Dari hasil data di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata pre-test kelas kontrol adalah 69,51 dan nilai post-test 73,47. Sedangkan nilai rata-rata pre-
test kelas eksperimen adalah 69,00 dan nilai post-test adalah 80,61. Terdapat perbedaan nilai antara nilai pre-test dan post-test kelas eksperimen dengan kelas
kontrol. Nilai rata-rata pre-test kelas kontrol adalah 69,51 dan nilai rata-rata post- test adalah 73,47, jadi kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 3,96.
Sedangkan nilai rata-rata pre-test eksperimen adalah 69,00 dan nilai rata-rata post- test adalah 80,61, jadi kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 11,61.
Namun, perbedaan yang ditunjukkan oleh peningkatan nilai rata-rata kelas kontrol lebih kecil dari peningkatan kelas eksperimen. Dan dapat disimpulkan bahwa nilai
rata-rata pre-test dan post-test kelas eksperimen lebih baik dari pada nilai pre-test dan post-test kelas kontrol.
4.2.2 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah kedua kelompok berdistribusi normal atau tidak. Hasil perhitungan uji normalitas data pre-test dan
post-test disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Kelas
X
2 hitung
Dk X
2 tabel
Kriteria
Pre-test
Eksperimen
0,206 6-1
11,070 Normal
Pre-test
Kontrol
0,181 6-1
11,070 Normal
Post-test
Eksperimen
0,313 6-1
11,070 Normal
Post-test
Kontrol
0,039 6-1
11,070 Normal
Diketahui: H
o
= Data pre-test dan posttest berdistribusi normal H
a
= Data pre-test dan posttest berdistribusi tidak normal Karena
2 ℎ � �
2 �
maka dapat disimpulkan bahwa data pre-test dan post-test berdistribusi normal, maka H
o
diterima. Hasil analisis ini digunakan sebagai pertimbangan dalam analisis selanjutnya dengan
menggunakan statistik parametrik.
4.2.3 Uji Kesamaan Dua Varians
Hasil perhitungan kesamaan dua varians data pre-test dan post-test dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.15 Hasil Uji Kesamaan Dua Varians Kelas
Varians Dk
F
hitung
F
tabel
Kriteria
Pre-test Eksperimen
36,82 70
1,29 1,99
Mempunyai varians yang
sama Pre-test
Kontrol 28,47
70 Post-test
Eksperimen 15,37
70 1,73
1,99 Mempunyai
varians yang sama
Post-test Kontrol
26,73 70
Diketahui: H
o
= Data awal antara kelas kontrol dan kelas eksperimen mempunyai varians yang sama
H
a
= Data awal antara kelas kontrol dan kelas eksperimen mempunyai varians yang tidak sama
Berdasarkan perhitungan pada pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen diperoleh F
hitung
=1,29. sedangkan F
tabel
= 1,99 dan pada post-test diperoleh F
hitung
= 1,73 dan F
tabel
= 1,99. Karena F
hitung
F
tabel
jadi dapat disimpulkan data awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai
varians yang sama.
4.2.4 Uji Hipotesis
Uji perbedaan data post test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan hipotesis sebagai berikut:
Media gambar seri dengan teknik cerita berantai tidak efektif untuk meningkatkan penguasaan mufrodat dan keterampilan berbicara bahasa
Arab siswa kelas VIII di MTs N 1 Surakarta. Ha =
Media gambar seri dengan teknik cerita berantai efektif untuk meningkatkan penguasaan mufrodat dan keterampilan berbicara bahasa Arab
siswa kelas VIII di MTs N 1 Surakarta. = rata-rata kemampuan penguasaan mufrodat dan keterampilan berbicara
siswa yang menggunakan media gambar seri dengan teknik cerita berantai. = rata-rata kemampuan penguasaan mufrodat dan keterampilan berbicara
siswa yang tidak menggunakan media gambar seri dengan teknik cerita berantai. Untuk mengetahui kesamaan rata-rata kemampuan berbicara bahasa Arab
siswa, perhitungannya adalah sebagai berikut:
s
=
= =
√ = 4,621
̅ ̅
√
√
Dari perhitungan menggunakan rumus t-tes, diperoleh = 9,80
sedangkan untuk N = 70 dan derajat kebebasan dk = 70+70-2=138 adalah
1,97 dengan taraf signifikan 5 maka dapat disimpulkan bahwa , maka H
a
diterima dan H
o
ditolak dan untuk uji t dan uji perbedaan rata-rata, hipotesis yang diterima dalam penelitian ini adalah hipotesis kerja Ha karena
. Dengan demikian hipotesis kerja H
a
pada penelitian ini berbunyi “Media gambar seri dengan teknik cerita berantai efektif untuk
meningkatkan penguasaan mufrodat dan keterampilan berbicara bahasa Arab siswa kelas VIII di MTs N 1 Surakarta.”.
Gambar 4.11 Hasil Kurva Uji Hipotesis
4.3 Analisis Hasil Penguasaan Mufrodat dan Berbicara Bahasa Arab
Menggunakan Media Gambar Seri dengan Teknik Cerita Berantai
Instrumen tes yang digunakan untuk mengambil data penelitian adalah berupa tes bahasa Arab. Data yang diperoleh adalah membandingkan hasil pre-
test dan post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol, menunjukkan bahwa hasil pre-test dan post-test kelas eksperimen lebih baik dari hasil pre-test dan
post-test kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan berbicara bahasa Arab pada siswa setelah dilakukan pembelajaran
menggunakan media gambar seri dengan teknik cerita berantai. Peningkatan yang paling besar terlihat pada kelas kontrol adalah aspek keberanian dengan
jumlah 5048 saat pre-test menjadi 5297 saat post-test. Sedangkan pada kelas eksperimen peningkatan yang paling besar terlihat pada aspek keberanian dari
jumlah 5031 saat pre-test menjadi 5754 saat post-test. Pada aspek lainnya seperti pengucapan makhroj, susunan kalimat, intonasi dan kelancaran juga
mengalami peningkatan dan diuraikan sebagai berikut:
4.3.1 Pengucapan
Makhraj
Dalam aspek ini mengalami peningkatan jumlah dari hasil pre-test kelas kontrol 4904 dan jumlah hasil post-test kelas kontrol 5153. Pada tes
awal pre-test banyak siswa yang kurang jelas dalam mengucapkan katakalimat bahasa Arab karena siswa cukup banyak yang melakukan
kesalahan dalam mengucapkan katakalimat dan kurang memperhatikan contoh pengucapan katakalimat yang benar yang telah diberikan peneliti.
Jumlah dari hasil pre-test kelas eksperimen 4829 dan jumlah hasil post-test