Peran Pemerintah Indonesia dalam Perdagangan Bebas

B. Perlindungan Hukum Terhadap Industri Dalam Negeri Dalam Kerangka Perdagangan Bebas

1. Peran Pemerintah Indonesia dalam Perdagangan Bebas

Kebijakan perdagangan dalam periode memasuki era globalisasi ekonomi diarahkan pada penciptaan dan pemantapan kerangka landasan perdagangan, yaitu dengan meningkatkan efisiensi perdagangan dalam negeri dan perdagangan luar negeri dengan tujuan lebih memperlancar arus barang dan jasa, mendorong pembentukan harga yang layak dalam iklim persaingan yang sehat, menunjnag efisiensi produksi, mengembangkan ekspor, memperluas kesempatan berusaha dan lapangan kerja, meningkatkan dan meratakan pendapatan rakyat serta menetapkan stabilitas ekonomi. 74 a. Penciptaan struktur ekspor nonmigas yang kuat dan tangguh yang tidak terganggu oleh gejolak dengan melakukan diversifikasi, baik produk pasar maupun pelakunya. Dalam pelaksanaanya, kebijakan tersebut dipayakan secara terpadu dan saling mendukung dengan kebijakan dibidang-bidang lainnya agar tercapainya keseimbangan dalam mencapai berbagai tujuan pembangunan. Kerangka landasan perdagangan yang ingin dicapai tersebut meliputi unsur-unsur sebagai berikut. b. Penciptaan sistem distribusi nasional yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan daya saing produk-produk ekspor, mempertahankan tingkat harga yang stabil didalam negeri dan pengembangan produksi dalam 74 R. Hendra Halwani, Ekonomi Internasional dan Globalisasi ekonomi. Bogor: Ghalia Indonesia. 2005. hlm 340 Universitas Sumatera Utara negeri menuju structur ekonomi yang lebih berimbang dengan industry yang makin kuat dan didukung oleh pertanian yang tangguh. c. Peningkatan daya saing usaha sebagai pelaku dalam kegiatan ekonomi perdagangan, baik dalam negeri maupun ekspor dengan memupuk kebersamaan yang kokh dalam menghadapi pasar dunia yang semakin ketat persaingannya. Di samping itu di bina kerjasama yang saling menguntungkan antara unsure-unsur dunia usaha dan antara yang besar, menengah dan kecil. d. Transportasi pasar dan pengelolaan kegiatan perdagangan. Untuk itu, kegiatan informasi perdaganganakan lebih diintensifkan agar para pengusaha dengan mudah memperolehnya. Telah dibangun system jaringan informasi pasar yang untuk sementara kegiatannya masih terbatas di ibukota provinsi utama, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Medan, Surabaya, dan Ujung Pandang. Jaringan informasi ini dihubungkan juga dengan kantor-kantor Indonesian Trade Promotion Centre ITCP di luar negeri. Informasi yang tersedia meliputi berbagai peraturan dibidang ekspor, daftar importir diluar negeri, produk-produk yang diminta, dan data-data perdagangan berbagai Negara. e. Kemantapan bekerjanya lembaga-lembaga perdagangan. Berfungsinya secara baik lembaga-lembaga perdaganagan sangat penting dalam memperlancar arus pengadaan dan penyaluran barang, baik untu keperluan didalam negeri maupun untuk ekspor. Untuk itu,akan terus Universitas Sumatera Utara dikembangkannya peranan dari badan pelaksana komoditi, pasar lelang karet, pembinaan keagenan, pasar dan sebagainya. f. Kemantapan bekerjanya sektor penunjang perdagangan. Untuk itu, secara terus menerus dibina kerjasama berbagai instasi terkait agar dapat persamaan persepsi dan langkah dalam rangka meningkatkan ekspor khususnya serta terbinanya perdagnagn yang lancer pada umumnya. 75 Pembangunan perdagangan dalam negeri sangat berperan dalam mewujudkan trilogy pembangunan, yang meliputi pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, meningkatkan laju pertumbuhan, dan memantapkan stabilitas ekonomi. Perdagangan dalam negeri yang efisien dan efektif akan memperlancar arus barang dan jasa serta semakin meluasnya pasar produk-produk dalam negeri akan meningkatkan kegiatan produksi dari sektor yang bersangkutan maupun sektor lain. Berkembangnya sektor-sektor tersebut dengan sendirinya akan meningktkan kesmpatan kerja. Tersedianya barang dan jasa dipasar dengan harga yang layak bagi kesejahteraan hidup rakyat. Hal ini dimungkinkan apabila diterapakan sistem tata niaga yang efisien dan efektif. Indonesia sebagai Negara yang menyetujui AFTA, sebentar lagi akan masuk ke dalam era perdagangan bebas, sehingga bangsa ini akan bersaing dengan bangsa-bangsa ASEAN lainnya. Dengan kondisi bangsa Indonesia dan perekonomian Indonesia saat ini, Indonesia dapat dikatakan masih belum siap dalam menghadapi persaingan global. Sumber daya manusia Indonesia dengan masih banyaknya masyarakat dengan tingkat pendidikan dan keahlian yang minim 75 Ibid. Universitas Sumatera Utara membuat Indonesia diprediksikan akan kalah dalam persaingan. Situasi politik dan hukum di Indonesia yang amat sangat tidak pasti juga menambah jumlah nilai minus Indonesia dalam menghadapi AFTA.

2. Penerapan Standar Industri Di Indonesia