawah nilai nominal. Bila obligasi dijual dengan harga jual dibawah nilai nominal, maka obligasi
dijual dengan diskonto. Apabila obligasi dijual dengan harga jual diatas nilai nominal maka obligai dijual dengan premi. Perlakuan akuntansi
untuk masing-masing jenis penjualan ini adalah sebagai berikut:
1 Penjualan Obligasi dengan diskonto Penjualan obligasi dengan diskonto adalah pejualan obligasi oleh
perusahaan dengan harga jual di bawah nilai nominalnya. Biasanya perusahaan menjual obligasi dengan harga dibawah nilai nominalnya
disebabkan oleh karena perusahaan memberikan tingkat bunga obligasi di bawah tingkat bunga pasar, misalnya bunga bank.
Jika tingkat suku bunga obligasi lebih rendah dari pada suku bunga pasar, maka untuk menarik minat calon investor, perusahaan akan
mengabil langkah ini. Bila terjadi penjualan obligasi dengan diskonto, maka akan terjadi selisih antara nilai jual dengan nilai nominal obligasi.
Selisih ini disebut dengan diskonto utang obligasi.
Sebagai contoh 2: kembali pada contoh 1 di atas, apabila obligasi dijual dengan harga Rp. 9.500.000,- yang berarti terdapat diskonto
obligasi sebesar Rp. 500.000,-. Maka jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
dalam rupiah Jurnal Umum Hal: Keterangan
Ref Debit
Kredit Januari
1 Kas 9.500.000
Diskonto Utang Obligasi 500.000
Utang Obligasi 10.000.000
Tanggal 2007
Akun diskonto utang obligasi bukan merupakan akun aset atau kewajiban, tetapi hanya merupakan akun untuk penilaian kewajiban.
Akun ini disebut disebut dengan contra account, sehingga keberadaannya akan dilaporkan sebagai pengurang nilai nominal obligasi
di neraca sebagaimana dalam halaman berikut.
2 Penjualan obligasi dengan Premi Penjualan obligasi dengan premi adalah pejualan obligasi oleh
perusahaan dengan harga jual di atas nilai nominalnya. Biasanya perusahaan menjual obligasi dengan harga diatas nilai nominalnya
disebabkan oleh karena perusahaan memberikan tingkat bunga obligasi
553
di atas tingkat bunga pasar, misalnya bunga bank. Selisih antara nilai nominal dan nilai jual yang terjadi sebagai akibat penjualan obligasi
dengan premi disebut dengan Premi Utang Obligasi.
Aset Kewajiban
Aset Lancar: Kewajiban Lancar:
Aset Tetap: Kewajiban Jangka Panjang
Obligasi, 10 jatuh tempo 1 Januari 2027
1 0 0 0 0
Diskonto Utang Obligasi
- 5 0 0 9 5 0 0
Ekuitas: Total Aset
x x
Total Kewajiban dan Ekuitas
x x
PT Airlangga Neraca
per 31 Desember 2007
dalam Rp. 000,-
Sebagai contoh 3: dari contoh 1 di atas, apabila obligasi dijual dengan harga Rp. 10.500.000,- yang berarti terdapat premi obligasi
sebesar Rp. 500.000,-. Maka jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
dalam rupiah Jurnal Umum Hal:
Keterangan Ref
Debit Kredit
Januari 1 Kas
10.500.000 Premi Obligasi
500.000 Utang Obligasi
10.000.000 Tanggal
2007
Akun premi utang obligasi bukan merupakan akun aset atau kewajiban, tetapi hanya merupakan akun untuk penilaian kewajiban.
Akun ini disebut disebut dengan adjunct account dan dilaporkan sebagai
554
penambah nilai parinilai nominal nilai jatuh tempo obligasi. Pelaporan premi utang obligasi adalah sebagai berikut:
Aset Kewajiban
Aset Lancar: Kewajiban Lancar:
Aset Tetap: Kewajiban Jangka Panjang
Obligasi, 10 jatuh tempo 1 Januari 2027
1 0 0 0 0
Premi Utang Obligasi
+ 5 0 0 1 0 5 0 0
Ekuitas: Total Aset
x x
Total Kewajiban dan Ekuitas
x x
PT Airlangga Neraca
per 31 Desember 2007
dalam Rp. 000,-
3 Penjualan obligasi diantara tanggal bunga Dalam kasus obligasi diterbitkan diantara tanggal bunga, maka
pembeli obligasi akan membayar lebih dulu bunga interest accrued yang akan diterimanya pada tanggal pembayaran bunga periode
berikutnya. Bunga yang harus dibayar adalah bunga dari pembayaran terakhir sampai dengan tanggal pembayaran bunga berikutnya.
Contoh 4: Obligasi 10 tahun nilai pari Rp. 8.000.000,- tertanggal 1 januari 2007, bunga obligasi 10 tahun dibayar tiap semester tanggal 1
Januari dan 1 Juli diterbitkan tanggal 1 Maret 2007, pada nilai pari ditambah dengan bunga yang di accrual kan.
Maka jurnal untuk mencatat penerbitan obligasi ini adalah:
555
dalam rupiah Jurnal Umum Hal: Keterangan
Ref Debit
Kredit Maret
1 Kas 8.133.333
Utang bunga 133.333
Utang Obligasi 8.000.000
Tanggal 2007
Pada tanggal 1 Juli 2007, pada saat perusahaan melakukan pembayaran bunga tengah tahunan akan membuat jurnal sebagai
berikut: dalam rupiah Jurnal Umum Hal:
Keterangan Ref
Debit Kredit
Juli 1 Utang Bunga
133.333 Beban bunga 266.667
Utang Obligasi 400.000
Tanggal 2007