Latar Belakang Proses Pengadaan Barang/Jasa Pada PT. Pln (Persero) Wilayah Sumatera Utara

berbagai bangunan, gedung perkantoran, alat tulis dan sebagainya yang dilaksanakan di sebuah perusahaan. Kegiatan pengadaan barang dan jasa yang sering ditenderkan ini sebenarnya bukan hanya terjadi di BUMN dan perusahaan swasta nasional maupun internasional. Pengadaan barang dan jasa bisa terjadi pada instansi pemerintah. Pengadaan barang dan jasa dibuat untuk memenuhi kebutuhan perusahaan atau instansi pemerintah akan barang atau jasa yang dapat menunjang kinerjanya. Selain itu, kegiatan pengadaan barang dan jasa juga diharapkan mampu meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri, meningkatkan peran serta usaha kecil dan menengah termasuk koperasi, dan menumbuhkembangkan peran serta usaha nasional Rizky, 2011:2 PT PLN persero Wilayah Sumatera Utara merupakan Badan Usaha Milik Negara mempunyai kewajiban menyediakan kebutuhan rakyat dalam tugasnya sebagai salah satu Perusahaan Listrik Negara yaitu menyalurkan energi listrik melalui pembangunan infrastruktur seperti pembangunan Gardu Induk untuk penyaluran energi listrik kepada masyarakat masyarakat. Kegiatan pengadaan barang dan jasa pada perusahaan ini memiliki sebuah proses yang sangat panjang. Oleh karena itu proses tersebut harus diterapkan secara terpadu, sistematis, dan lebih jelas sehingga dapat menunjang segala kegiatan yang ada di perusahaan. Dengan latar belakang pemikiran yang sedemikian ditambah dengan keinginan penulis untuk mendalami pengetahuan mengenai proses pengadaan barangjasa di suatu perusahaan, maka dari itu dipilih judul mengenai “Proses Pengadaan Barangjasa pada PT PLN Persero Wilayah Sumatera Utara”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana proses dan tahap pelaksanaan pengadaan barangjasa pada PT PLN Persero Wilayah Sumatera Utara?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk menganalisis proses pengadaan barangjasa pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan melalui penelitian ini adalah: 1. Bagi Penulis Penelitian ini dapat memperluas wawasan penulis mengenai proses pengadaan barangjasa pada salah satu Badan Usaha Milik Negara yaitu PT PLN Persero Wilayah Sumatera Utara dan sekaligus merupakan kesempatan bagi penulis untuk memaparkannya secara tertulis. 2. Bagi Instansi Terkait Sebagai informasi mengenai ulasan tata cara pengadaan barangjasa pada perusahaannya. 3. Bagi Pihak Lain Sebagai referensi atau bahan perbandingan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian objek maupun masalah yang sama pada masa yang akan datang. 4 BAB II PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara

Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah baru. Kalau listrik mulai ada di wilayah Indonesia Tahun 1893 didaerah batavia Jakarta sekarang, maka 30 tahun kemudian 1923 listrik mulai ada di Medan yang sekarang ada di Jl. Listrik No. 12 Medan, dibangun oleh NV NIGEMOGEM perusahaan swasta Belanda. Kemudian menyusul pembangunan kelistrikan di Tanjung pura dan Pangkalan Brandan 1924, Tebing Tinggi 1927, Sibolga NVIWM Brastagih dan Tarutung 1929, Tanjung Balai 1931 milik Gemeente – Kotapraja, Labuhan Bilik 1936 dan Tanjung Tiram 1937. Masa penjajahan Jepang, Jepang hanya mengambil alih pengelolaan Perusahaan Listrik Swasta Belanda tanpa mengadakan penambahan mesin dan perluasan jaringan. Daerah kerja dibagi menjadi Perusahaan Listrik Sumatera Utara, Perusahaan Listrik Jawa dan seterusnya sesuai struktur orgnisasi pemerintahan tentara Jepang waktu itu. Setelah Proklamasi RI 17 Agustus 1945, dikumandangkanlah Kesatuan Aksi Karyawan Perusahaan Listrik diseluruh penjuru tanah air untuk mengambil alih perusahaan listrik milik swasta Belanda dari tangan Jepang. Perusahaan Listrik yang sudah diambil alih itu diserahkan kepada Pemerintah RI dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum. Untuk mengenang peristiwa ambil alih itu,maka dengan Penetapan Pemerintah NO. 1 SD45 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik. Sejarah memang membuktikan bahwa dalam suasana yang makin memburuk dalam hubungan