Populasi dan Sampel Teknik Penarikan Sampel

Dalam desain ini, baik kelompok eksperimen maupun kelompok control dikenakan 0 1 observasi sebelum eksperimen dan biasa disebut pre-test dan 0 2 observasi sesudah eksperimen dan biasa disebut post- test, tetapi hanya kelompok eksperimen saja yang mendapatkan perlakuan X. Pengaruh perlakuan X diamati dalam situasi yang lebih terkontrol yaitu dengan membandingkan selisih 0 1 -0 2 pada kelompok eksperimen dengan selisih 0 3 -0 4 pada kelompok kontrol

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah semua subjek atau objek sasaran penelitian Ibnu sebagaimana dikutip oleh Ainin 2010:98. Sedangkan menurut Sugiyono 2010:117 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas 8 dengan jumlah 143 siswa. Sampel adalah suatu prosedur di mana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki. Karena tidak semua data dan informasi akan diprotes dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakili Siregar 2010: 145. Penelitian ini akan dilakukan di MTs N 1 Surakarta sebagai salah satu sekolah di bawah naungan Kementerian Agama di kota Surakarta yang terdapat kurikulum mata pelajaran bahasa Arab. Lokasi MTs N 1 Surakarta terletak di Jalan M.T Haryono No.24D Manahan Surakarta. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 April 2016 sampai 24 Mei 2016. Pembuatan instrumen penelitian dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2016 dengan tujuan agar dapat digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab kelas VIII MTs pada semester genap tahun ajaran 20152016.

3.3 Teknik Penarikan Sampel

Penarikan sampel merupakan suatu langkah yang diperlakukan oleh seorang peneliti, terutama penelitian non-kualitatif. Penarikan sampel merupakan tindakan menarik sebagian dari populasi dan selanjutnya dari hasil penelitian tersebut digeneralisasikan kepada populasi induk. Tujuan penarikan sampel ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai populasi, maka individu, objek, subjek, atau lembaga yang dijadikan sampel benar-benar merepresentasikan dan mewakili semua individu, objek, subjek, atau lembaga yang ada dalam populasi Ainin 2010:101. Teknik pengambilan sampling dalam subjek penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah suatu cara pengambilan sampel yang berdasarkan pada pertimbangan dan atau tujuan tertentu, serta berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang sudah diketahui sebelumnya. Purposive sampling digunakan untuk mencapai tujuan tertentu, berdasarkan pertimbangan tertentu Arifin 2011:221. Untuk mengukur jumlah ideal sampel yang akan diteliti, pada penelitian ini menggunakan teknik Solvin dengan rumus: Keterangan: = sampel = jumlah populasi = perkiraan tingkat kesalahan Penelitian ini memberikan perlakuan terhadap subjek penelitian. Berdasarkan hasil hitungan dari teknik Solvin tersebut, maka penelitian ini mengambil empat kelas dari kelas VIII di MTs N 1 Surakarta. Yaitu, kelas VIII A, kelas VIII B, kelas VIII C dan kelas VIII D dengan jumlah 143 siswa. Peneliti mengambil sampel untuk penelitian ini adalah kelas VIII A dengan jumlah 35 siswa, VIII B dengan jumlah 35 siswa, VIII C dengan jumlah 35 siswa dan kelas VIII D dengan jumlah 35 siswa. Kelas VIII A dan kelas B sebagai kelas eksperimen, sedangkan kelas VIII C dan kelas D sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan secara langsung dan telah ditentukan oleh guru bahasa Arab kelas VIII MTs N 1 Surakarta. Alasan diambilnya empat kelas ini karena dalam penelitian eksperimen menghendaki adanya kelas eksperimen dan kelas kontrol. Keempat kelas ini dipilih karena berdasarkan hasil pertimbangan nilai hasil belajar siswa, kondisi siswa, dan waktu jam pelajaran bahasa Arab yang tepat untuk melakukan penelitian di kelas yang dipilih berdasarkan saran dari guru bahasa Arab yang mengampu kelas VIII.

3.4 Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL REFLECTIVE TEACHING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DAN MEMBACA BAHASA ARAB SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD GAJAH DEMAK

0 11 26

EFEKTIVITAS MEDIA KARTU GAMBAR REKA CERITA BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA ARAB SISWA KELAS XI MAN 1 BANJARNEGARA TAHUN 2014

1 29 193

WAYANG EDUKATIF MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA ARAB KELAS VII MTs

5 63 173

KEEFEKTIFAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA ARAB SISWA KELAS VIII MTs NEGERI 1 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014 2015

4 40 142

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sribit 2, Sidoharjo,

0 5 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sribit 2, Sidoharjo,

0 1 11

FUNGSI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MUFRODAT UNTUK BAHASA ARAB PEMULA DI KELAS SATU SDIT AR-RISALAH SURAKARTA.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas IV SD N 01 Ngemplak Tahun Ajaran

0 0 16

Perbedaan keterampilan berbicara atas penggunaan media gambar seri

0 0 336

TEKNIK PERMAINAN CERITA BERANTAI DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN BERBICARA BAHASA JEPANG - repository UPI S JEP 1102294 Title

0 0 3