Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bisnis perbankan saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti sehingga memacu para pengelola perbankan untuk dapat berpikir secara kreatif, inovatif agar selalu memberikan diferensiasi, serta keunggulan bagi produk dan jasa dibandingkan dengan para pesaingnya. Bank dituntut tidak hanya sekedar mengembangkan produk yang baik, menawarkan dengan harga yang menarik, dan membuatnya mudah dijangkau oleh nasabah yang membutuhkan tetapi juga perlu mengembangkan strategi pemasaran yang efektif sehingga dapat mempengaruhi kepuasan dan loyalitas konsumen. Sebagaimana pendapat Kotler dan Armstrong 2009, perusahaan haruslah merancang strategi pemasaran yang berorientasi pada pelanggan, sehingga perusahaan harus memahami dan memenuhi baik perilaku maupun kebutuhan pelanggan untuk menciptakan kepuasan serta loyalitas pelanggan. Kepuasan konsumen sangat diperhatikan oleh perusahaan karena akan berdampak pada kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan dapat ditunjukkan dari banyaknya nasabah yang puas dan loyal terhadap perusahaan. Kotler dan Armstrong 2009 menyatakan bahwa, pelanggan yang merasa puas akan membeli ulang, dan mereka akan memberi tahu orang lain mengenai pengalaman baik tentang produk itu. Kepuasan pelanggan berkontribusi pada sejumlah aspek krusial, seperti terciptanya loyalitas pelanggan. Oleh karena itu, perusahaan harus menerapkan berbagai strategi agar dapat mempengaruhi kepuasan konsumen untuk Universitas Sumatera Utara membeli produk. Strategi tersebut antara lain adalah strategi pemasaran rasional, emosional dan spiritual. Pergeseran orientasi perkembangan teknologi dunia dari sekadar menghadirkan manfaat fungsional lebih produktif, lebih cepat, lebih efisien, lebih murah dan sejenisnya menjadi alat mempermudah penyampaian pesan emosional. Teknologi, khususnya internet tidak hanya mampu menciptakan dunia yang berbeda dalam arti fisik new economy, namun juga mampu membawa pengaruh pada terciptanya manusia-manusia baru new people yang mempunyai kebutuhan, keinginan, sikap dan perilaku yang berbeda dari manusia sebelumnya. Kemajuan teknologi dan komunikasi telah menciptakan pelanggan baru yang menginginkan terpenuhinya kepuasan fungsional dan emosional saat membeli sebuah produk. Bahkan kecenderungan manfaat emosional memiliki daya pikat lebih besar daripada manfaat fungsional. Kecenderungan ini memunculkan peluang baru bagi perusahaan yang memiliki daya saing fungsional yang lebih rendah untuk memenangkan persaingan dengan diferensiasi produknya pada nilai emosional emotional value Mussry, dkk., 2007:10. Oleh karena itu selain mentarget benak pelanggan, yang lebih penting lagi adalah mentarget hati pelanggan dengan memberikan pengalaman baru dan sensasi baru dalam mengkonsumsi. Di level intelektual rasional, pemasar menyikapi pemasaran secara fungsional-teknikal dengan menggunakan sejumlah tools pemasaran, seperti segmentasi, targeting, positioning, marketing-mix, branding, dan sebagainya. Kemudian, di level emosional, kemampuan pemasar dalam memahami emosi dan Universitas Sumatera Utara perasaan pelanggan menjadi penting. Di sini pelanggan dilihat sebagai manusia seutuhnya, lengkap dengan emosi dan perasaannya. Beberapa konsep pemasaran yang ada pada level emosional ini antara lain experiental marketing dan emotional branding. Selain strategi pemasaran rasional dan emosional, perusahaan juga perlu menerapkan strategi spiritual. Walaupun perusahaan telah menggunakan teknologi yang super canggih dan memiliki orang-orang berkualitas, namun apabila tidak bisa menjunjung kredibilitas, perusahaan akan runtuh. Pemasaran juga harus mulai masuk ke jajaran spiritual yang mengedepankan cinta yang universal. Pemasaran yang cocok untuk memasarkan nilai perusahaan yang mulia ini adalah spiritual marketing. Spiritual marketing berusaha untuk membantu perusahaan yang mempunyai spirit yang baik untuk mendulang keunggulan bersaing. Pada era di mana etika bisnis menjadi kurang diperhatikan dan kejujuran menjadi sumberdaya yang langka maka spritualitas berbisnis akan menjadi sumber daya saing berikutnya. Hal ini juga terjadi pada bisnis perbankan syariah. Spiritual marketing merupakan tingkatan tertinggi. Orang tidak semata- mata menghitung untung atau rugi, tidak terpengaruh lagi dengan hal yang bersifat duniawi. Panggilan jiwalah yang mendorongnya, karena didalamnya terkandung nilai-nilai spiritual. Ini akan menjadi bibit dan modal dasar baginya untuk tumbuh menjadi bisnis yang besar, yang memiliki spiritual brand, yang memiliki kharisma, keunggulan, dan keunikan yang tak tertandingi. Perbankan Syariah adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan syariah agama. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan Universitas Sumatera Utara dalam agama Islam untuk meminjamkan atau memungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman riba , serta larangan untuk ber investasi pada usaha- usaha berkategori terlarang atau haram. Sistem perbankan konvensional dan syariah memiliki kesamaan dalam hal mencari keuntungan dan pelayanan masyarakat dalam bisnis keuangan. Namun keduanya memiliki perbedaan dalam hal sistem balas jasa yang diberikan kepada para nasabah. Pada perbankan konvensional, sistem penyaluran dana biasanya berbentuk kredit yang diberikan kepada masyarakat dimana debitur dalam pengembalian pinjaman diharuskan membayar sejumlah bunga. Sedangkan pada perbankan Syariah, sistem perbankan tidak berorientasi pada bunga namun menggunakan sistem bagi hasil. Dengan berpegang pada prinsip-prinsip balas jasanya masing-masing, kedua sistem perbankan ini bersaing bebas di dalam dunia perbankan Indonesia dimana jutaan nasabah diperebutkan dengan berbagai strategi terbaik agar dapat menarik nasabah baru dan mempertahankan nasabah yang telah ada. Keputusan masyarakat untuk menjadi nasabah pada sebuah bank dapat dipengaruhi oleh strategi pemasaran rasional, emosional dan spritual. Saat ini di Indonesia terdapat 12 Dua Belas Bank Umum Syariah, 24 Dua Puluh Empat Unit Usaha Syariah, dan 32 Tiga Puluh Dua Layanan Syariah. Hal tersebut dapat dilihat persaingan bank syariah maupun unit usaha syariah cukuplah ketat. Selain menghadapi persaingan yang ketat, Perbankan Syariah juga menghadapi berbagai permasalahan lain. Persepsi yang selama ini ada di benak masyarakat, mengenai perbankan Non-Syariah atau perbankan konvensional selalu lebih menguntungkan secara finansial dibandingkan Universitas Sumatera Utara perbankan Syariah karena sistem bunganya. Sistem bagi hasil yang diterapkan bank syariah masih dianggap sama saja dengan bunga pada bank konvensional. Masalah lain adalah kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap sistem perbankan Syariah. Banyak masyarakat mengira bank Syariah hanya untuk kaum muslim saja dan masih ragu terhadap prinsip Syariah yang diterapkan. Berikut adalah tabel persaingan dari beberapa Bank Syariah teratas pilihan nasabah selama tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 yang dirangkum dari Top Brand Awards Indonesia. Tabel 1.1 Persaingan Bank Syariah Tahun 2012-2015 Nama Bank Syariah Tahun Rata- rata 2012 2013 2014 2015 Bank Syariah Mandiri 38,2 27,3 32,9 27,4 31,45 BRI Syariah 18,9 30,3 21,6 28,5 24,80 Bank Muamalat 17,3 13,9 15,8 10,8 14,45 BNI Syariah 8 21 13,9 13,5 14,10 sumber : http:www.topbrand-award.com Dari Tabel 1.1 dapat dilihat persaingan dari keempat Bank Syariah teratas pilihan nasabah. Persaingan antara Bank Syariah Mandiri dengan BRI Syariah yang selalu bergantian posisi pertama dan kedua sepanjang tahun 2012 sampai dengan tahun 2015, sedangkan persaingan diposisi ketiga dan keempat juga selalu bergantian ditempati oleh Bank Muamalat dan BNI Syariah. Hal ini membuktikan bahwa keempat Bank Syariah tersebut lebih dipercaya oleh para nasabah yang ingin menggunakan layanan dan produk dari Bank Syariah tersebut. Dari tabel diatas dapat juga dilihat rata-rata persentase dari persaingan keempat Bank Syariah teratas pilihan nasabah dimana kedudukan Bank Syariah Mandiri selama empat tahun terakhir memiliki persentase yang cukup besar Universitas Sumatera Utara dibandingkan dengan Bank Syariah lainnya. Hal ini menjelaskan bahwa Bank Syariah Mandiri menjadi pilihan yang utama bagi para nasabah Bank Syariah. Berdasarkan uraian diatas, dijelaskan bahwa persaingan dari Bank Syariah sangatlah ketat, maka dari itu masing masing Bank Syariah perlu menerapkan pemasaran produk yang tepat sasaran untuk mendukung kepuasan para nasabah, sehingga dengan demikian para nasabah menjadi loyal dengan penawaran produk yang diberikan oleh tiap masing masing Bank Syariah. Khususnya bagi Bank Syariah Mandiri harus mempertahankan kualitasnya bahkan bila perlu lebih ditingkatkan lagi agar tahun selanjutnya dapat kembali merebut posisi puncak dalam penilaian Top Awards Indonesia untuk kategori Tabungan Syariah. Penelitian ini akan menganalisis kepuasan dan loyalitas dari Bank Syariah Mandiri Cabang Medan. Adapun beberapa variabel yang digunakan yaitu pemasaran rasional, emosional, dan spiritual terhadap kepuasan dan loyalitas nasabah. Maka dari itu judul yang diambil dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Penerapan Strategi Pemasaran Rasional, Pemasaran Emosional, dan Pemasaran Spiritual Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Ahmad Yani .”

1.2 Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemasaran Rasional, Emosional, dan Spiritual Terhadap Kepercayaan Nasabah Bank Syariah Mandiri Pada Civitas Akademika Universitas Sumatera Utara

6 28 119

Pengaruh Penerapan Strategi Pemasaran Rasional, Emosional, dan Spiritual Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah PT. Bank Mandiri Syariah Cabang Medan Ahmad Yani

0 0 11

Pengaruh Penerapan Strategi Pemasaran Rasional, Emosional, dan Spiritual Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah PT. Bank Mandiri Syariah Cabang Medan Ahmad Yani

0 0 2

Pengaruh Penerapan Strategi Pemasaran Rasional, Emosional, dan Spiritual Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah PT. Bank Mandiri Syariah Cabang Medan Ahmad Yani

0 0 8

Pengaruh Penerapan Strategi Pemasaran Rasional, Emosional, dan Spiritual Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah PT. Bank Mandiri Syariah Cabang Medan Ahmad Yani

0 0 18

Pengaruh Penerapan Strategi Pemasaran Rasional, Emosional, dan Spiritual Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah PT. Bank Mandiri Syariah Cabang Medan Ahmad Yani

0 0 2

Pengaruh Penerapan Strategi Pemasaran Rasional, Emosional, dan Spiritual Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah PT. Bank Mandiri Syariah Cabang Medan Ahmad Yani

0 0 6

Pengaruh Pemasaran Rasional, Emosional, dan Spiritual Terhadap Kepercayaan Nasabah Bank Syariah Mandiri Pada Civitas Akademika Universitas Sumatera Utara

0 0 18

Pengaruh Pemasaran Rasional, Emosional, dan Spiritual Terhadap Kepercayaan Nasabah Bank Syariah Mandiri Pada Civitas Akademika Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Pemasaran Rasional, Emosional, dan Spiritual Terhadap Kepercayaan Nasabah Bank Syariah Mandiri Pada Civitas Akademika Universitas Sumatera Utara

0 0 12