Konsep Dasar Pergudangan Konsep Dasar Pengembangan Sistem Informasi Pergudangan .1 Konsep Dasar Pengembangan Sistem

4. Prioritas Dalam Pergudangan Adapun tiga prioritas utama yang dibutuhkan pada suatu sistem pergudangan di antaranya: Pranata, 2004 a. Priority units , artinya penentuan skala yang menekankan pada satuan suatu barang. b. Priority price , artinya penentuan skala prioritas yang menekankan pada jumlah harga dari suatu barang. c. Priority order , artinya penentuan skala prioritas yang menekankan pada jumlah barang yang dipesan sesuai dengan kebutuhan. 5. Biaya Pergudangan Suatu biaya yang timbul dari adanya pergudangan adalah: a. Biaya pemesanan ordering costs b. Biaya yang terjadi dari adanya inventori inventory carrying costs c. Biaya kekurangan persediaan out of stock costs d. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas capacity associated costs; 1 Penyelarasan antara produksi dan distribusi, 2 Antisipasi terhadap perubahan harga dan inflasi, dan 3 Pemanfaatan potongan harga karena kuantitas pembelian.

2.3.3 Pengertian Sistem Informasi Pergudangan

“Sistem Informasi Pergudangan adalah suatu sistem untuk mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan mengenai pergudangan dan persediaan barang, mengubah data tersebut menjadi informasi dan melaporkan informasi kepada pemakai” Mcleod, 2006. “Sistem informasi pergudangan adalah sistem yang menyediakan informasi mengenai persediaan barang pad a suatu perusahaan” Andi, 2002.

2.4 Metode Penelitian

Metode adalah suatu kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau suatu kerangka berfikir menyusun gagasan, yang beraturan, berarah dan berkonteks, yang berpaut dengan maksud dan tujuan. Secara ringkas, metode ialah suatu sistem berbuat. Karena berupa sistem maka metode merupakan seperangkat unsur-unsur yang membentuk suatu kesatuan, Jogiyanto, 2006. Penelitian ialah suatu kegiatan mengaji secara teliti dan teratur dalam suatu bidang ilmu menurut kaidahmetode tertentu, Jogiyanto, 2006. Jadi metode penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam jangka waktu yang ditentukan, dengan menggunakan metode ilmiah, serta aturan yang berlaku, Jogiyanto, 2006.

2.4.1 Metode Pengumpulan Data

1. Studi Lapangan Penelitian yang dilakukan dilapangan atau tempat objek penelitian untuk memperoleh informasi serta data yang diperlukan, adapun metode pengumpulan data pada studi lapangan adalah sebagai berikut: Gulo, 2005 a. Observasi Pengamatan Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penliti dengan mengamati dan mencatat berbagai data yang diperlukan terkait permasalahan penelitian. b. Wawancara Wawancara adalah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan pula untuk mendapatkan adata dari narasumber yang berkaitan dengan penelitian. c. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik untuk mendapatkan data terkait topik penelitian yang tidak dapat diperoleh dengan penggunaan observasi dan wawancara pada data dan pendapat dari responden- responden yang dipilih berkaitan dengan topik penelitian. 2. Studi Pustaka Pengumpulan data dengan cara mengambil dari sumber-sumber buku referensi, media cetak maupun elektronik yang dapat dijadikan acuan pembahasan masalah. 3. Studi Literatur Sejenis Kajian literatur merupakan salah satu kegiatan yang mencakup: memilih teori-teori hasil penelitian, mengidentifikasi literatur, dan menganalisis dokumen, serta menerapkan hasil analisis tadi sebagai landasan teori bagi penyelesaian masalah dalam penelitian yang dilakukan Sudrajat, 2005. Maksud dari kajian literatur adalah mencari teori atau landasan berpikir yang tepat sebagai penguat proses penyelesaian masalah. Sumber literatur yang dipergunakan didalam penulisan skripsi ini adalah studi literatur hasil dari penelitian atau hasil penulisan karya ilmiah. Penelitian studi literatur yang dilakukan pada hasil penulisan karya ilmiah yaitu menekankan pada kelebihan dan kekurangan yang dilihat dari sisi sistem yang telah dirancang.

2.4.2 Metode Pengembangan Sistem

Proses pengembangan sistem terdiri dari proses standar atau langkah yang dapat digunakan pada semua proyek pengembangan sistem. Meskipun proses bisnis pada masing-masing organisasi berbeda, mereka memiliki karakteristik umum yang sama, yaitu kebanyakan proses pengembangan sistem pada organisasi