dilapangan dan metode pendekatan kualitatif menempatkan sebagai instrumen kunci dalam penelitian ini.
B. Defenisi Konseptual
Defenisi konseptual merupakan penjabaran serta pemaknaan dalam proses konsep kebijakan yang digunakan, sehingga memudahkan peneliti dalam
mengoperasionalkan konsep tersebut di lapangan, defenisi konseptual yang dimasksudkan disini adalah batasan-batasan tentang konsep yang akan
dipergunakan sebagai batasan yang akan dipergunakan sebagai variabel penelitian.
Adapun definisi konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Implementasi Belanja Hibah Penyelenggaraan Pendidikan SMA di Kabupaten
Lampung Barat berdasarkan Perda Nomor 04 tahu 2009 tentang APBD yang dilihat dari Model Implementasi yang dikembangkan oleh Daniel Mazmanian
dan paul A. Sabatier dengan Indikator : a MudahTidaknya Perumusan Implementasi Peraturan Daerah dikendalikan.
b. Kemampuan Perumusan
Implementasi Peraturan
Bupati untuk
menstrukturkan secara tepat proses implementasi. c. Variabel diluar Kebijakan yang mempengaruhi Perumusan Implementasi
Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah APBS.
C. Definisi Operasional
Defenisi Operasional merupakan operasionalisasi dari konsep yang digunakan, sehingga memudahkan untuk mengaplikasikannya dilapangan, berkaitan
dengan hal tersebut pada pelaksanaan penelitian ini, Implementasi Belanja Hibah Penyelenggaraan Pendidikan SMA di Kabupaten Lampung Barat Perda
Nomor 04 Tahun 2009 Tentang APBD dilihat dari Model Implementasi yang dikembangkan oleh Daniel Mazmanian dan Paul A. Sabatier :
2. MudahTidaknya Perumusan Implementasi Peraturan Daerah
dikendalikan.
a. Kesukaran-kesukaran Teknis Perumusan Implementasi Perda. b. Keragaman objek.
c. Prosentase Jumlah Siswa yang tercakup kelompok sasaran dalam
Perumusan Implementasi Perda. d. Perubahan yang dikehendaki.
2. Kemampuan Perumusan Implementasi Peraturan Bupati untuk menstrukturkan secara tepat proses implementasi
. a. Kejelasan dan konsistensi tujuan Perumusan Implemetasi Perbub.
b. Ketepatan Alokasi Sumber Dana Perumusan Implementasi Peraturan Perbub.
c. Keterpaduan hieraraki dalam dan diantara lembaga pelaksanan Perumusan Implementasi Perbub.
d. Aturan Keputusan dari badan pelaksana Perumusan Implementasi Perbub. e.
Rekruitmen pejabat pelaksanan. f.
Akses formal pihak luar.
4. Variabel diluar Kebijakan yang mempengaruhi Perumusan
Implementasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah APBS.
a. Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Teknologi b. Dukungan Publik Perumusan Implementasi APBS.
c. Sikap dan Sumber-Sumber yang dimiliki kelompok sasaran. Perumusan Impelemetasi APBS.
d. Dukungan dari badanlembaga atasan yang berwenang Perumusan Implementasi APBS.
e. Kesepakatan dan kemampuan kepemimpinan para pejabat pelaksana Implementasi ABPS.
D. Fokus Penelitian
Fokus penelitian merupakan orientasi penelitian terhadap suatu permasalahan yang akan diteliti dan dikaji. Hal ini sangat penting mengingat fokus
penelitian dapat membatasi ruang lingkup penelitian dan dapat dijadikan pedoman dalam mengarahkan sebuah kegiatan penelitian. Penelitian ini
memfokuskan pada Impelmentasi Belanja Hibah Penyelenggaraan Pendidikan SMA di Kabupten Lampung Barat berdasarkan Perda Nomor 04 tahun 2009
tentang APBD.
E. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di Kantor Pemerintahan Daerah Kabupaten Lampung Barat dan SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui Lampung Barat.
Alasan dijadikan sebagai lokasi penelitian karena di pemerintah Kabupaten Lampung Barat dan SMA Negeri 1 Pesisir Tengah merupakan tempat Proses
Pelaksanaan Belanja Hibah Penyelenggaraan Pendidikan SMA di Kabupaten Lampung Barat yang berdasarkan Perda Nomor 04 Tahun 2009 tentang
APBD.
F. Sumber Data
Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah :
1. Lembaga Formal Pemerintahan
a. Badan Perencana dan Pembangunan Daerah
b. Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Barat
c. Dinas PPKAD Lampung Barat
d. Biro Hukum dan Organisasi
e. Anggota DPRD Lampung Barat
f. Asisten I Bidang Pemerintahan
g. Bupati Lampung Barat
h. SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui
2. Lembaga Non Formal Pemerintahan
a. Lembaga Swadaya Masayarakat b. Organisasi Masyarakat, Kelompok Kepentingan, Pemangku Kepentingan
Stake Holder yang mempengaruhi kebijakan Peraturan Daerah dan Bupati.
G. Teknik Pengumpulan Data