baik di rumah sakit, puskesmas, dan tempat pelayanan kesehatan lainnya, dapat terjamin dan terlaksana dengan baik.
4.3.3. Penduduk dan Tenaga Kerja
Jumlah penduduk Kabupaten Aceh Besar pada tahun 2006 masih tercatat sebanyak 301.746 jiwa, selanjutnya menurun menjadi 263.403 jiwa pada tahun 2007
berkurang 38.343 jiwa. Pengurangan jumlah penduduk ini kemungkinan besar disebabkan oleh adanya eksodus warga akibat dari konflik yang berkepanjangan pada
masa itu. Bencana tsunami yang menerjang kawasan pesisir Aceh Besar di akhir Desember 2007 yang lalu, juga telah menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk
pada tahun 2009 menjadi 296.541 jiwa. Dengan demikian, diperkirakan tidak kurang dari 38.343 jiwa penduduk
kabupaten ini menjadi korban tsunami dan menjadi syuhada. Namun, pada tahun 2009 terjadi kembali penambahan jumlah penduduk Aceh Besar menjadi 302.662
jiwa bertambah 39.259 jiwa atau 14,90. Penambahan yang sangat signifikan ini disebabkan oleh terjadinya migrasi masuk ke wilayah ini pasca tsunami.
4.3.4. Sosial Kemasyarakatan
Jumlah penderita cacat fisik di Kabupaten Aceh Besar pada tahun 2004 tercatat sebanyak 121 orang, lalu meningkat menjadi 358 orang pada tahun 2006
bertambah 195,9. Peningkatan jumlah penderita cacat fisik ini sebagian besar disebabkan akibat tsunami yang melanda kawasan pesisir pantai Aceh Besar.
Demikian pula halnya dengan cacat mental, tahun 2004 sebelum tsunami tercatat
Universitas Sumatera Utara
masih sebanyak 105 orang, lalu pasca tsunami meningkat menjadi 161 orang 53,3. Peningkatan ini juga erat kaitannya dengan bencana tsunami yang sebagian
korban terkena tekanan mental stress mengingat peristiwa bencana yang mengerikan tersebut.
4.3.5. Kondisi Prasarana
Prasarana perhubungan seperti perhubungan darat merupakan prasarana jalan yang dapat memperlancar hubungan antara satu daerah dengan daerah lainnya atau
antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Prasarana perhubungan ini meliputi ruas dan panjang jalan, baik jalan negara, provinsi, maupun jalan kabupaten. Sedangkan
sarana merupakan alat-alat transportasi yang ada, baik untuk kelancaran hubungan darat, laut, maupun udara.
Panjang jalan di Kabupaten Aceh Besar kondisi tahun 2009 seluruhnya adalah 1.297,32 Km, dengan status jalan negara sepanjang 169,80 Km kelas III A, jalan
provinsi 158, 82 Km Kelas III B, dan jalan kabupaten sepanjang 968,70 Km, di antaranya 26,8 Km Kelas III B dan 78,40 Km Kelas III C, selebihnya adalah kelas
A. Panjang jalan di Kabupaten Aceh Besar menurut jenis permukaan kondisi tahun 2009, relatif memadai, kecuali beberapa km jalan kabupaten yang masih
memerlukan penyempurnaan. Jalan negara dan jalan provinsi seluruhnya beraspal. Sementara jalan kabupaten dari panjang 968,70 Km, hanya 823,20 Km yang telah
beraspal. Selebihnya, 105,2 Km jenis permukaannya masih dalam bentuk kerikil dan tanah. Jalan negara, seluruhnya dalam kondisi baik, dan jalan provinsi 111.17 Km
Universitas Sumatera Utara
dalam kondisi baik, dan sepanjang 52,63 Km dalam kondisi sedang. Jalan kabupaten hingga tahun 2006 hanya 96,05 Km yang berada dalam kondisi baik, selebihnya yaitu
322,55 Km dalam kondisi sedang, 428,90 Km dalam kondisi rusak dan 121,20 Km berada dalam kondisi rusak berat.
4.3.6. Pemerintahan Umum