c. Model Implementasi Kebijakan Menurut Daniel Mazamanian dan Paul
A. Sabatier. Daniel Mazamanian dan Paul A. Sabatier 1983:139, Teori yang
dikembangkan oleh mereka berdua ini menurut beberapa ahli disebut sebagai “a frame work for implementation analysis” atau kerangka Analisis
Implementasi KAI, menurut kedua pelopor ini, bahwa peran penting dari Kerangka Analisis Implemtasi KAI dari suatu kebijakan khususnya
kebijakan khususnya kebijakan pcendidikan adalah mengidentifikasikan variable-variabel yang dapat memepengaruhi tercapainya tujuan-tujuan formal
pada keseluruhan proses implementasi. Variabel yang dapat memepengaruhi tujuan formal implementasi tersebut
selanjutnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga katagori besar yang meliputi : 1.
Mudahnya tidaknya masalah yang untuk dikendalikan. Dengan indikator Kesukaran-kesukaran Teknis, Keragaman objek,
Prosentase jumlah Penduduk, Kelompok Sasaran, dan perubahan yang di kehendaki.
2. Kemampuan kebijakan untuk menstrukturkan proses implementasi.
Dengan indikator Kejelasan dan Konsistensi Tujuan, digunakannya teori kausal, ketepatan alokasi sumber dana, keterpaduan hiraraki dalam dan
diantara lembaga pelaksana, Aturan Keputusan, dan Badan Pelaksana, Akses formal pihak luar
3. Variabel diluar Kebijakan yang memepengaruhi Implementasi.
Dengan indikator Kondisi sosial ekonomi dan teknologi, dukungan publik, sikap dan sumber-sumber, kelompok sasaran, dukungan pejabat
pelaksana.
A. Mudahtidaknya masalah dikendalikan
1. Kesukaran-kesukaran teknis 2. Keragaman objek
3. Prosentase jumlah penduduk yang tercakup kelompok sasaran
4. perubahan yang dikehendaki Gambar 1 : Model Implementasi Kebijakan Daniel Mazmanian dan Paul A.
Sabatier 1983 dalam Wahab 2004: 82.
B. Kemampuan Kebijaksanaan untuk menstrukturkan proses
Implementasi 1.
Kejelasan dan konsistensi tujuan 2.
Digunakannya teori kausal 3.
Ketepatan Alokasi Sumber Dana 4.
Keterpaduan hieraraki dalam dan diantara lembaga pelaksanan.
5. Aturan Keputusan dari Badan
pelaksana 6.
Rekruitmen pejabat pelaksanan 7.
Akses formal pihak luar
C. Variable diluar Kebijaksanaan yang mempengaruhi
Implementasi. 1. Kondisi Sosial, Ekonomi dan
,Teknologi 2. Dukungan Publik
3. Sikap dan Sumber-Sumber yang
dimiliki kelompok sasaran. 4. Dukungan dari badan-badan
lembaga atasan yang berwenang. 5. Kesepakatan dan kemampuan
kepemimpinan para pejabat pelaksana
D. Tahap-tahap dalam proses implemetasi Variabel Tergantung
Output Kebi Kesediaan
Dampak Dampak
Perbaikan Jaksanaan
Kelompok nyata
Output mendasar
Badan-badan Sasaran
Output Kebijak
dalam Pelakana
Mematuhi Kebijak
sanaan undang
Output Kebijak sanaan
sebagai undang
Sananaan dipersepsi
Berdasarkan ketiga Model Implementasi diatas, maka Implementasi Belanja Hibah Penyelenggaraan Pendidikan SMA di Kabupaten Lampung Barat dapat
dinalisa dengan menggunakan model implementasi kebijakan yang dikembangkan oleh Daniel Mazamanian dan Paul A. Sabatier dikeranakan
kerangka analisis impementasi kebijakan teebisa menjelaskan secara detail dan sangat relevan dalam menganalisis sebab dan akibat dari kebijakan
tersebut serta mendeskripsikan pelaksananaan dan dampak output kebijakan. Sedangkan Model Kebijakan Brian W. Hogwood dan Lewis A. Gunn dan
Van Mater dan Van Horn dalam analisis penelitian ini variabel-variabel yang digunakan kurang tepat untuk digunakan dalam mendeskripsikan kebijakan
tersebut.
C. Tinjauan Tentang Perumusan Implementasi Peraturan Bupati
Menurut William Dunn 1998:24 pembuatan kebijakan dalam pemerintahan termasuk aktivitas politis. Dalam konteks ini, aktivitas politis dijelaskan
sebagai proses pembuatan kebijakan yang divisualisasikan. Aktivitas politis itu berisikan serangkaian tahap yang saling bergantung dan diatur menurut
aturan waktu, penyusunan agenda, formulasi kebijakan, adopsi kebijakan, implementasi kebijakan dan penilaian kebijakan. Jadi, analisis kebijakan dapat
menghasilkan informasi yang relevan dengan kebijakan suatu, beberapa, atau
seluruh tahap dari proses pembuatan kebijakan.
Menurut Irfan Islamy 2001:77-78 Proses perumusan masalah kebijaksanaan negara adalah proses memasukan masalah kebijksanaan negara kedalam