Sejarah Singkat Kabupaten Lampung Barat.

kabupeten Lampung Barat memiliki panjang pantai kurang lebih 210 km yang berhadapan langsung dengan samudra Indonesia. Seperti Umumnya Pantai Barat Sumatera dan Pantai Selatan Jawa, dipengaruhi oleh gempa bawah laut yang dapat menyebabkan gelombang tsunami. Jenis tanah yang didominasi oleh Entisol, Eceptisol dan ultisol, sedangkan d aearh pesisir ditempati oleh endapan alluvial, endapan vulkanik dari beberapa formasi dan bantuan gamping. Perpaduan antara jenis tanah, topografi yang berbukit-bukit dan curah hujan yang cukup tinggi, menyebabkan wilayah lampung barat rawan terhadap bencana longsor. Kerawanan ini diperparah dengan letak wilayah yang berada pada patahan Semangko yang membujur dengan lebar zona sekitar 20 km yang menyebabkan Lampung Barat sebagai daerah rawan gempa.

C. Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Lampung Barat

1. Visi Pembangunan Kabupaten Lampung Barat Visi Pembangunan Kabupaten Lampung Barat. ”Terwujudnya Masyarakat Lampung Barat ya ng ”Cekatan” Cerdas, Kreatif, Aman, Taqwa, dan Andalan. Untuk memahami Visi Pembangunan tersebut diatas maka dapat dijabarkan sebagai berikut : ”cekatan” Dalam Pengertian harfiahnya adalah lekas bekerja, mengerti, cepat, dan mahir dalam melakukan sesuatu. ”Cekatan” : Dalam Visi tersebut diatas merupakan akronim singkatan dari cerdas, Kreatif, Aman, dan Andalan, yang mempunyai makna : 1. Cerdas : Sempurna perkembangan akal budinya Pandai, tajam pikiran, sehat pertumbuhan tubuhnya, dan kuat. 2. Kreatif : Memiliki daya cipta, mempunyai kemampuan untuk mencipta. 3. Aman : tidak meras takut gelisah, Khawatir , dan sebagainya tentram sentosa, lepas dari bahaya. 4. Taqwa : Kesalehan hidup takut kepada tuhan dan menjauhi larangannya 5. Andalan : Mengendalikan, menaruh kepercayaan mempercayai seseorang karena mempunyai keunggulan, dan nilai lebih.

2. Misi Pembangunan Kabupaten Lampung Barat

Adapun Misi Pembangunan Kabupaten Lampung Barat dalam pelaksanan pemerintahan dan pembangunan yaitu : 1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan kerukunan antar umat beragama, serta mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender. 2. Mengentaskan kemiskinan berbasiskan kegiatan ekonomi kerakyatan serta pembanguan yang berwawasan lingkungan dan berkesinambungan. 3. Meningkatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan berkualitas dan terjangkau. 4. Meningkatkan kualitas pelayanan umum, jaringan transportasi dan komunikasi.