Sabatier. Daniel Mazamanian dan Paul Sabatier 1983:139, Teori yang

agenda pemerintah, perumusan usulan kebijaksanaan negara, proses legitimasi kebijaksanaan negara, pelaksanaan kebijksasanaan negara, dan penilaian kebijaksanaan negara. Menurut Gabriel A. Almound 1974:74 kebijakan publik pada umumnya diambil melalui proses politik. Secara politis, suatu kebijakan dirumuskan biasanya dipengaruhi oleh siapa yang terlibat, dalam situasi bagaimana suatu kebijakan sedang dibahas, berapa banyak dan dari kelompok mana tuntutan- tuntutan masyarakat didesakkan. Dengan adanya factor-faktor tersebut menyebabkan tarik menarik kepentingan antar kelompok yang terlibat. Ada tiga proses politik sebelum kebijakan dirumuskan yang tersebut diatas yaitu : 1. Proses Akumulasi Aspirasi Pada tahap ini tuntutan dan aspirasi banyak bermunculan dimasyarakat lewat isu-isu serta diskursus publik. Melalui jangka waktu tertentu, segenap tuntutan yang ada pada akhirnya mengalami akumulasi, dan mengelompok dalam beberapa jenis dan macam tuntutan. 2. Proses Artikulasi Pada tahap ini semua tuntutan yang ada diperjuangkan oleh masing- masing pemiliknya atau perwakilannya untuk bisa diakomodasi dalam rumusan kebijakan. 3. Proses Akomodasi Pada proses yang ketiga ini, tidak semua tuntutan bisa diakomodasi. Hanya beberapa aspirasi dan tuntutan dari kelompok tertentu yang bisa terakomodasi didalamnya. Berdasarkan dari beberapa teori perumusan kebijakan diatas penelti hanya memfokuskan pada teori proses perumusan kebijakan menurut Irfan Islamy karena teori proses kebijakan tersebut cukup relevan serta dapat disesuaikan dengan kondisi dilapangan serta prosedur-prosedur didalam Proses Pembuatan Peraturan Bupati di Lampung Barat Sedangkan teori-teori yang lain yang telah disebutkan diatas kurang relevan sehingga peneliti cukup sulit untuk bisa menyesuaikan dengan prosedur dan kondisi dilapangan dalam Proses Pembuatan Peraturan Bupati. Proses Kebijakan Bupati Bupati Lampung Barat tentang Bantuan Dana Penyelenggaraan Pendidikan yang dimasksud Teori Proses Perumusan Kebijakan menurut Irfan Islamy diatas yaitu :

1. Perumusan Masalah Kebijakan

Banyak orang menduga bahwa masalah-masalah kebijakan itu selalu ada dihadapan pembuat kebijakan atau sebagai sesuatu yang siap diberikan dari sanalah seolah-olah proses analisa dan perumusan kebijakan itu dapat dimulai, tetapi sebenarnya kebanyakan para pembuat kebijakan harus mencari dan menentukan identitas masalah kebijakan itu dengan susah payah, barulah kemudian ia dapat merumuskan masalah kebijakan dengan benar. Usaha untuk