kepada  bawahannya.  Oleh  karena  itu,  para  atasan  memiliki tanggungjawab  dalam  memberika  pelatihan  dan  pengembangan
kemampuan  bagi  bawahannya  untuk  meningkatkan  kemampuan bawahannya.
c.
Top Management
Para
Top  Management
memiliki kebijakan penting dalam perusahaan untuk  membuat  pelatihan  dan  pengembangan  khususnya  bagi  para
supervisor.  Mereka  harus  menyediakan  iklim  pertumbuhan  dan pengembangan bagi para karyawannya, serta menyediakan waktu dan
uang untuk membuat program pengembangan dan pelatihan.
3.  Penentuan Kebutuhan
Training Supevisory
Setidaknya ada 5 lima level jabatan yang berbeda yang dapat membantu menentukan  kebutuhan  dan  program  yang  dibutuhkan  oleh  supervisor
Kickpartick, 1983, yaitu: a.
Manajemen Tertinggi
Pendekatan  paling  umum  yang  digunakan  bahwa  dalam  sebuah perusahaan, majamen tertinggi membuat keputusan apakah kebutuhan
para supervisor mereka dapat ditanggunglangi dalam bentuk pelatihan atau  pengembangan  keterampilan.  Hal  ini  berdasarkan  atas  pendapat
pihak lain, apa yang dilakukan supervisor di perusahaan lain, masalah
Universitas Sumatera Utara
yang  sedang  dihadapi  oleh  perusahaan  saat  ini,  maupun  kriteria- kriteria yang subjektif maupun yang objektif menurut atasan.
b. Staff
Pendekatan  lainnya  adalah  orang  dari  departemen  pelatihan  dan pengembangan  menentukan  apa  yang  dibutuhkan  oleh  supervisor
dalam menjalankan pekerjaannya berdasarkan apa yang telah terjadi di dalam  perusahaan,  program  atau  kegiatan  apa  yang  cocok  diberikan
kepada para supervisor terkait pekerjaan mereka, maupun berdasarkan penilaian kinerja para supervisor.
c. Supervisor itu sendiri
Supervisor akan merasa lebih nyaman jika mengungkapkan kebutuhan mereka sendiri. Mereka akan merasa didengarkan dan merasa terbantu
untuk  membantu  meningkatkan  performa  mereka.  Oleh  karena  itu tidak heran jika di sebuah perusahaan membuat suatu program seperti
wawancara  ataupun  kuesioner  untuk  menanyakan  kebutuhan  para supervisor.
d. Bawahan Supervisor
Meskipun  para  bawahan  merupakan  orang  yang  mengerti  kelemahan dan  kebutuhan  supervisor,  namun  pendapat  mereka  sering  diabaikan
dan tidak didengarkan. Banyak para supervisor yang tidak mendengar keluhan para bawahan mengenai kepemimpinan mereka.
Universitas Sumatera Utara
e. Pihak Luar
Semakin  besar  perusahaan,  maka  semakin  mereka  menggunakan pihak  luar,  seperti  konsultan  atau  psikolog,  untuk  menentukan
kebutuhan  pelatihan  yang  ditujukan  kepada  para  supervisor.  Para konsultan  ini  menggunakan  sistem  elaborasi  melalui  wawancara  dan
kuesioner. Program  pelatihan  dan  pengembangan  harus  didasarkan  pada  kebutuhan
yang dibutuhkan para supervisor pada saat ini dan di saat masa yang akan datang.  Program  tidak  hanya  difokuskan  pada  pekerjaan  saat  ini,  namun
juga pada keterampilan, pengetahuan dan perilaku para supervisor.
4.  Kelebihan