Model Implementasi Kebijakan Menurut Van Meter dan Van Horn

Berdasarkan ketiga Model Implementasi diatas, maka Implementasi Belanja Hibah Penyelenggaraan Pendidikan SMA di Kabupaten Lampung Barat dapat dinalisa dengan menggunakan model implementasi kebijakan yang dikembangkan oleh Daniel Mazamanian dan Paul A. Sabatier dikeranakan kerangka analisis impementasi kebijakan teebisa menjelaskan secara detail dan sangat relevan dalam menganalisis sebab dan akibat dari kebijakan tersebut serta mendeskripsikan pelaksananaan dan dampak output kebijakan. Sedangkan Model Kebijakan Brian W. Hogwood dan Lewis A. Gunn dan Van Mater dan Van Horn dalam analisis penelitian ini variabel-variabel yang digunakan kurang tepat untuk digunakan dalam mendeskripsikan kebijakan tersebut.

C. Tinjauan Tentang Perumusan Implementasi Peraturan Bupati

Menurut William Dunn 1998:24 pembuatan kebijakan dalam pemerintahan termasuk aktivitas politis. Dalam konteks ini, aktivitas politis dijelaskan sebagai proses pembuatan kebijakan yang divisualisasikan. Aktivitas politis itu berisikan serangkaian tahap yang saling bergantung dan diatur menurut aturan waktu, penyusunan agenda, formulasi kebijakan, adopsi kebijakan, implementasi kebijakan dan penilaian kebijakan. Jadi, analisis kebijakan dapat menghasilkan informasi yang relevan dengan kebijakan suatu, beberapa, atau seluruh tahap dari proses pembuatan kebijakan. Menurut Irfan Islamy 2001:77-78 Proses perumusan masalah kebijaksanaan negara adalah proses memasukan masalah kebijksanaan negara kedalam agenda pemerintah, perumusan usulan kebijaksanaan negara, proses legitimasi kebijaksanaan negara, pelaksanaan kebijksasanaan negara, dan penilaian kebijaksanaan negara. Menurut Gabriel A. Almound 1974:74 kebijakan publik pada umumnya diambil melalui proses politik. Secara politis, suatu kebijakan dirumuskan biasanya dipengaruhi oleh siapa yang terlibat, dalam situasi bagaimana suatu kebijakan sedang dibahas, berapa banyak dan dari kelompok mana tuntutan- tuntutan masyarakat didesakkan. Dengan adanya factor-faktor tersebut menyebabkan tarik menarik kepentingan antar kelompok yang terlibat. Ada tiga proses politik sebelum kebijakan dirumuskan yang tersebut diatas yaitu : 1. Proses Akumulasi Aspirasi Pada tahap ini tuntutan dan aspirasi banyak bermunculan dimasyarakat lewat isu-isu serta diskursus publik. Melalui jangka waktu tertentu, segenap tuntutan yang ada pada akhirnya mengalami akumulasi, dan mengelompok dalam beberapa jenis dan macam tuntutan. 2. Proses Artikulasi Pada tahap ini semua tuntutan yang ada diperjuangkan oleh masing- masing pemiliknya atau perwakilannya untuk bisa diakomodasi dalam rumusan kebijakan.