f. Manajemen Konflik
Setiap  bawahan  memiliki  perbedaan  karakterisktik  psikis,  pola  pikir, dan  gaya  komunikasi.  Tugas  manajerial  adalah  mengatasi  masalah
tersebut  agar  mereka  dapat  menyadari  tugas,  fungsi,  dan tanggungjawab  masing-masing.  Keberhasilan  supervisor  dalam
menangani  masalah  ini  ditunjukkan  dari  problem  penyebab  konflik, keterampilan dalam memilih pendekatan yang sesuai untuk mengatasi
konflik  serta  kemampuan  dalam  menerapkan  pemecahan  masalah tersebut.
D.
TRAINING SUPERVISORY
1.  Bagian-bagian
Training Supervisory
Konten  dari
Training  Supervisory
harus  meliputi  aspek  teknikal  dan manajerial  dari  pekerjaan  si  supervisor  Kirkpatrick,  1983.  Pada  aspek
teknikal, Supervisor butuh mempelajari mengenai penggunakan komputer, mesin  otomatis,
quality  control
,  persetujuan  pabrik,  penggunaan  bahan mentah,  proses  produksi,  dan  hal-hal  teknis  lainnya  yang  berhubungan
dengan pekerjaan dan departemennya. Sedangkan untuk aspek manajerial, meliputi  area  pembuatan  keputusan,  motivasi,  MBO
Management  by Object
,
quality circles
, dan penilaian pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
Seiring  dengan  meningkatnya  peran  supervisor  dalam  perusahaan,  maka meningkat  pula  kebutuhan  supervisor  yang  harus  ditingkatkan
Kirkpatrick,  1983.  Pada  aspek  teknikal,  kebutuhan  akan  pemahaman dalam menggunakan komputer, pemograman, PERT
program  evaluation and  review  technique
serta
budgeting
harus  ditingkatkan.  Sedangkan untuk aspek manajerial ada penambahan dalam hal motivasi, komunikasi,
dan pengembangan
subordinate
.
2.  Penanggungjawab
Training Supervisory
Menurut  Kirkpatrick  1983,  ada  3  level  yang  berbeda  dalam  perusahaan yang  harus  bertanggungjawab  dalam  pelaksanaan
Training  Supervisory
, yaitu:
a. Supervisor
Supervisor  memiliki  tanggungjawab  dalam  pekerjaannya.  Namun,  ia juga  harus  bertanggungjawab  dan  rela  meluangkan  waktu  dan
pekerjaannya  untuk  meningkatkan  kemampuannya.  Supervisor sebagai
first-line
dalam  perusahaan  memiliki  tanggungjawab  yang besar sehingga ia harus mengembangkan kemampuan dalam bekerja.
b. Atasan Supervisor
Umumnya, atasan bertanggungjawab terhadap performa bawahannya, dan performa tergantung pada  pelatihan dan seminar  yang diberikan
Universitas Sumatera Utara
kepada  bawahannya.  Oleh  karena  itu,  para  atasan  memiliki tanggungjawab  dalam  memberika  pelatihan  dan  pengembangan
kemampuan  bagi  bawahannya  untuk  meningkatkan  kemampuan bawahannya.
c.
Top Management
Para
Top  Management
memiliki kebijakan penting dalam perusahaan untuk  membuat  pelatihan  dan  pengembangan  khususnya  bagi  para
supervisor.  Mereka  harus  menyediakan  iklim  pertumbuhan  dan pengembangan bagi para karyawannya, serta menyediakan waktu dan
uang untuk membuat program pengembangan dan pelatihan.
3.  Penentuan Kebutuhan