Proses Pengesahan Kebijakan Tinjauan Tentang Perumusan Implementasi Peraturan Bupati

K A B I N E T Gambar 2 : Model Institusional Thomas R. Dye 1951: 38 Kekurangan pada model institusional ini telah diperbaiki dengan timbulnya “model institusional ini telah diperbaiki dengan timbulnya “model institusioanl baru” neo Institutionallisme dengan tekanan pada peran lembaga-lembaga politik dala proses perumusan kebijaksanaan negara, tetapi lebih difokuskan pada pembuatan ramalan-ramalan teoritis tentang bagaimana hubungan antara pelbagai macam kebijaksanaan negara itu dengan semua level pemerintahan.

b. Model Elit Massa

Model ini memandang administrator negara bukan sebagai “abdi rakyat” servant of the people tetapi lebih sebagai “kelompok-kelompok kecil yang telah mapan” the estabilihment. Kelompok elit yang bertugas membuat dan melaksanakan kebijksanaan digambarkan dalam model ini sebagai mampu bertindakberbuat dalam suatu lingkungan yang ditandai dengan sikap massa yang apatis, kerancuan inforamasi, sehingga massa menjadi pasif. Kebijaksanaan negara mengalir KONSTITUSI EKSEKUTI F YUDIKATIF LEGISLATIF dari atas ke bawah, yaitu dari golongan elit ke golongan massa. Kelompok elit yang mempunyai kekuasaan dan nilai-nilai yang berbeda dengan massa. Dengan demikian kebijaksanaan negara adalah merupakan perwujudan keinginan-keinginan utama dan nilai-nilai golongan elit yang berkuasa. Karena kebijaksanaan negara itu ditentukan semata-mata oleh kelompok elit, maka pejabat pemerintah hanyalah sekedar pelaksana-pelaksana dari kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh elit tadi. Dan karena kebijaksanaan negara itu dibuat sesuai dengan kepentingan kelompok elit, maka tuntutan dan keinginan rakyat banyak non elit tidak diperhatikan. Model elit Massa ini dapat dirumuskan secara singkat sebagai berikut : 1. Masyarakat dibagi menjadi dua yaitu kelompok kecil golongan elit yang mempunyai kekuasaan penguasa dan kelompok Besar golongan non- elit yang tidak punya kekuasaan hanya sejumlah kecil orang-orang yang menentukan kebijaksanaan negara, sedangkan massa rakyat tidak ikut menentukan. 2. Kelompok elit yang berkuasa tidak mempunyai tipe yang sama berbeda dengan kelompok non elit yang dikuasai, karena kelompok elit ditentukan atau dipilih secara istimewa. 3. Perpindahan posisikedudukan dari non elit ke elit harus diusahakan selambat mungkin dan terus menerus untuk mempertahankan stabilitas dan menghindari pergolakan revolusi. Hanyalah non elit yang telah