Nilai Rata-rata Kelas Kontrol Nilai Rata-rata Kelas Eksperimen

yaitu 10,33, sedangkan kelancaran mengalami peningkatan sebesar 12,13. Aspek kosakata mengalami peningkatan sebesar 11,87. pengucapan juga mengalami peningkatan 11,43, sedangkan intonasi mengalami peningkatan 11,96 dan susunan kalimat juga mengalami peningkatan sebesar 11,47. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa aspek keterampilan berbicara pada kelas eksperimen yang mengalami peningkatan paling banyak adalah aspek intonasi dan kosakata.

4.2. Pembahasan

Pada pembahasan ini peneliti akan menjelaskan hasil analisis data meliputi nilai rata-rata, uji normalitas, uji kesamaan dua varians homogenitas dan uji t atau perbedaan rata-rata.

4.2.1 Nilai Rata-rata

Untuk mengetahui nilai rata-rata yang diperoleh kelas kontrol dan kelas eksperimen digunakan rumus sebagai berikut:

4.2.1.1 Nilai Rata-rata Kelas Kontrol

a Rata-rata Pre-test M = ∑ M = M = 69,51 Dari tabel 4.6 hlm. 85-88 dapat diketahui nilai pre-test kelas kontrol dengan nilai tertinggi 81 dan terendah 57, dengan nilai rata-rata 69,51. b Rata-rata Post-test M = ∑ M = M = 73,47 Pada tabel 4.8 hlm. 90-93 dapat diketahui nilai post-test kelas kontrol dengan nilai tertinggi 84 dan terendah 59, dengan nilai rata-rata 73,47. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kelas kontrol pada post-test meningkat dibandingkan saat pre-test. Nilai rata-rata pre-test dan post-test kelas kontrol dapat digambarkan dengan diagram garis sederhana, untuk mengetahui perbedaan yang terjadi dari pre-test ke post-test. Diagram tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 4.8 Diagram Garis Pre-test dan post-test Kelas Kontrol Dari diagram garis di atas dapat dilihat nilai rata-rata pada kelas kontrol. Nilai rata-rata pre-test pada kelas kontrol 69,51 sedangkan nilai rata-rata post-test kelas kontrol 73,47. Rata-rata Pre-test Kelas Kontrol Rata-rata Post-test Kelas Kontrol Series 1 69.51 73.47 67 68 69 70 71 72 73 74 Rata-rata Kelas Kontrol

4.2.1.2 Nilai Rata-rata Kelas Eksperimen

a Rata-rata Pre-test M = ∑ M = M = 69 Dari tabel 4.10 hlm. 96-99 dapat diketahui nilai pre-test kelas eksperimen dengan nilai tertinggi 81 dan terendah 52, dengan nilai rata- rata 69. b Rata-rata Post-test M = ∑ M = M = 80,61 Pada tabel 4.12 hlm. 101-103 dapat diketahui nilai post-test kelas eksperimen dengan nilai tertinggi 88 dan terendah 72, dengan nilai rata- rata 80,61. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen pada post-test meningkat dibandingkan saat pre-test. Nilai rata-rata pre-test dan post-test kelas kontrol dapat digambarkan dengan diagram garis sederhana, untuk mengetahui perbedaan yang terjadi dari pre-test ke post-test. Diagram tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 4.9 Diagram Garis Pre-test dan post-test Kelas Ekperimen Dari diagram garis di atas dapat dilihat nilai rata-rata pada kelas eksperimen. Nilai rata-rata pre-test pada kelas eksperimen 69, sedangkan nilai rata-rata post-test kelas eksperimen 80,61. Peningkatan rata-rata antara kelas kontrol dengan kelas kelas eksperimen dapat digambarkan dengan diagram garis sebagai berikut: Gambar 4.10 Diagram Rata-rata antara Kelas Kontrol dan Eksperimen Rata-rata Pre-test Kelas Eksperimen Rata-rata Post-test Kelas Ekperimen Series 1 69 80.61 62 64 66 68 70 72 74 76 78 80 82 Rata-rata Kelas Eksperimen Rata-rata Pret-test Rata-rata Post-test Eksperimen 69 80.61 Kontrol 69.51 73.47 60 65 70 75 80 85 Kelas Kontrol dan Eksperimen Dari hasil data di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata pre-test kelas kontrol adalah 69,51 dan nilai post-test 73,47. Sedangkan nilai rata-rata pre- test kelas eksperimen adalah 69,00 dan nilai post-test adalah 80,61. Terdapat perbedaan nilai antara nilai pre-test dan post-test kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Nilai rata-rata pre-test kelas kontrol adalah 69,51 dan nilai rata-rata post- test adalah 73,47, jadi kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 3,96. Sedangkan nilai rata-rata pre-test eksperimen adalah 69,00 dan nilai rata-rata post- test adalah 80,61, jadi kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 11,61. Namun, perbedaan yang ditunjukkan oleh peningkatan nilai rata-rata kelas kontrol lebih kecil dari peningkatan kelas eksperimen. Dan dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata pre-test dan post-test kelas eksperimen lebih baik dari pada nilai pre-test dan post-test kelas kontrol.

4.2.2 Uji Normalitas

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL REFLECTIVE TEACHING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DAN MEMBACA BAHASA ARAB SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD GAJAH DEMAK

0 11 26

EFEKTIVITAS MEDIA KARTU GAMBAR REKA CERITA BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA ARAB SISWA KELAS XI MAN 1 BANJARNEGARA TAHUN 2014

1 29 193

WAYANG EDUKATIF MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA ARAB KELAS VII MTs

5 63 173

KEEFEKTIFAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA ARAB SISWA KELAS VIII MTs NEGERI 1 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014 2015

4 40 142

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sribit 2, Sidoharjo,

0 5 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sribit 2, Sidoharjo,

0 1 11

FUNGSI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MUFRODAT UNTUK BAHASA ARAB PEMULA DI KELAS SATU SDIT AR-RISALAH SURAKARTA.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas IV SD N 01 Ngemplak Tahun Ajaran

0 0 16

Perbedaan keterampilan berbicara atas penggunaan media gambar seri

0 0 336

TEKNIK PERMAINAN CERITA BERANTAI DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN BERBICARA BAHASA JEPANG - repository UPI S JEP 1102294 Title

0 0 3