didukung secara bersama-sama oleh negara-negara di dunia dalam bentuk kerjasama ekonomi regional.
8
1. Pasar Bebas
ASEAN yang merupakan salah satu kerjasama regional merupakan bentuk kekuatan baru di benua Asia, karena menjadi salah
satu kawasan dengan jumlah potensi pasar terbesar di dunia. Hal ini tentunya menarik minat negara-negara lain yang ingin
mengembangkan potensi kerjasama mereka di wilayah Asia. Terlebih lagi rencana terbesar ASEAN yang akan membentuk ASEAN Economic Community AEC
yang membawa kerjasama ekonomi ke arah yang lebih luas yaitu dalam satu kerangka komunitas ASEAN.
Perdagangan bebas adalah sebuah konsep ekonomi yang mengacu penjualan produk antar negara tanpa pajak ekspor-impor atau hambatan
perdagangan lainnya.
9
Perdagangan Internasional sering dibatasi oleh berbagai pajak negara, biaya tambahan yang diterapkan pada barang ekspor impor, dan juga regulasi non
tarif pada barang impor. Secara teori, semuha hambatan-hambatan inilah yang ditolak oleh perdagangan bebas. Namun dalam kenyataannya, perjanjian-
perjanjian perdagangan yang didukung oleh penganut perdagangan bebas ini Perdagangan bebas dapat juga didefinisikan sebagai tidak adanya
hambatan buatan hambatan yang diterapkan pemerintah dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara
yang berbeda.
8
Bismar Nasution, Hukum Kegiatan Ekonomi, Bandung: Books Terrace Library, 2009, hlm. 7
9
Serbamakalah.Blogspot.Com201305Pasar-Bebas_6014.Html , diakses tanggal 1 Juni
Universitas Sumatera Utara
justru sebenarnya menciptakan hambatan baru kepada terciptanya pasar bebas. Perjanjian-perjanjian tersebut sering dikritik karena melindungi kepentingan
perusahaan-perusahaan besar. Hambatan-Hambatan Perdagangan Non Tarif. Kebijakan perdagangan
internasional adalah berbagai tindakan dan peraturan yang dijalankan suatu negara, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang akan mempengaruhi
struktur, komposisi, dan arah perdagangan internasional negara tersebut. Kebijakan perdagangan internasional dilaksanakan dengan tujuan untuk
melindungi kepentingan ekonomi nasional, industri dalam negeri, dan lapangan kerja serta menjaga stabilitas ekonomi nasional. Akan tetapi, dalam praktek
perdagangan internasional saat ini, kebanyakan pemerintah melakukan campur tangan dalam kegiatan perdagangan internasional menggunakan kebijakan lainnya
yang lebih rumit, yaitu kebijakan nontarif barrier NTB. Hal ini dilakukan negara tersebut untuk menyembunyikan motif proteksi atau sekedar mengecoh negara
lainnya. Oleh karena itu, sampai saat ini masih banyak negara yang memberlakukan kebijakan nontarif barrier walaupun beberapa ahli beranggapan
bahwa kebijakan nontarif barrier dapat menjadi penghalang untuk tercapainya keterbukaan dalam perdagangan internasional.
10
1. Kuota impor
Berbagai hambatan nontarif
Kuota impor adalah pembatasan secara lansung terhadap jumlah barang yang boleh diimpor dari luar negeri untuk melindungi kepentingan industri dan
10
Stdln.blogspot.com201007Hambatan-Hambatan-Perdagangan-Non-Tarif_29.html, diakses tanggal 14 Juni 2014
Universitas Sumatera Utara
konsumen. Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan domestik untuk mengimpor
suatu produk yang jumlahnya dibatasi secara langsung. Kuota impor dapat digunakan untuk melindungi sektor industri tertentu
dan neraca pembayaran suatu negara. Negara maju pada umumnya memberlakukan kuota impor untuk melindungi sektor pertaniannya. Sedangkan
negara-negara berkembang melakukan kebijakan kuota impor untuk melindungi sektor industri manufakturnya atau untuk melindungi kondisi neraca
pembayarannya yang seringkali mengalami defisit akibat lebih besarnya impor daripada ekspor.
Perbedaan kuota impor dan tarif impor yang setara :
11
1. Pemberlakuan kuota impor akan memperbesar permintaan yang selanjutnya
akan diikuti kenaikan harga domestik dan produksi domestik yang lebih besar daripada yang diakibatkan oleh pemberlakuan tarif impor yang setara;
2. Dalam pemberlakuan kuota impor, jika pemerintah melakukan pemilihan
perusahaan yang berhak memperoleh lisensi impor tanpa mempertimbangkan efisiensi, maka akan menyebabkan timbulnya monopoli dan distorsi
3. Pada kuota impor, pemerintah akan memperoleh pendapatan secara lansung
melalui pemungutan secara lansung pada penerima lisensi impor; 4.
Kuota impor membatasi arus masuk impor dalam jumlah yang pasti, sedangkan tarif impor membatasi arus masuk impor dalm jumlah yang tidak
dapat dipastikan.
11
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Macam-macam kuota impor : a.
Absolute uniteral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan secara sepihak tanpa negoisasi
b. Negotiated bilateral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan atas
kesepakatan atau menurut perjanjian c.
Tarif kuota, yaitu pembatasan impor yang dilakukan dengan mengkombinasikan sistem tarif dengan sistem kuota.
d. Mixing quota, yaitu pembatasan impor bahan baku tertent untuk
melindungi industri dalam negeri. 2.
Pembatasan Ekspor Secara Sukarela Konsep ini mengacu pada kasus di mana negara pengimpor mendorong
atau bahkan memaksa negara lain mengurangi ekspornya secara sukarela dengan ancaman bahwa negara pengimpor tersebut akan melakukan hambatan
perdagangan yang lebih keras lagi. Kebijakan ini dilakukan berdasarkan kekhawatiran akan lumpuhnya sektor tertentu dalam perekonomian domestik
akibat impor yang berlebih. Pembatasan ekspor secara sukarela ini kurang efektif, karena pada
umumnya negara pengekspor enggan membatasi arus ekspornya secara sukarela. Pembatasan ekspor ini justru membebankan biaya yang lebih mahal bagi negar
pengimpor karena lisensi impor yang bernilai tinggi itu justru diberikan pada pemerintah atau perusahaan asing.
Universitas Sumatera Utara
3. Kartel-kartel Internasional
Kartel internasional adalah sebuah organisasi produsen komoditi tertentu dari berbagai negara. Mereka sepakat untuk membatasi outputnya dan juga
mengendalikan ekspor komoditi tersebut dengan tujuan memaksimalkan dan meningkatkan total keuntungan mereka. Berpengaruh tidaknya suatu kartel
ditentukan oleh hal-hal berikut: a.
Sebuah kartel internasional berpeluang lebih besar untuk berhasil dalam menentukan harga jika komoditi yang mereka kuasai tidak memiliki
subtitusi; b.
Peluang tersebut akan semakin besar apabila jumlah produsen, negara, atau pihak yang terhimpun dalam kartel relatif sedikit.
4. Dumping
Dumping adalah ekspor dari suatu komoditi dengan harga jauh di bawah pasaran, atau penjualan komoditi ke luar negeri dengan harga jauh lebih murah
dibandingkan dengan harga penjualan domestiknya. 5.
Subsidi Ekspor Subsidi ekspor adalah pembayaran lansung atau pemberian keringanan
pajak dan bantuan subsidi pada para eksportir atau calon eksportir nasional, dan atau pemberian pinjaman berbunga rendah kepada para pengimpor asing dalam
rangka memacu ekspor suatu negara.
2. ASEAN Free Trade Agreement