2. Manfaat Perdagangan Bebas
Ditinjau dari segi ekonomi tujuan perdagangan adalah untuk memperoleh laba atau keuntungan. Sehingga banyak sekali keuntungan atau manfaat dengan
adanya perdagangan bebas. Beberapa manfaat perdagangan bebas antara lain :
30
a. Menambah peluang kesempatan kerja. Alasannya karena dengan adanya
perdagangan bebas, pasar barang dan jasa dari suatu negara menjadi lebih luas. Pemasaran atas hasil produksi tidak lagi hanya mengandalkan pasar
dalam negeri semata yang daya serapnya terbatas, tetapi juga bisa mengandalkan pasar internasional yang pasarnya sangat luas. Dengan
demikian jumlah produk barang dan jasa yang dihasilkan bisa dilipatgandakan yang akibatnya permintaan terhadap tenaga kerja pun jumlahnya meningkat.
b. Terciptanya efisiensi alokasi sumber daya dan spesialisasi. Pada akhirnya
nanti dengan adanya perdagangan bebas, suatu negara hanya akan memproduksi barang dan jasa tertentu yang dianggap paling efisien jika
barang dan jasa tersebut dihasilkan di negaranya dibandingkan jika dihasilkan di negara lain. Dengan demikian nantinya semua negara akan melakukan
spesialisasi pada produk tertentu saja, akibatnya akan terjadi efisiensi dalam penggunaan sumber daya.
c. Mendorong percepatan kemajuan di bidang IPTEK. Perdagangan pada
dasarnya adalah persaingan harga dan kualitas, sehingga agar suatu negara eksis dalam perdagangan bebasnya maka barang dan jasa yang ditawarkan
30
Anitadiahmawarni.blogspot.com201307keuntungan dan kerugian perdagangan, diakses tanggal 14 Juni 2014
Universitas Sumatera Utara
harus unggul dalam kualitas dan murah dalam harga, hal ini hanya bisa diraih dengan terus mengembangkan IPTEK.
d. Perdagangan bebas dapat meningkatkan pendapatan suatu negara, karena jika
dalam pasar domestik terjadi kelebihan barang, maka dapat dijual pada negara yang membutuhkannya. Semakin tinggi daya jual, maka semakin besar pula
pendapatan yang diterima suatu negara, sehingga dapat memakmurkan rakyatnya.
3. Dasar Hukum Pengaturan Perdagangan Regional
Pengaturan perdagangan regional Regional Trading Arrangements dimana satu kelompok negara sepakat untuk menghilangkan atau mengurangi
rintangan-rintangan terhadap impor dari sesama anggotanya dan telah berlangsung dibeberapa negara regional dunia, seperti European Union dengan pasar
tunggalnya, ASEAN dengan AFTA-nya dan GATT. Dalam Pasal XXIV GATT dijelaskan bahwa mengakui adanya integrasi yang erat dalam bidang ekonomi
melalui perdagangan yang lebih bebas, yaitu mengakui pengelompokan- pengelompokan regional sebagai suatu pengecualian dan aturan umum klausul
prinsip umum MFN,
31
31
Huala Adolf dan A. Chandrawulan, Masalah-Masalah Hukum Dalam Perdagangan Internasional, Jakarta : RajaGrafindo Persada, 1996, hlM. 25
dengan syarat dipenuhi ktriteria-kriteria tertentu secara ketat. Ketentuan GATT dimaksud agar pengaturan regional memudahkan
perdagangan diantara negara-negara yang bersangkutan, tanpa menimbulkan hambatan terhadap perdagangan dengan dunia luar. Pengecualian dan aturan
klausal MFN ini ada yang ditetapkan dalam pasal GATT sendiri dan sebagian lagi
Universitas Sumatera Utara
ada yang ditetapkan dalam putusan-putusan konferensi GATT melalui suatu penanggalan waiver dan prinsip tersebut berdasarkan Pasal XXV pengecualian
dimaksud adalah:
32
1. Keuntungan yang diperoleh karena jarak lalu lintas frontier traffic
advantage, tidak boleh dikenakan terhadap anggota GATT, 2.
Perlakuan preferensi di wilayah-wilayah tertentu yang sudah ada seperti kerjasama ekonomi dalam British Commonwelth the French Union
Perancis dengan negara-negara bekas koloninya, tetap boleh terus dilaksanakan namun tingkat batas prefensinya tidak boleh dinaikkan.
3. Anggota-anggota GATT membentuk suatu Customs Unions atau Free
Trade Area harus memenuhi persyaratan pasal XXIV GATT.
B. Tinjauan Umum tentang AFTA 1. Sejarah dan Pengertian AFTA