Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

sangat menentukan kualitas pendidikan; yakni kepala sekolah dan guru. Dalam persfektif globalisasi, otonomi daerah, dan desentralisasi pendidikan serta untuk menyukseskan manajemen berbasis sekolah dan kurikulum berbasis kompetensi, kepala sekolah merupakan figur sentral yang harus menjadi teladan bagi para tenaga kependidikan lain di sekolah. Oleh karena itu, untuk menunjang keberhasilan dalam perubahan-perubahan yang dilakukan dan diharapkan, perlu dipersiapkan kepala sekolah profesional, yang mau dan mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi terhadap berbagai kebijakan dan perubahan yang dilakukan secara efektif dan efisien. 4 Berbicara mengenai situasi pengajaran di Indonesia, kita tidak dapat menutupi kenyataan di mana sekolah-sekolah masih menggunakan penguasaan mata pelajaran-mata pelajaran. Akibatnya, peranan dan minat guru-guru ataupun murid-murid masih banyak dibatasi oleh policy serta pengawasan dari pihak pemerintah. Memang ada kemungkinan, bahwa keberhasilan pendidikan kita adalah tidak lepas hubungannya dengan keterampilan guru-guru dalam mengelola belajar-mengajar. Pendidikan kita sekarang belum banyak memperhatikan minat dan kebutuhan anak didik. Pendidikan kita masih banyak digumuli dengan masalah-masalah kompetensi lembaga pendidikan serta pemenuhan kebutuhan dunia kerja akan tenaga kerja. 4 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, h.v-vi. Dari kenyataan di atas, maka sudah tiba masanya sekarang dimana pendidikan hendaknya lebih melayani kebutuhan dan hakikat psikologis anak didik. Pendidikan seharusnya mempunyai kreasi-kreasi baru di sepanjang waktu dengan berorientasi kepada sifat dan hakikat anak didik. Selama anak sekolah hanya menyenangi puisi-puisi dari pada menulis naskah-naskah kreatif dan selama anak-anak sekolah dilatih perhitungan matematis yang kurang berguna daripada mengajarkan manfaat perhitungan tersebut bentuk kegunaannya yang nyata, maka selama itu pula pendidikan di sekolah belum berhasil. 5 Sebenarnya masalah pendidikan nasional bukanlah masalah prosentasi dari alokasi dana dalam APBN dan APBD. Masalahnya ialah apakah kualitas pendidikan yang diketahui sangat merosot dapat dipecahkan dengan ujian nasional seperti yang dilaksanakan dewasa ini? Ataukah ada masalah-masalah yang lebih mendasar yang perlu diatasi? Tetapi bagaimankah masalah-masalah dasar serta pemecahannya dapat diketahui? Dalam pelaksanaan ujian nasional selama ini yang berdalih untuk meningkatkan kualitas pendidikan, ternyata tidak memberikan sumbangan apapun dalam upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Ujian nasional seperti ini yang terus berlangsung dari tahun ke tahun dan hanya memboroskan uang rakyat untuk hal-hal bagi keuntungan sekelompok kecil birokrasi dan pemimpin-pemimpin yang tidak mempunyai komitmen bagi pendidikan anak bangsa. Ujian nasional itu perlu yaitu untuk 5 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997, h.24-25. memberikan peta permasalahan dari pendidikan nasional yang tersebar luas di suatu negara Indonesia yang terdiri dari 17 ribu pulau dengan penduduk nomor 4 terbesar di dunia. Berdasarkan pemetaan pendidikan nasional yang antara lain diperoleh dari ujian nasional dapat dirumuskan langkah-langkah yang perlu diambil oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah masing-masing untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Dari pemetaan itu dapat diketahui kelemahan-kelemahan maupun kekuatan-kekuatan yang ada dalam pelaksanaan pendidikan nasional. Di tengah kontroversi kualitas pendidikan nasional ada yang beranggapan bahwa kualitas pendidikan nasional tidak kalah dibandingkan dengan negara- negara lain sebagaimana yang ditunjukkkan oleh kemenangan-kemenangan yang diraih oleh siswa-siswa Indonesia dalam berbagai lomba internasional, misalnya dalam olimpiade fisika dan matematika. Namun demikian, kemenangan dari beberapa siswa Indonesia memang perlu dibanggakan tetapi juga mengusik pemikiran kita mengenai keadaan yang sebenarnya dari pendidikan nasional kita. Di tengah-tengah keterpurukan pendidikan nasional ternyata masih banyak bakat-bakat tersembunyi yang ada pada anak-anak bangsa. Kemenangan-kemenangan yang diraih tersebut sebenarnya menunjukkan adanya kolam bakat yang tersembunyi di dalam pendidikan nasional yang seharusnya dapat digali dan ditunjukkan oleh lebih banyak anak bangsa lagi. Dari kemenangan-kemenangan para siswa dari berbagai penjuru Indonesia menunjukkan beberapa hal yang menarik misalnya kemenangan- kemenangan tersebut diraih oleh siswa-siswa sekolah-sekolah yang berada di ujung paling barat Indonesia yaitu di Papua. 6 Selanjutnya para siswa tersebut berasal bukan saja dari sekolah negeri tetapi juga berasal dari sekolah-sekolah swasta. Semua hal ini merupakan indikator sementara bahwa kemerosotan mutu pendidikan nasional tidak terletak kepada kemampuan inteligensi para siswa Indonesia tetapi lebih-lebih di sebabkan karena kesempatan yang tidak merata untuk memperoleh pendidikan yang baik dari anak-anak bangsa kita. Selain dari pada itu kualitas pembinaan dari para guru, kesempatan belajar yang tersedia di dalam lingkungan sekolah dan masyarakat, serta biaya-biaya yang optimal yang dibutuhkan di dalam pendidikan yang berkualitas yang rupa-rupanya belum secara merata dapat dinikmati oleh anak-anak bangsa. 7 Seperti diketahui kualitas pendidikan bukan hanya ditentukan oleh kurikulum standarisi tetapi juga oleh faktor-faktor yang lain seperti penguasaan para siswa terhadap isi yang telah digariskan di dalam kurikulum serta tersedianya sumber-sumber belajar yang memadai opportunity to learn, OTL. Di dalam suatu penelitian mengenai apakah pendidikan di Amerika Serikat telah berhasil ditingkatkan sesudah 20 tahun pelaksanaan pembaharuan 6 H.A.R. Tilaar, Standarisasi Pendidikan Nasional SuatuTinjauan Kritis Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, h.4-5. 7 Ibid., h.5. ternyata bahwa pada akhirnya peningkatan kualitas terpusat dan ditentukan oleh perbaikan proses belajar mengajar. 8 Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi anak-anak bangsa. Sementara biaya pendidikan terus meningkat. Akankah anak-anak bangsa gagal dalam pendidikan karena persoalan biaya?. Berdasarkan pernyataan di atas, BMT Al Fath IKMI melakukan terobosan baru untuk ikut serta dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional dan untuk memberikan langkah kemudahan bagi anak-anak bangsa dalam memperoleh pendidikan, maka BMT Al Fath IKMI menerapkan produk SIDIK Simpanan Pendidikan dalam rangka membantu perencanaan keuangan bagi orang tua agar putra-putri nya sukses dalam pendidikan. Tanpa adanya perencanaan yang baik maka dana yang sudah dialokasikan untuk biaya pendidikan, kadang terpakai untuk kebutuhan hidup yang lain. Berdasarkan pada pemikiran dan pertanyaan di atas, maka penulis tertarik untuk menjawab, meneliti, mengkaji dan menganalisa lebih jauh dan mendalam pertanyaan dan pernyataan tersebut dalam skripsi ini dengan judul ”Strategi Pemasaran Produk Simpanan Pendidikan BMT Al Fath IKMI Pamulang”. 8 Ibid.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan

Masalah BMT pada perkembangannya masih berbadan hukum koperasi dengan mengacu kepada UU No. 25 Tahun 1992, diantaranya adalah BMT Al Fath IKMI dengan badan hukum 650BHKWK.10VI1998 dengan nama “Koperasi simpan pinjam Pamulang”, dengan akte perubahan 518BHPADKoperasi2005 dengan nama “Koperasi BMT AL-FATH IKMI. BMT Al Fath IKMI menerapkan berbagai macam produk penghimpunan dana yang salah satunya adalah produk SIDIK dengan tujuan untuk membantu perencanaan keuangan bagi mitra agar putra-putrinya sukses dalam pendidikan. Hal ini sangat menarik, karena pendidikan di Indonesia harus lebih ditingkatkan kualitasnya. kemerosotan mutu pendidikan nasional tidak terletak kepada kemampuan inteligensi para siswa Indonesia tetapi lebih-lebih di sebabkan karena kesempatan yang tidak merata untuk memperoleh pendidikan yang baik dari anak-anak bangsa kita. Selain dari pada itu kualitas pembinaan dari para guru, kesempatan belajar yang tersedia di dalam lingkungan sekolah dan masyarakat, serta biaya- biaya yang optimal yang dibutuhkan di dalam pendidikan yang berkualitas yang rupa-rupanya belum secara merata dapat dinikmati oleh anak-anak bangsa. Aktifitas pemasaran diperlukan baik oleh perusahaan yang baru diluncurkan maupun perusahaan yang telah berjalan. Pemasaran merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan karena itu pemasaran selalu memperoleh posisi penting dan dipandang sebagai jantung perusahaan. Tanpa pemasaran, suatu perusahaan akan seperti kehilangan dorongan untuk bertahan dan bersaing yang selanjutnya membawa perusahaan menuju titik kemunduran, bahkan kekalahan dalam persaingan. Berdasarkan pernyataan di atas, maka sebuah perusahaan dalam hal ini BMT Al Fath IKMI haruslah memiliki strategi pemasaran yang baik mulai dari segmentasi pasar, penentuan target pasar, dan positioning serta menerapkan berbagai macam strategi mulai dari strategi produk, strategi harga, strategi distribusi, dan strategi promosi kemudian ditambah dengan strategi khusus dalam memasarkan produk SIDIK Simpanan Pendidikan agar masyarakat dapat tertarik dan berminat untuk mengambil produk SIDIK. Untuk lebih fokus dalam pembahasan skripsi ini, maka pembahasan hanya dibatasi pada strategi pemasaran secara umum dan strategi pemasaran secara khusus yang dilakukan oleh BMT Al Fath IKMI.

2. Perumusan Masalah

Untuk mencegah terjadinya pembahasan yang melebar, maka penulis membuat perumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana cara memasarkan produk SIDIK Simpanan Pendidikan yang diterapkan oleh BMT Al Fath IKMI kepada para mitra ? 2. Bagaimana strategi pemasaran produk SIDIK Simpanan Pendidikan yang dilakukan oleh BMT AL Fath IKMI ? 3. Bagaimana mekanisme bagi hasil produk SIDIK Simpanan Pendidikan antara BMT Al Fath IKMI dengan mitra ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh jawaban dari permasalahan di atas, namun secara khusus dikemukakan sebagai berikut : 1. Mengetahui produk SIDIK yang diterapkan BMT Al Fath IKMI. 2. Mengetahui mekanisme bagi hasil produk SIDIK antara BMT Al Fath IKMI dengan mitranya. 3. Mengetahui strategi pemasaran produk SIDIK yang dilakukan oleh BMT Al Fath IKMI. Adapun hasil dari penelitian dan penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi BMT Al Fath IKMI, Pembaca maupun pribadi, selain itu juga diharapkan dapat bermanfaat : 1. Secara akademis, adalah menambah khazanah pengetahuan di bidang Ekonomi Islam umumnya, khususnya di bidang perbankan syariah. 2. Secara praktis, adalah saran, informasi dan referensi bagi BMT dalam meningkatkan pelayanan dan memberikan kepuasan bagi mitra. 3. Penulis memperoleh pengetahuan berharga tentang produk SIDIK BMT AL Fath IKMI 4. Masyarakat dapat mengetahui produk SIDIK BMT Al Fath IKMI Sehingga dapat membantu mempermudah masyarakat dalam melakukan perencanaan keuangan agar putra-putrinya sukses dalam pendidikan. 5. Hasil penelitian dapat digunakan para mahasiswa sebagai bahan perkuliahan untuk menambah pengetahuan, khususnya mahasiswa jurusan perbankan syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, fakultas syariah dan hukum.

D. Review Penelitian Terdahulu

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyertakan review hasil penelitian terdahulu mengenai strategi pemasaran dan layanan secara umum yaitu : 1. Judul ”Strategi Pemasaran Produk Gadai Syariah Dalam Upaya Menarik Minat Nasabah Pada Pegadaian Syariah Cabang Dewi Sartika, Penulis Faridatun Sa’adah, Tahun 1429 H2008 M, Program Studi Muamalat Ekonomi Islam. Skripsi ini membahas tentang strategi pemasaran produk gadai syariah, implementasi strategi pemasaran produk gadai syariah dalam upaya menarik minat nasabah, dan pertumbuhan jumlah nasabah. 2. Judul “Strategi Pemasaran Pembiayaan Musyarakah dalam Upaya Menarik Minat Nasabah Studi Pada BMT Al-Fath Pamulang,