c. Memberikan pemahaman pasar terhadap produk, yaitu upaya agar sedapat mungkin keunggulan produk kita mampu membentuk imej di
masyarkat, sehingga produk kita mudah di kenal dan dikenang. Misalnya, orang seneng sepeda motor merk Honda, karena keiritannya.
Jadi penekanan pembentukan imej adalah sesuatu kelebihan yang ada pada produk kita dibanding produk lain.
Dari tiga komponen tersebut dapat diaplikasikan menjadi strategi yang kita susun sehingga siap bersaing di pasar dengan kompetitor lain.
Jadikanlah pasar sebagai obyek penentu agar mereka membeli, membeli, dan membeli lagi produk yang kita hasilkan, sehingga produk tersebut akan
semakin dikenal di pasar.
3
3. Elemen Dari Sebuah Strategi Yang Berhasil
Dari keterangan di atas menunjukkan bahwa jika suatu straegi harus
berhasil dalam mewujudkan efisiensi dan pemerataan yang optimum dalam menggunakan sumber daya-sumber daya yang terbatas maka ia harus
mengandung tiga elemen: a sebuah mekanisme filter yang memungkinkan individu memilih antara penggunaan tidak terbatas terhadap sumber daya-
sumber daya dalam suatu cara tertentu sehingga klaim-klaim agregat tidak
3
Sudradjat Rasyid, dkk, Kewirausahaan Santri BIMBINGAN SANTRI MANDIRI Jakarta Timur: PT. Citrayudha Alamanda Perdana, 2005, h.83-84.
melebihi penawaran yang ada dan sasaran-sasaran sosioekonomi dalam sistem itu dapat direalisasikan, b sebuah mekanisme yang dapat
memberikan motivasi kepada individu untuk menggunakan miliknya yang terbaik menurut kehendak mekanisme filter tersebut dengan mengabaikan
apakah hal itu akan memberikan maslahat kepada kepentingan mereka atau kepentingan masyarakat, dan c restrukturisasi sosioekonomi untuk
membantu mentransfer sumber daya-sumber daya terbatas dari satu penggunaan kepada penggunaan yang lain sehingga pemerataan dan
efisiensi optimum dapat diwujudkan. Strategi yang diajukan di atas tidak cukup diperlengkapi dengan tiga
elemen pokok saja, tetapi selayaknya menyuntikkan pula suatu dimensi moral ke dalam sistem ekonomi. Setiap sistem ekonomi yang mempunyai
jawaban-jawaban sekuler terhadap pertanyaan metafisika yang disebutkan di atas, arti dan tujuan hidup, kepemilikan yang sebenarnya dan tujuan sumber
daya-sumber daya yang terbatas serta hak-hak dan kepentingan individu dalam masyarakat, tidak akan dapat memberikan motivasi efektif serta
restrukturisasi sosioekonomi.
4
4
M. Umer Chapra, Islam dan Pembangunan ekonomi. Penerjemah Ikhwan Abidin Basri, Jakarta: Gema Insani Press, 2000, h.11.