2. Unit a. Penetapan penyedia jasa untuk yang nilainya sampai dengan Rp
1.000.000.000,00 Satu milyar rupiah, pejabat yang berwenang adalah GMPimpinanPejabat yang diberi kuasa.
b. Penetapan untuk penyedia jasa untuk pekerjaan yang nilainya diatas Rp 1.000.000.000,00 Satu milyar rupiah, pejabat yang berwenang
adalah Direksi, kecuali Pengguna BarangJasa telah mendapat ijin prinsip dari Direksi.
3. Penunjukan Langsung
untuk pengadaan jasa konsultasi di : 1. Kantor Pusat
a. Penetapan penyedia jasa untuk pekerjaan yang nilainya sampai dengan Rp 500.000.000,00 Lima ratus juta rupiah, pejabat yang
berwenang adalah DireksiPejabat yang diberi kuasa. b. Penetapan penyedia jasa untuk pekerjaan yang nilainya diatas Rp
500.000.000,00 Lima ratus juta rupiah, pejabat yang berwenang adalah Direksi.
2. Unit a. Penetapan penyedia jasa untuk pekerjaan yang bernilai sampai
dengan Rp 500.000.000,00 Lima ratus juta rupiah, pejabat yang berwenang adalah GMPimpinanPejabat yang diberi kuasa.
b. Penetapan penyedia jasa untuk pekerjaan yang nilainya diatas Rp 500.000.000,00 Lima ratus juta rupiah, pejabat yang berwenang
adalah Direksi, kecuali Pengguna BarangJasa telah mendapat ijin prinsip dari Direksi.
I.3 Sistem Pengadaan BarangJasa PemboronganJasa Lainnya
Setiap pengadaan dilaksanakan melalui pelelangan yang dilakukan secara terbuka, bersaing, dan transparan.
1. Pelelangan Umum
Pelelangan umum dapat dilakukan dengan pra-kualifikasi untuk pekerjaan kompleks dan pasca-kualifikasi untuk pekerjaan sederhana tidak kompleks,
penilaian kualifikasi untuk melihat kompetensi dan kemampuan usaha peserta pengadaan.
a. Pelelangan Umum dengan Pra-kualifikasi
1. Dalam evaluasi pra-kualifikasi panitia pengadaan dapat melakukan
klarifikasi untuk hal-hal yang dianggap tidak jelas. 2.
Calon peserta pengadaan yang telah lulus pra-kualifikasi minimal 3 peserta.
3. Apabila yang lulus pra-kualifikasi kurang dari 3 peserta, maka akan
dilakukan proses pra-kualifikasi ulang. 4.
Setelah dilakukannya pra-kualifikasi ulang, ternyata yang lulus kurang dari 3 peserta dan sekurang-kurangnya 1 peserta, maka
proses pengadaan dapat dilanjutkan. 5.
Pemasukan penawaran pada tahap pelelangan dilakukan dengan mengundang peserta yang telah lulus pra-kualifikasi.
6. Pengadaan barangjasa dapat dinyatakan gagal apabila :
a. Tidak ada penawaran yang memenuhi syarat yang ditentukan
dalam dokumen pengadaan b.
Sanggahan dari para peserta lelang ternyata benar
c. Calon pemenang pengadaan nomor urutan 1, 2, dan 3
mengundurkan diri.
b. Pelelangan Umum Pasca-kualifikasi
1. Jumlah yang memasukkan penawaran minimal 3 peseta
2. Bila penawaran yang masuk kurang dari 3 penawar, maka
pelelangan dinyatakan gagal dan akan dilakukan pelelangan ulang 3.
Setelah dilakukan pelelangan ulang, peserta yang lulus evaluasi administrasi, teknis dan keuangan kurang dari 3 peserta dan
sekurang-kurangnya 1 peserta, maka proses pengadaan dapat dilanjutkan.
4. Pengadaan barangjasa dapat dinyatakan gagal apabila :
a. Tidak ada penawaran yang memenuhi syarat yang tertentu
dalam dokumen pengadaan b.
Sanggahan dari para peserta lelang ternyata benar c.
Calon pemenang pengadaan 1, 2, dan 3 mengundurkan diri d.
Penawaran yang masuk kurang dari 3 penawar e.
Tidak ada peserta lelang yang lulus evaluasi administrasi, teknis, dan keuangan.
2. Pelelangan Terbatas
Proses pelelangan terbatas ini pada prinsipnya sama dengan proses pelelangan umum, kecuali dalam pengumuman dicantumkan kualifikasi dan
kriteria Penyedia BarangJasa yang lebih spesifik.