Variabel Kemandirian Masyarakat Variabel Potensi Wilayah

pendidikan dan kesehatan, infrastruktur, penguatan hukum, capacity building, dan penciptaan iklim investasi dan iklim usaha dengan nilai 3,90. P2DTK berhasil memperbesar akses masyarakat terhadap keadilan dengan nilai 4,07. Dan P2DTK juga berhasil meningkatkan kemudahan hidup masyarakat terutama keluarga miskin melalui penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sosial ekonomi dengan nilai 3,92.

4.6.2. Variabel Kemandirian Masyarakat

Persepsi responden terhadap keberhasilan membangun kemadirian masyarakat di Kabupaten Aceh Besar yang dilakukan oleh P2DTK diklasifikasikan berhasil karena diperoleh nilai rata-rata 3,557 dan nilai yang diberikan responden untuk keempat indikator variabel kemandirian masyarakat juga menunjukan berhasil juga. Berikut tabel distribusi frekuensi variabel Kemandirian Masyarakat berdasarkan data hasil pengumpulan kuesioner dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6. Penilaian Responden pada Variabel Kemandirian Masyarakat Penilaian Responden Tidak Berhas Kuran g Cukup Berhas Berhas Sangat Berhas Indikator Frek Frek Frek Frek Frek Rata-Rata Indikator 1 Pengembangan ekonomi lokal. 2 2,0 9 9,0 26 26,0 48 48,0 15 15,0 3,65 2 Pemberdayaan masyarakat. 4 4,0 6 6,0 33 33,0 46 46,0 11 11,0 3,54 3 Penyediaan prasarana dan sarana lokalperdesaan. 3 3,0 11 11,0 31 31,0 47 47,0 8 8,0 3,46 4 Peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah, dunia usaha, masyarakat. 3 3,0 8 8,0 30 30,0 46 46,0 13 13,0 3,58 Nilai Rata-Rata Variabel Kemandirian Masyarakat 3,557 Sumber: Data Primer Diolah 2010 Universitas Sumatera Utara Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa P2DTK berhasil mengembangan ekonomi lokal dengan nilai 3,65. P2DTK berhasil melakukan pemberdayaan masyarakat dengan nilai 3,54. P2DTK berhasil melakukan penyediaan prasarana dan sarana lokalperdesaan dengan nilai 3,46. P2DTK berhasil melakukan peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah, dunia usaha, masyarakat dengan nilai 3,58.

4.6.3. Variabel Potensi Wilayah

Persepsi responden terhadap keberhasilan Pengembangan Potensi Wilayah di Kabupaten Aceh Besar yang dilakukan oleh P2DTK diklasifikasikan berhasil karena diperoleh nilai rata-rata 3,584 dan nilai dari kelima indikator variabel potensi wilayah juga menunjukan klasifikasi yang tingggi juga. Berikut tabel distribusi frekuensi variabel Pengembangan Wilayah berdasarkan data hasil pengumpulan kuesioner dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7. Penilaian Responden pada Variabel Potensi Wilayah Penilaian Responden Tidak Berhasil Kurang Berhasil Cukup Berhasil Berhasil Sangat Berhasil Indikator Frek Frek Frek Frek Frek Rata-Rata Indikator 1 Penyediaan informasi potensi sumberdaya wilayah 2 2,0 4 4,0 28 28,0 53 53,0 13 13,0 3,71 2 Pemanfatan teknologi tepat guna 1 1,0 4 4,0 33 33,0 52 52,0 10 10,0 3,66 3 Peningkatan investasi dan kegiatan produksi. 4 4,0 4 4,0 39 39,0 43 43,0 10 10,0 3,51 4 Pemberdayaan dunia usaha dan UMKM 6 6,0 6 6,0 30 30,0 49 49,0 9 9,0 3,49 5 Pembangunan kawasan produksi 3 3,0 9 9,0 27 27,0 52 52,0 9 9,0 3,55 Nilai Rata-Rata Variabel Potensi Wilayah 3,584 Sumber : Data Primer Diolah 2010 Universitas Sumatera Utara Dari 100 orang responden penelitian menyatakan bahwa P2DTK berhasil dalam menyediakan informasi potensi sumberdaya wilayah dengan nilai 3,71. P2DTK berhasil memanfatan teknologi tepat guna dengan nilai 3,66. P2DTK berhasil meningkatan investasi dan kegiatan produksi dengan nilai 3,51. P2DTK berhasil memberdayaan dunia usaha dan UMKM dengan nilai 3,46. P2DTK berhasil meningkatkan pembangunan kawasan produksi dengan nilai 3,55.

4.6.4. Variabel Integrasi Ekonomi