Perhitungan Statistik dalam Mencari Hubungan antara Variabel X dengan Variabel Y

Tabel 38. Rekapitulasi Klasifikasi Jwaban Responden Berdasarkan Tingkat Produktivitas Kerja Kategori Interval Frekuensi Presentase Sangat tinggi 56,6 – 60 48 68,57 Tinggi 52,7 – 56,5 13 18,57 Sedang 48,8 – 52,6 3 4,28 Rendah 44,9 – 48,7 4 5,71 Sangat rendah 51 – 44,8 2 2,85 Jumlah 70 100,00 Sumber : Penelitian lapangan 2010 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa produktivita kerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan berada pada kategori sangat tinggi, yang ditujukan dari 48 responden 68,57 , kategori tinggi 13 responden 18,57 , kategori sedang 3 responden 4,28 , kategori rendah sebanyak 4 responden 5,71 , dan kategori sangat rendah sebanyak 2 responden 2,85 .

4.4 Perhitungan Statistik dalam Mencari Hubungan antara Variabel X dengan Variabel Y

A. Koefisien Korelasi Product Moment

Cara ini digunakan untukmengetahui ada tidaknya atau beasr kecilnya hubungan yang terjadi antara variabel bebas dan variabel terikat Sugiyono, 2005:212. Nilai jawaban yang diberikan akan dihubungkan satu sama lain dari kedua variabel. Adapun cara penghitungannya dengan menggunakan rumus product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara rx = { }{ } ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n Keterangan : n = 70 ∑X = 5727 ∑Y = 3976 ∑X² = 472857 ∑Y² = 227128 ∑XY = 327361 Berdasarkan data-data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner dalam proses penelitian ini, maka akan diperoleh perhitungan sebagai berikut: { } { } 2 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = y y n x x n y x y x n xy r { } { } 2 2 3976 227128 . 70 5727 472857 . 70 3976 5727 327361 . 70 − − − = xy r { }{ } 15808576 15898960 32798529 33099990 22770552 22915270 − − − = xy r { }{ } 90384 301461 718 . 144 = xy r 41 , 067 . 165 718 . 144 = xy r 87 , = xy r Universitas Sumatera Utara Dari hasil perhitungan di atas, antar variabel Budaya Kerja X Dan variabel Prouktitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Y, maka diperoleh hasil r: 0,87. Jika dibenadingkan nilai ke dalam r tabel product moment sebagaimana yang dikemukankan oleh Fisher dan Yater dengan populasi = 70. Hasil perhitungan memperlihatkan tiga kemungkinan yaitu: a. Koefisisen korelasi yang diperoleh sama dengan nol r = 0, berarti hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada. b. Koefisien korelasi yang diperoleh positif r = +, artinya kenaikan nilai variabel yang satu dan diikuti nilai variabel yang lain maka kedua variabel memiliki hubungan yang positif. c. Koefisien korelasi yang diperoleh negatif r = -, artinya kedua variabel negatif, dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu serta mnurunnya variabel lainnya. Untuk menguji kebenaran hipotesa, maka nilai-nilai koefisien korelasi yang diperoleh pada N= 70 harus lebih besar dari nilai kritik N=70. Dengan demikian ternyata hipotesa yang diajukan dapat diterima karena nilai r xy adalah lebih besar dari nilai r pada tabel N=70 yaitu 0,87 0,235. Bila dihubungkan dengan penafsiran atas tinggi rendahnya koefisien korelasi oleh Sugiyono yaitu: Universitas Sumatera Utara Tabel 39. Interprestasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat lemah 0,20 – 0,399 Lemah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Berdasarkan pedoman di atas, maka koefisien korelasi yang ditemukan sebesar 0,87 termasuk pada kategori sangat kuat. Jadi dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara Budaya Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan.

B. Uji Signifikan

Untuk menguji signifikan antara variabel X dan Variabel Y dapat dilakukan dengan menggunakan rumus : t_ hitung 2 1 2 r n r − − = t_ hitung 2 87 , 1 2 70 87 , − − = t_ hitung 7569 , 1 68 87 , − = t_ hitung 4930 , 1742 , 7 = t_ hitung 55 , 14 = Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji signifikan diperoleh harga t hitung adalah 14,55. Dan jika dilhat t tabel lihat lampiran untuk kesalahan 5 dan n = 70, maka diperoleh t tabel 2,000. Berdasarkan ketentuan pengujian hipotesis: 1. Jiha harga t hitung t tabel, maka Ho Hipotesa Nol ditolak dan Ha Hipotesa Alternatif diterima, artinya ada pengaruh signifikan antara budaya kerja dengan produktivitas kerja. 2. Jika harga t hitung t tabel, maka Ho Hipotesa Nol diterima dan Ha Hipotesa Alternatif diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara budaya kerja dengan produktivitas kerja. Dengan membandingkan antara t hitung dengan nilai 14,55 dan t tabel 2,000, maka dapat diketahui bahwa t hitung t tabel 14,55 2,000, berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian ada pengaruh yang signifikan antara budaya kerja dan produktivitas kerja pegawai negeri sipil pada Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan.

C. Koefisien Determinan

Tujuan koefisien determinan ini adalah mengetahui presentase besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y yang dapat dilakukan dengan menggunakan rumus : 100 2 x y x r D = 100 87 , x D = 69 , 75 = D Universitas Sumatera Utara Dengan persamaan determinasi maka diperoleh hasil sebesar 75,69. Ini berarti pencapaian produktivitas kerja pegawai negeri sipil di Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan dipengaruhi oleh Budaya Kerja sebesar 75,69, sedangkan sisanya dipengaruhi faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALISA DATA

Setelah didapatkannya bebarapa data yang terkumpul di lapangan, baik data primer maupun data skunder, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa setiap data yang dapat disajikan serta menganalisa setiap permasalahan yang ada, guna menjawab setiap rumusan masalah yang telah dipaparkan serta menyimpulkan kebenaran dari hipotesa penelitian ini, yaitu keberadaan hubungan antara variabel Budaya Kerja X, dengan variabel Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Y. Penelitian ini berhubungan dengan Budaya Kerja yakni bagaimana instansi membangun budaya kerja tersebut ke dalam tubuh instansi secara sustainable berkelanjutan, sehingga mampu hadir sebagai instansi yang sehat dengan tata kelola perusahaan yang sehat pula, serta menjadi kepercayaan bagi masyarakat selaku anggota dan masyarakat di sekitarnya, serta seluruh stakeholders yang ada. Kemudian setelah tertanamnya budaya kerja tersebut ke dalam tubuh instansi atau dalam hal ini Dinas Kesehatan diharapkan seluruh pegawai juga dapat menjadikan setiap nilai – nilai dasar yang terkandung di dalamnya sebagai bagian dari diri mereka masing-masing, sehingga budaya kerja tidak hanya sekedar menjadi budaya saja namun juga menjadi budaya kerja bagi seluruh pegawai yang bekerja di dalamnya. Kemudian diharapkan setiap tugas dan tanggungjawab yang diemban Universitas Sumatera Utara