1.5.2.4 Pengertian Pegawai Negeri Sipil
Secara umum pegawai dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang bekerja dalam suatu perusahan atau insatansi baik di pemerintahan maupun non
pemerintahan atau swasta untuk mendapatkan upahgaji dalam melaksanakan pekerjaan. Pegawai sangat berperan dalam meningkatkan dan mengembangkan kerja
yang baik atau efektif di dalam suatu instansi atau perusahaan. Karena itu dalam sebuah organisasi, tanpa adanya pegawai semua bahagian atau bidang kerja yang
telah disediakan akan menjadi sia – sia.
Sedangkan Pegawai negeri adalah pekerja di sektor publik
yang bekerja untuk pemerintah suatu negara. Pekerja di badan publik non-departemen kadang juga
dikategorikan sebagai pegawai negeri sipil.
Selain itu Pengertian Pegawai Negeri adalah warga negara RI yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku pasal 1 ayat 1 UU
431999. Pegawai Negeri Sipil terdiri atas
1. Pegawai Negeri Sipil Pusat PNS Pusat, yaitu Pegawai Negeri Sipil yang gajinya
dibebankan pada APBN, dan bekerja pada departemen, lembaga non departemen, kesekretariatan negara, lembaga-lembaga tinggi negara, instansi vertikal di
daerah-daerah, serta kepaniteraan di pengadilan.
Universitas Sumatera Utara
2. Pegawai Negeri Sipil Daerah PNS Daerah, yaitu Pegawai Negeri Sipil yang
bekerja di Pemerintah Daerah dan gajinya dibebankan pada APBD. PNS Daerah terdiri atas PNS Daerah Provinsi dan PNS Daerah KabupatenKota.
http:id.wikipedia.orgwikiPegawai Negeri Pegawai negeri sipil
I.5.3 Hubungan Budaya Kerja dengan produktivitas Budaya yang tertanam kuat dan nilai-nilai budaya diterima dengan baik, serta
pegawai melaksanakan tugas yang seharusnya dilaksanakan dengan norma-norma yang telah ditetapkan akan menunjukkan sejauh mana pegawai dapat menyelesaikan
tugasnya dengan cepat, tepat, dan benar sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Lebih lanjut dikatakan bahwa sifat khas budaya kerja adalah kemampuan mengelola
proses perubahan yang tujuannya untuk mencapai produktivitas kerja, karena berdasar pada nilai-nilai kebersamaanintegritas, sehingga sedikit demi sedikit sikap
perilaku yang negatif akan terkikis dan munculnya nilai-nilai baru yang lebih baik untuk mendorong menjadi lebih optimal. Triguno, 2004:64. Dengan kata lain,
budaya kerja menjadi pengarah perilaku pegawai untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam Kepmenpan RI No. 252002 dinyatakan bahwa budaya kerja dapat
meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, lebih memahami makna hidup, dan pengabdian sebagai aparatur negara dengan cara bekerja sebaik-baiknya dan
berprestasi dalam lingkungan tugas kerjaintansinya. Hal ini perlu untuk menilai apakah kegiatan telah sesuai seperti yang diharapkan atau untuk menilai apakah
produktivitas kerja meningkat.
Universitas Sumatera Utara
Pada dasarnya perusahaan atau organisasi kerja bukan saja mengharapkan pegawai yang mampu, cakap, dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau
bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Produktivitas yang di wujudkan tanpa akhlak mulia akan membuahkan sosok
manusia yang cerdas secara intelektual tetapi bodoh secara moral, sehingga kecerdasan dan keahliannya dapat digunakan untuk mengembangkan pikiran dan
praktek negatif yang merugikan masyarakat dan negara. Budaya kerja juga dapat membangkitkan kesanggupan aparatur negara untuk mencari daya suai adaptability
dengan keadaan-keadaan yang berbeda. Oleh karena itu penghayatan nilai-nilai budaya kerja harus diarahkan untuk menciptakan sikap kerja profesional, sedangkan
apresiasi nilai-nilai yang aplikatif akan membuahkan akhlak mulia. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja yang
meningkat menunjukkan kekuatan budaya dalam mempengaruhi perilaku pegawai untuk mencapai tujuan, sebaliknya Produktivitas yang rendah menunjukkan
lemahnya budaya mempengaruhi perilaku pegawai untuk mencapai tujuan.
1.6Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dirumuskan dalam bentuk kalimat
pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum berdasarkan fakta – fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data Sugiyono, 2005:70. Dengan hipotesis, penelitian menjadi jelas arah pengujiannya, dengan kata lain hipotesis membimbing peneliti
Universitas Sumatera Utara
dalam melaksanakan penelitian di lapangan baik sebagai onjek pengujian maupun dalam pengumpulan data Bungin, 2005 :75. Sesuai dengan masalah yang diteliti,
maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut: 1.
Hiotesis Alternatif Ha “ Terdapat pengaruh antara Budaya Kerja terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan” 2.
Hipotesis Nihil Ho “ Tidak terdapat pengaruh antara Budaya Kerja terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan.”
1.7Definisi Konsep
Menurut Singarimbun 1999:33, konsep merupakan isitilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok, atau
individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Melalui konsep peneliti diharapkan akan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan satu
istilah untuk beberapa kejadian events yang berkaitan satu sama lainnya. Maka berdasarkan judul yang dipilih oleh peneliti, yang menjadi konsep dari
peneliti ini adalah: 1.
Budaya Kerja Budaya Kerja adalah perilaku yang menumbuhkan keyakinan atas dasar nilai –
nilai yang diyakini pegawai untuk mewujudkan prestasi kerja terbaik.
Universitas Sumatera Utara
2. Produktivitas Kerja
Produktiviras Kerja adalah terwujudnya sasaran atau tujuan dari suatu organisasi dengan cepat dan tepat dengan menggunakan berbagai sumber daya yang baik,
kemudian produktivitas juga merupakan sifat yang memandang hari depan dengan optimal dengan penuh keyakinan bahwa kehidupan hari ini lebih baik dari
hari kemarin hasilnya.
I.8 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, definisi operasional adalah
semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel Singarimbun, 1999:46. Melalui pengukuran ini dapat diketahui indikator apa saja
sebagai pendukung untuk dianalisis dari variabel-variabel tersebut. Definisi operasional merupakan uraian dari konsep yang sudah dirumuskan
dalam bentuk indikator – indikator agar lebih memudahkan dalam operasional dari sudut penelitan. Adapun yang menjadi definisi operasional dalam penelitian ini yaitu:
1. Budaya kerja adalah perilaku yang menumbuhkan keyakinan atas dasar nilai-nilai
yang diyakini pegawai untuk mewujudkan prestasi kerja terbaik. Variable Budaya Kerja X, indikatornya adalah :
a. Komitmen
Universitas Sumatera Utara