Kesiswaan dan Kegiatannya Gambaran Umum SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Informan

Hasil Penelitian ini diperoleh melelui metode wawancara mendalam dan studi Dokumentasi yang dilakukakan kepada para infoman melalui beberapa sumber data yang ada. Wawancara yang penulis lakukan tersebut kepada informan memberikan beberapa pertanyaan berhenti pada tingkat kejenuhan data, yaitu apabila jawaban-jawaban yang diberikan cendrung mengulangi jawaban-jawaban sebelumnya atau sama dengan jawaban yang telah dikemukakan oleh informan terdahulu. Informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang penulis anggap mengetahui tentang riwayat dan Implementasi Belanja Hibah Penyelenggaraan Pendidikan SMA di Kabupaten Lampung Barat berdasarkan Perda Nomor 04 Tahun 2009 Tentang APBD. Tabel 3. Deskripsi Informan No Nama Jenis Kelamin LP Pendi dikan Jabatan 1. Drs. H. Mukhlis Basri L S-1 Bupati Lampung Barat 2. Drh. Havazo Pian L S-1 Sekretaris Daerah 3. Maidar, S.H, M.Si. L S-2 Kepala Bagian Hukum dan Organisasi 4. Drs. Nukman, M.S. L S-2 Kadis Pendidikan 5. Ir. Kholiq L S-1 Kabid Sosial Budaya Bappeda 6. Drs. I Wayan Mahardika L S-1 Kabid Anggaran 7. Ronggur L Tobing, S.IP, M.Si. L S-2 Kabid Dikmen Lus 8. Purwanto, S.Pd L S-1 Kepsek SMA N 1 Pss. Krui 9. Yos Mizal Efendi, S.Sos L S-1 Mantan Anggota DPRD Periode 2004-2009 B. Implementasi Belanja Hibah Penyelenggaraan Pendidikan SMA di Kabupaten Lampung Barat Berdasarkan Perda Nomor 04 Tahun 2009 Tentang APBD. 3. MudahTidaknya Perumusan Implementasi Peraturan Daerah dikendalikan. Proses Pengesahan kebijakan sebagai suatu proses kolektif banyak dilakukan oleh badan legislatif, badan legislatif ini sengaja dibentuk untuk menyeruakan kepentingan rakyat dan oleh karena itu anggota dewan yang duduk dalam badan ini merupakan pilihan rakyat. Peranan DPRD sebagai badan legislatif yang memiliki wewenang dalam pengesahan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggran 2009 yang menyangkut Belanja Hibah dan Perincian tentang Dana Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Lampung Barat, dimana dalam proses pengesahan tersebut tedapat kegiatan ”persuasion” dan ”bergaining” yaitu usaha-usaha untuk meyakinkan sesorang sehingga mereka mau menerimanya sebagai suatu proses dimana dua orang atau lebih yang mempunyai kekuasaan atau otoritas mengatur atau menyesuaikan setidak-tidaknya sebagian tujuan-tujuan yang