Tujuan Pelatihan Penanggungjawab Pelatihan Tahapan Penyusunan Program Pelatihan

knowledge, skill or behavior yang berguna bagi kesuksesan performa kerja karyawan. Menurut Laird 1985, pelatihan adalah kegiatan memperoleh teknologi yang memungkinkan karyawan menampilkan kinerja sesuai standar. Pelatihan menurut Nitisemito 1989 adalah suatu kegiatan dari perusahaan yang bermaksud untuk dapat memperbaiki dan memperkembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan dan pegetahuan dari karyawan sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan menurut Manullang 2000, pelatihan adalah pemberian bantuan kepada karyawan agar karyawan dapat berkembang ke tingkat kecerdasan, pengetahuan dan kemampuan yang lebih tinggi. Pelatihan bersifat penerapan segera daripada pengetahuan da keahlian, jadi lebih bersifar praktis. Dari pengertian ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan adalah suatu kegiatan yang diberikan untuk memfasilitasi proses belajar karyawan dalam rangka meningkatkan kompetensi mereka dalam hal knowledge , skills atau berhavior agar dapat diterapkan dalam menjalankan tugas sehari-hari.

2. Tujuan Pelatihan

Tujuan pelatihan menurut Noe 2002 adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan atau perilaku yang ditekankan pada program pelatihan dan dapat mereka aplikasikan dalam kegiatan sehari-hari. Universitas Sumatera Utara Wexley dan Latham 1991 menjelaskan tujuan pelatihan adalah 1 meningkatkan self-awareness ; 2 meningkatkan lebih banyak lagi keterampilan dan keahlian yang dimiliki; dan 3 meningkatkan motivasi kerja. Dan menurut Sikula 1976, dalam Ulfa 2007 tujuan pelatihan untuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan mutu, meningkatkan ketepatan dalam perencanaan sumber daya manusia, meningkatkan semangat kerja, menarik dan menahan tenaga kerja yang baik, menjaga kesehatan dan keselamatan kerja, menghindari keusangan obsolence , serta menunjang pertumbuhan pribadi personal growth .

3. Penanggungjawab Pelatihan

Penanggungjawab pelatihan berbeda-beda, tergantung pada masing- masing perusahaan. Dalam perusahaan menengah hingga perusahaan besar, pelatihan biasanya menjadi tanggungjawab profesional SDM atau menjadi tanggungjawab suatu fungsi pengembangan sumber daya manusia atau fungsi pengembangan organisasi Ulfa, 2007. Siapapun yang bertanggungjawab atas pelatihan, jika perusahaan ingin pelatihan yang dilaksanaka n berjalan sukses, maka semua pihak harus memiliki “rasa memiliki” atas pelatihan tersebut. Universitas Sumatera Utara

4. Tahapan Penyusunan Program Pelatihan

Menurut Kirkpatrick 2005, penyusunan program pelatihan terdiri dari beberapa tahap, yaitu: Tahap 1 : Identifikasi Kebutuhan Pelatihan atau Studi Pekerjaan Untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan perlu dilaksanakan dua kegiatan utama, yaitu : melaksanakan job study dan mengadakan assessmen tenaga kerja. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah dengan melakkan observasi dan wawancara. Tahap 2 : Menetapkan Sasaran Pelatihan Sarana pelatihan dibedakan dalam sasaran umum tujuan dan sasaran khusus. Sasaran umum dirinci ke dalam suatu uraian yang mempergunakan perilaku-perilaku yang dapat diamati dan dapat diukur, seperti perilaku apa yang diharapkan akan ditampilkan untuk mencapai hasil di atas? Atau pengetahuan, keterampilan dan sikap seperti apa yang ingin peserta pelajari dalam program pelatihan tersebut? Tahap 3 : Menentukan Isi Subjek Trainer berusaha menentukan topik yang akan dipresentasikan untuk memenuhi kebutuhan peserta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang telah ditentukan. Universitas Sumatera Utara Tahap 4 : Memilih Peserta Dalam memilihi peserta, ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab, yaitu: 1 siapa yang akan mendapat keuntungan dari pelatihan ini?; 2 apakah pelatihan harus diberlakukan secara sukarela atau atas permintaan perusahaan?; 3 apakah peserta harus dipisahkan berdasarkan level di organisasi atau berbagai level akan disatukan dalam kelas yang sama? Tahap 5 : Membuat Jadwal yang Baik Jadwal pelatihan yang baik akan mempertimbangkan waktu yang paling baik untuk trainer, atasan dan kondisi yang paling baik untuk belajar. Tahap 6 : Memilih Fasilitas yang Memadai Fasilitas yang digunakan harus nyaman dan sesuai dengan kebutuhan pelatihan. Hal ini disebabkan bahwa kondisi ruangan akan mempengaruhi motivasi peserta pelatihan untuk belajar. Tahap 7 : Memilih Instruktur yang Sesuai Trainer memegang peranan penting untuk mecapai kesuksesan pelatihan. Kualifikasi yang dimiliki harus mencakup pengetahuan subjek yang akan diajarkan, keinginan untuk mengajar, kemampuan komunikasi, dan keterampilan dalam mengajak peserta berpartisipasi dalam pelatihan. Universitas Sumatera Utara Tahap 8 : Memilih dan Menyiapkan Bantuan Peralatan Audiovisual Bantuan peralatan audiovisual mempunyai dua tujuan, yaitu membantu menjaga agar peserta tetap berminat dan sebagai alat bantu komunikasi. Tahap 9 : Melakukan Koordinasi Sebaiknya perusahaan memiliki staf yang membantu memenuhi kebutuhan peserta pelatihan dan trainer. Ia bertugas melakukan koordinasi pelaksanaan pelatihan seperti memberikan kata pembuka dan penutup pelatihan atau membantu menyediakan handout . Tahap 10 : Melakukan Tahap Evaluasi Program Setelah melakukan pelatihan, perlu dilakukan evaluasi pelatihan untuk mengetahui efektivitas pelatihan bagi peserta dan memperoleh umpan balik yang berguna untuk penyempurnaan pelatihan dikemudian hari. Level evaluasi pelatihan menurut Kirkpatrick adalah sebagai berikut:  Level 1 : Reaksi. Level ini mengukur bagaimana reaksi peserta pelatihan terhadap program pelatihan. Reaksi yang positif terhadap program pelatihan menunjukkan bahwa mereka puas terhadap program dan perlatihan yang diberikan. Universitas Sumatera Utara  Level 2 : Belajar. Level ini bertujuan mengetahui seberapa jauh peserta bertambah pengetahuan, meningkatnya keterampilan atau berubah sikap setelah mengikuti pelatihan.  Level 3 : Perilaku. Level ini menentukan seberapa jauh perubahan dalam perilaku telah terjadi setelah peserta mengikuti pelatihan. Keberhasilan level 3 dipengaruhi oleh iklim organisasi atau sikap atasan.  Level 4 : Hasil. Level ini merupakan hasil akhir yang terjadi setelah peserta mengikuti program pelatihan. Hasil ini dapat berupa meningkatnya produksi, perbaikan kualitas, menurunnya biaya produksi, menurunnya turnover dan lain- lain.

C. SUPERVISOR 1. Pengertian Supervisor