21 dalam pemerintahan. Audit ini mencakup audit laporan
keuangan, audit kepatuhan, dan audit operasional. Laporan audit ini diserahkan kepada kongres, dalam hal ini adalah Dewan
Perwakilan Rakyat. Rahayu dan Suhayati 2010 menyatakan aktivitas yang dilakukan oleh auditor pemerintah adalah:
a Audit keuangan financial audit yang terdiri atas audit laporan keuangan dan audit atas hal-hal yang berkaitan
dengan keuangan. b Audit kinerja performance audit yang terdiri atas audit
ekonomi dan efisiensi operasi organisasi dan duti atas program pemerintah dan BUMN efektifitas.
4 Auditor Pajak Auditor pajak bekerja pada Direktorat Jenderal Pajak yang
berada dibawah
Kementerian Keuangan
Republik Indonesia.Auditor pajak mempunyai tanggung jawab terhadap
pelaksanaan pada pembayaran pajak oleh wajib pajak sesuai dengan ketentuan perpajakan. Lingkup pekerjaannya adalah
melakukan audit terhadap wajib pajak tertentu untuk menilai apakah telah sesuai dengan ketentuan undang-undang
perpajakan.
d. Tujuan Audit
Tujuan umum audit adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam semua hal yang material posisi keuangandan hasil
22 usaha serta arus kas apakah telah sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum. Untuk mencapain tujuan ini auditor perlu menghimpun
bukti kompeten
yang cukup,
auditor perlu
mengidentifikasi dan menyusun sejumlah tujuan audit spesifik untuk setiap akun laporan keuangan.
Tujuan spesifik audit ditentukan berdasarkan asersi yang dibuat oleh manajemen yang tercantum dalam laporan keuangan.
Laporan keuangan meliputi asersi manajemen yang bersifat eskplisit maupun implisit. Auditing Standards Board ASB
AU 326.03 SAS 31 dalam Nasution 2010 telah mengakui lima kategori asersi laporan keuangan sebagai berikut:
1 Keberadaan dan keterjadian existence and ocurance 2 Kelengkapan completeness
3 Hak dan kewajiban right and obligation 4 Penilaian dan pengalokasian valuation and allocation
5 Penyajian dan pengungkapan presentation and disclosure
e. Standar Audit
Standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSA No.1 SA Seksi 150 adalah sebagai
berikut:
23 1 Standar Umum
a Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai
auditor. b Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,
independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
c Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya
dengan cermat dan seksama. 2 Standar Pekerjaan Lapangan
a Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.
b Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat,
saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. c Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui
inspeksi, pengamatan,
permintaan keterangan,
dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan
pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
24 3 Standar Pelaporan
a Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia. b Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika
ada, ketidak konsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan
laporan keuangan
periode berjalan
dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
c Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan
auditor. d Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat
mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan.
Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.
3. Pemberian Opini Audit