Prinsip – Prinsip Pengadaan Proses Pengadaan Barang/Jasa Pada PT. Pln (Persero) Wilayah Sumatera Utara

sasaran dalam waktu yang ditetapkan atau menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas yang maksimal. b. Efektif, berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang ditetapkan serta memberi manfaat yang sebesar- besarnya. c. Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa bersifat jelas dan dapat diketahui secara luas oleh penyedia barangjasa yang berminat serta oleh pada masyarakat pada umumnya. d. Terbuka, berarti pengadaan barangjasa dapat diikuti oleh semua penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratankriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas. e. Bersaing, berarti pengadaan barangjasa harus dilakukan melalui persaingan yang sehat diantara sebanyak mungkin penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi persyaratan, sehingga dapat diperoleh barangjasa yang ditawarkan scara kompetitif dan tidak ada intervensi yang mengganggu terciptanya mekanisme pasar dalam pengadaan barangjasa. f. Adil tidak diskriminatif, berarti memberi perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu, dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional. g. Akuntabel, berarti harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan pengadaan barangjasa sehingga dapat dipertanggung jawabkan Nurachmad, 2011:5.

E. Etika Pengadaan Barang dan Jasa

Menurut Keputusan Direksi PT. PLN Persero Nomor. 0620.KDIR2013 Tentang Pedoman Pengadaan BarangJasa PT. PLN Persero, Pengguna BarangJasa, Wakil Pengguna BarangJasa, Pejabat Perencana Pengadaan, Pejabat Pelaksana Pengadaan, Penyedia BarangJasa, dan Value for Money Committee dan para pihak yang terkait dalam pelaksanaan Pengadaan BarangJasa baik secara internal maupun eksternal, harus mematuhi etika sebagai berikut : 1. Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggungjawab untuk mencapai sasaran kelancaran dan ketepatan tercapainya tujuan Pengadaan BarangJasa. 2. Bekerja secara profesional dan mandiri atas dasar kejujuran, serta menjaga kerahasiaan Dokumen PelelanganRKS yang seharusnya dirahasiakan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam proses Pengadaan BarangJasa. 3. Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung untuk mencegah dan menghindari terjadinya persaingan tidak sehat. 4. Menerima dan bertanggungjawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan para pihak. 5. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan conflict of interest para pihak yang terkait dalam proses Pengadaan BarangJasa, baik langsung maupun tidak langsung, yang merugikan kepentingan Pengguna BarangJasa. 6. Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan Perusahaan dalam Pengadaan BarangJasa. 7. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang danatau kolusi dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Perusahaan. 8. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah, imbalan berupa apa saja kepada siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan Pengadaan BarangJasa.

F. Kebijakan Umum Pengadaan Barang dan Jasa PT. PLN Persero

Kebijakan umum pengadaan barang dan jasa pada perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Menyesuaikan kebijakan pengadaan PLN dengan Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan BarangJasa BUMN dan International Good Procurement Practices, sehingga PLN sebagai badan usaha dapat melakukan pengadaan barang dan jasa secara cepat, fleksibel, efisien dan efektif, agar tidak kehilangan momentum bisnis yang dapat menimbulkan kerugian, dan dapat memenuhi kebutuhan bisnis dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip efisien, efektif, kompetitif, transparan, adil dan wajar, serta akuntabel.