BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Latar Belakang Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Aceh Besar pada 16 kecamatan yang mendapatkan program kegiatan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Khusus P2DTK. Penelitian ini direncanakan selama dua bulan yaitu bulan Juli sampai dengan November 2010.
3.2. Populasi dan Sampel
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh masyarakat yang berada pada 16 kecamatan yang mendapatkan program kegiatan Percepatan
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus P2DTK di Kabupaten Aceh Besar. Mengingat populasi yang begitu besar, maka perlu dipilih sejumlah sampel yang
mewakili populasi. Banyaknya sampel dihitung dengan menggunakan rumus dari Slovin Husein, 2003, yaitu:
N n =
1 + Ne
2
Keterangan : n = jumlah
sampel N = jumlah
populasi e
= persen kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat diterima 10.
43
Universitas Sumatera Utara
Jumlah sampel yang diambil: n
=
2
0,1 95765
` 1
+ 1
95765 `
1 = 99,94
≈ 100 orang
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka jumlah sampel yang diambil adalah 100 orang. Pengambilan sampel secara Cluster Random Sampling yaitu sampel acak
sederhana di mana setiap sampling unit terdiri dari kumpulan atau kelompok elemen. Cara ini dipilih karena lokasi menyebar secara geografis Supranto, 2001:226,
dengan perincian masing-masing perkecamatan dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian No.
Kecamatan Populasi
Sampel
1 2
Lhoong Leupung
9.511 4.033
5 2
3 Indrapuri
17.414 9
4 Kuta Cot Glie
11.602 6
5 Seulimeum
20.301 10
6 Jota Jantho
8.136 4
7 Lembah Seulawah
8.886 5
8 Mesjid Raya
21.077 11
9 Montasik
17.850 9
10 Ingin Jaya
24.312 12
11 Krueng Barona Jaya
13.804 7
12 Sukamakmur
13.561 7
13 Kuta Malaka
5.406 3
14 Simpang Tiga
5.462 3
15 Pulo Aceh
4.695 2
16 Blang Bintang
9.715 5
Jumlah 195.765
100
Universitas Sumatera Utara
3.3. Teknik Pengumpulan Data
3.3.1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti dari obyek penelitian. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dan dikumpulkan langsung dari
lokasi penelitian melalui kuesioner yang diberikan kepada responden. Data tersebut digunakan merupakan data primer yang dikumpulkan dengan menggunakan daftar
pertanyaan. Pertanyaan dibuat dalam sesuai dengan masalah yang diteliti, yang dapat dilakukan dengan:
a. Pengamatan observasi, yaitu dengan cara pengamatan atau bentuk observasi
yang bersifat non partisipasi, di mana penulis hanya mengamati dan mencatat hal- hal yang berkaitan dengan objek penelitian.
b. Wawancara, yaitu menggali informasi dari informan kunci, tokoh masyarakat,
Kepala Desa, Camat. 3.3.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain dan telah tersedia pada saat penelitian dilakukan. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh
dari dokumentasi resmi P2DTK, buku-buku, majalah-majalah, BPS, internet dan media masa lainnya.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat ukur untuk mengukur variabel yang diteliti. Jumlah instrumen tergantung pada jumlah variabel. Setiap instrumen akan
mempunyai skala, sedangkan skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan skala interval dari satu sampai lima. Untuk dapat mengkuantitatifkan
data yang diperoleh dari daftar pertanyaan kuesioner yang telah dijawab oleh para responden. Sementara itu butir-butir pertanyaan kuesioner dibuat dalam bentuk
pilihan ganda, di mana setiap butir pertanyaan terdiri dari lima alternatif jawaban. Kemudian data jawaban para responden diberi skor dengan menggunakan sistem
Skala Likert. Dalam hal ini ada lima klasifikasi jawaban yang diberikan dengan kemungkinan pemberian skor sebagai berikut:
a. Jawaban Tidak Berhasil diberi nilai 1. b. Jawaban Kurang Berhasil diberi nilai 2.
c. Jawaban Cukup Berhasil diberi nilai 3. d. Jawaban Berhasil diberi nilai 4.
e. Jawaban Sangat Berhasil diberi nilai 5. Instrumen penelitian yang diguna kan adalah kuesioner. Pada penelitian ini,
kuesioner diisi oleh responden. Sebelum kuesioner disebarkan ke seluruh responden,
terlebih dahulu dikonsultasikan kepada responden, untuk mengetahui apakah kalimat- kalimat dalam kuesioner cukup dimengerti, dengan tujuan untuk pembenahan.
3.5. Pengujian Instrumen
Universitas Sumatera Utara
Kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data yang merupakan penjabaran dari indikator variabel sebelum digunakan untuk mengumpulkan data di lapangan,
terlebih dahulu harus diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Validitas menunjukkan sejauhmana instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang
hendak diukur, sedangkan reliabilitas menunjukkan sejauhmana instrumen pengukur dapat dipercaya atau dihandalkan Sugiyono, 2007:109. Oleh karena itu setelah
instrumen itu valid dan reliable, maka dapat digunakan untuk mengumpulkan data di lapangan.
3.5.1. Validitas data
Koefisien validitas menggambarkan tingkat kemampuan instrumen untuk mengungkap data atau informasi dari variabel yang diukur. Teknik pengujian
validitas menggunakan teknik korelasi product moment dari pearson dengan tingkat signifikansi 5 untuk mengetahui keeratan pengaruh antara variabel bebas dengan
variabel terikat dengan cara mengkorelasikan antara skor item pernyataan terhadap skor total. Apabila nilai total pearson correlation 0,3, atau probabilitas kurang dari
0,05 maka item tersebut valid Arikunto, 2002:146.
3.5.2. Reliabilitas Data
Reliabilitas adalah tingkat kemampuan suatu instrumen penelitian untuk dapat mengukur suatu variabel secara berulangkali dan mampu menghasilkan informasi
atau data yang sama atau sedikit sekali bervariasi. Dengan kata lain instrumen tersebut mampu menunjukkan keakuratan, kestabilan dan konsistensi dalam
Universitas Sumatera Utara
menghasilkan data dari variabel yang diukur Arikunto, 2002:171. Teknik pengujian reliabilitas menggunakan koefisien alpha cronbach dengan taraf nyata 5, jika
koefisien korelasi lebih besar dari nilai kritis atau jika nilai alpha cronbach lebih besar daripada 0,6 maka item tersebut dinyatakan reliabel. Koefisien alpha kurang
dari 0,6 menunjukkan reliabilitas yang buruk, angka sekitar 0,7 menunjukkan reliabilitas dapat diterima dan angka di atas 0,8 menunjukkan reliabilitas yang baik.
Sekaran 2003:311.
3.6. Definisi Operasional Penelitian
Operasional variabel dalam penelitian ini terbagi dua variabel, variabel independen terdiri dari Kemandirian Masyarakat X
1
, Potensi Wilayah X
2
, Integrasi Ekonomi X
3
dan Daerah Khusus X
4
dan variabel dependennya yaitu Pengembangan Wilayah Y. Adapun definisi operasional penelitian ini adalah:
a. Pengembangan wilayah Y meliputi: 1.
Meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah dalam memfasilitasi pembangunan partisipatif Y
1
. 2. Memberdayakan masyarakat dan lembaga-lembaga masyarakat dalam
perencanaan pembangunan partisipatif terutama bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi Y
2
. 3.
Melembagakan pelaksanaan pembangunan partisipatif untuk menjamin pemenuhan kebutuhan sosial dasar pendidikan dan kesehatan, infrastruktur,
Universitas Sumatera Utara
penguatan hukum, capacity building, dan penciptaan iklim investasi dan iklim usaha Y
3
. 4.
Memperbesar akses masyarakat terhadap keadilan Y
4
. 5.
Meningkatkan kemudahan hidup masyarakat terutama keluarga miskin melalui penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sosial ekonomi
Y
5
.
b. Kemandirian Masyarakat X