48
D. Hipotesis
1. Independensi dengan Ketepatan Pemberian Opini Audit
Independensi adalah suatu istilah yang sering digunakan oleh profesi auditor. Antle 1984 dalam Mayangsari 2003 mendefinisikan
independensi sebagai suatu hubungan antara akuntan dan kliennya yang mempunyai sifat sedemikian rupa sehingga temuan dan laporan yang
diberikan auditor hanya dipengaruhi oleh bukti-bukti yang ditemukan dan
dikumpulkan sesuai
dengan aturan
atau prinsip-prinsip
profesionalnya. Independen berarti akuntan publik tidak mudah dipengaruhi, karena ia melaksanakan pekerjaan untuk kepentingan umum
Christiawan, 2002. Akuntan publik tidak dibenarkan memihak kepentingan siapapun. Auditor berkewajiban untuk jujur tidak hanya
kepada manajemen dan pemilik perusahaan, namun juga kepada kreditur dan pihak lain yang meletakkan kepercayaan atas pekerjaan akuntan
publik Christiawan, 2002. Independensi merupakan hal yang penting dalam melaksanakan
pemeriksaan akuntansi karena adanya kepercayaan dari klien dan para pemakai laporan keuangan dalam hal membuktikan kewajaran
penyusunan laporan keuangan. Oleh karena itu, auditor harus bersikap independen dari berbagai kepentingan. Auditor yang menegakkan
independensinya, tidak akan terpengaruh oleh pihak luar dalam mempertimbangkan fakta yang ditemukan dalam pemeriksaan
Windarti, 2011.
49 Mayangsari 2003 melakukan penelitian dengan tujuan untuk
mengetahui perbedaan pendapat antara auditor. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa yang menyebabkan perbedaan pendapat adalah
independensi. Auditor yang independen memberikan pendapat yang lebih tepat dibandingkan auditor yang tidak independen. Auditor yang ahli dan
non-ahli memang mempunyai perbedaan dalam memberikan suatu pendapat jika mereka tidak mendapatkan tekanan social maupun
ekonomis dalam proses pemberian pendapat. Trianingsih 2007 dalam penelitiannya menyatakan bahwa
independensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor. Independensi merupakan aspek penting bagi profesionalisme akuntan
khususnya dalam membentuk integritas pribadi yang tinggi. Hal ini disebabkan karena pelayanan jasa akuntan sangat dipengaruhi oleh
kepercayaan klien maupun publik secara luas dengan berbagai kepentingan yang berbeda. Seorang auditor yang memiliki independensi
yang tinggi maka kinerjanya akan lebih baik dan dapat menghasilkan ketepatan pemberian opini yang lebih baik pula. Berdasarkan berbagai
penjelasan di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah:
H
1
: Independensi berpengaruh signifikan dan positif terhadap ketepatan pemberian opini audit.
50
2. Keahlian dengan Ketepatan Pemberian Opini Audit