melalui  pengarahan  dan  balikan
feedback
yang  efektif  dan  efisien. Supervisor  berhubungan  langsung  dengan  para  karyawan.  Pendapat  lain
yang dikemukakan oleh Ulfa 2007 bahwa supervisor merupakan salah satu elemen  dalam  hierarki  manajerial  yakni  manajer  yang  berada  pada  tingkat
dasar,  bekerja  dengan  para  pegawai  non  manajerial  untuk  mencapai  tujuan organisasi  dan  berfungsi  membawa  kebijakan  dan  petunjuk  dari  manager
puncak  dan  madya  melalui  interaksi  tatap  muka  secara  langsung  dengan pekerja operasional yang menjadi bawahannya.
Dari  beberapa  pendapat  di  atas,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa supervisor  adalah  manager  tingkat  pertama  yang  berhubungan  langsung
dengan  para  pekerja  operasional  dimana  mereka  bertanggungjawab memastikan  bahwa  kebijakan  dari
top  management
dan  prosedur perusahaan dijalankan sebagaimana semestinya.
2.  Tingkatan Supervisor
Dharma  2003  mengelompokkan  tingkatan  manajerial  menjadi  3  bagian, yaitu:
a. Kelompok Eksekutif atau manajer puncak
Para eksekutif ini menangani hubungan perusahaan dengan lingkungan luarnya  serta  menangani  persoalan-persoalan  yang  berkaitan  dengan
posisi perusahaan, kebutuhan pelanggan dan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
b. Kelompok Manajer Menengah
Kelompok  ini  memusatkan  perhatian  pada  perencanaan  dan  menjaga pengoperasian sistem dan prosedur perusahaan
c. Kelompok Manajer Supervisi Supervisor
Supervisor  berurusan  dengan  pelaksanaan  pekerjaan  secara  langsung dengan  mengkoordinasikan  pelaksanaan  tugas  melalui  pengarahan  dan
balikan
feedback
yang efektif dan efisien. Kossen 1981 juga membagi  tingkatan manajerial menjadi 3 bagian,
yaitu  :  1
First-line  Manager
,  yang  biasa  juga  disebut  dengan  supervisor atau  di  beberapa  perusahaan  disebut  sebagai
foreman
;  2
Middle Management
yang  posisinya  berada  satu  level  di  atas  supervisor.  Middle Management  juga  biasa  disebut  sebagai
department  head
;  dan  3
Senior Management
sebagai manajemen puncak dalam hierarki. Posisi ini meliputi
senior executive
,
vice president
, atau
president
. Berdasarkan  uraian  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  supervisor
merupakan  tingkatan  dasar  dalam  manajerial  yang  langsung  berhubungan dengan  para  pekerja  operasional  dalam  perusahaan.  Sebagai  lini  yang
langsung berhubungan dengan pekerja operasional, peran supervisor sangat penting karena dapat mempengaruhi hidup matinya produktifitas perusahaan
Bittle dalam Ulfa, 2007.
Universitas Sumatera Utara
3.  Keterampilan Esensial Supervisor
Agar  supervisor  dapat  menjalankan  tugasnya  dengan  efektif  ada keterampilan  yang harus dimiliki. Dharma 2003 menjelaskan ada 2 dua
keterampilan yang diperlukan seorang supervisor, yaitu: a.
Keterampilan Teknis
Keterampilan ini meliputi pengetahuan mengenai segi-segi teknis dari pekerjaan  yang  dilaksanakan.  keterampilan  ini  penting  dalam
merencanakan, menyusun
jadwal, mengevaluasi
kinerja
performance
dan mengambil keputusan. b.
Keterampilan Interaksi
Keterampilan  ini  mencakup  semua  teknik  yang  digunakan  untuk berhubungan
dengan bawahan
dalam mengarahkan,
mengikutsertakan, mendelegasikan, melancarkan dan memantau. Kossen  1981  membagi  3  tiga  keterampilan  yang  harus  dimiliki
oleh  seorang  supervisor,  yaitu:  1
Technical  Skills
,  kemampuan  dalam mengaplikasikan teknik, proses, dan prosedur dalam menjalankan tugas; 2
Human  Relations  Skills
,  yaitu  kemampuan  bekerja  secara  efektif  dengan orang  lain.  Hal  utama  yang  harus  diperhatikan  dalam
Human  Relations Skills
adalah
emphaty
,
sensitivity
,
perceptual  skill
,
communication  skills
,
motivational  skills
,  serta
tolerance  and  understanding
.  Terakhir  adalah
Administrative  Skills
yaitu  keterampilan  dalam  hal  membuat  konsep,
Universitas Sumatera Utara
berpikir  abstrak,  membuat  perencanaan,  mengorganisasikan,  mengontrol serta mengkoordinasi baik manusia, material maupun mesin.
Sedangkan  Ivanchevich  et  al  1984  menyatakan  ada  3  keterampilan yang harus dimiliki supervisor dalam menjalankan tugasnya, yaitu:
a. Keterampilan Teknis
Kemampuan dalam menggunakan peralatan, prosedur dan teknis pada bidang  spesialisasi  masing-masing.  Kemampuan  ini  termasuk  segi
teknis dari pekerjaan yang dilakukan bawahan. b.
Keterampilan Konseptual Kemampuan  dalam  memahami  seluruh  aktivitas  dan  minat  pada
organisasi  serta  pemahaman  tentang  bagaimana  suatu  organisasi berfungsi  sebagai  suatu  keseluruhan  dan  bagaimana  masing-masing
bagian saling tergantung dan berhubungan satu dengan lainnya. c.
Keterampilan Menangani Manusia
Human Skills
Kemampuan  bekerja  dan  mampu  mengerti  orang  lain.  supervisor harus mampu berpartisipasi secara efekftif dengan orang lain.
Menurut  Kossen  1981  kemampuan  dalam  menjalin  hubungan dengan  orang  lain  lebih  penting  dibandingkan  kemampuan  teknis.  Hal  ini
disebabkan  karena  supervisor  harus  berinteraksi  lancar  baik  ke  pekerja operasional  dan  atasannya.  Namun  sayangnya  banyak  supervisor  yang
Universitas Sumatera Utara
kurang  terampil  dalam  menjalin  hubungan  yang  baik  dengan  orang  lain. Derajat  kepentingan  keterampilan  supervisor  tergantung  posisi  seseorang
dalam  hierarki  manajerial  dalam  Collin  et  al,  1976.  Keterampilan  teknis sangat  dibutuhkan  sebagai  modal  menjadi  supervisor  yang  baik,
human skill
,  dibutuhkan  oleh  semua  level  yang  ada,  sedangkan  keterampilan konseptual berguna bagi level manajerial yang lebih tinggi.
4.  Fungsi Supervisor