17 7 Pihak-pihak yang berkepentingan adalah mereka yang
menggunakan temuan-temuan auditor. Berdasarkan definisi-definisi tersebut maka dapat penulis
simpulkan bahwa auditing merupakan suatu proses untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang
peristiwa ekonomi dengan menentukan derajat kesesuaian antara asersi yang dibuat dengan kriteria yang telah ditetapkan, kemudian
hasilnya dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
b. Jenis-Jenis Audit
Menurut Arens, et. al. 2008 akuntan publik atau auditor eksternal melakukan tiga jenis utama audit, antara lain:
1 Audit Operasional Operational Audit Audit operasional mengevaluasi efisiensi dan efektifitas setiap
bagian dari prosedur dan metode operasi organisasi. Pada akhir audit operasional, manajemen biasanya mengharapkan saran-
saran untuk memperbaiki operasi. Dalam audit operasional, review atau penelaahan yang dilakukan tidak terbatas pada
akuntansi, tetapi dapat mencakup evaluasi atas struktur organisasi, operasi komputer, metode produksi, pemasaran, dan
semua bidang lain dimana auditor menguasainya.
18 2 Audit Ketaatan Compliance Audit
Audit ketaatan dilaksanakan untuuk menetukan apakah pihak yang diaudit mengikuti prosedur, aturan, atau ketentuan tertentu
yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi. Hasil dari audit ketaatan biasanya dilaporkan kepada manajemen, bukan kepada
pemakai luar, karena manajemen adalah kelompok utama yang berkepentingan dengan tingkat ketaatan terhadap proseur dan
peraturan yang digariskan. Oleh karena itu, sebagian besar pekerjaan jenis ini seringkali dilakukan oleh auditor yang
bekerja pada unit organisasi itu. 3 Audit Laporan Keuangan Financial Statement Audit
Audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan informasi yang diverifikasi telah dinyatakan
sesuai dengan kriteria tertentu.Biasanya, kriteria yang berlaku adalah Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
Generally Accepted Accounting Principle —GAAP. Dalam
menentukan apakah laporan keuangan telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan GAAP, auditor mengumpulkan bukti untuk
menetapkan apakah laporan keuangan itu mengandung kesalahan yang material atau salah saji lainnya.
c. Jenis-Jenis Auditor
Menurut Boynton 2006 para profesional yang ditugaskan untuk melakukan audit atas kegiatan dan peristiwa ekonomi bagi
19 perorangan dan entitas resmi, pada umunya diklasifikasikan dalam
tiga kelompok, antara lain: 1 Auditor Independen Independent Auditor
Auditor Independen atau yang di Amerika biasa disebut Certified Public Accountant CPA adalah para praktisi
individual atau anggota kantor akuntan publik yang memberikan jasa auditing professional kepada klien. Klien dapat berupa
perusahaan bisnis yang berorientasi laba, organisasi nirlaba, badan pemerintah maupun usaha individu perorangan. Lisensi
untuk dapat melakukan suatu audit diberikan pada mereka yang telah lulus ujian CPA serta memilik pengalaman praktik dalam
bidang auditing. Auditor ini bertanggung jawab atas pemeriksaan atau mengaudit laporan keuangan dengan
memberikan opini atas informasi yang diauditnya. 2 Auditor Internal Internal Auditor
Auditor internal merupakan karyawan suatu perusahaan, perusahaan milik negara maupun perusahaan swasta, tempat
mereka melakukan audit. Tugas pokok auditor internal adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan
oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menetukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menetukan
efisiensi dan efektifitas prosedur kegiatan organisasi, serta
20 menetukan kendala informasi yang dihasilkan oleh berbagai
bagian organisasi. Tujuan audit internal adalah untuk membantu manajemen dalam
melaksanakan tanggungjawabnya secara efektif. Ruang lingkup audit internal meliputi semua tahap kegiatan organisasi,
terutama berhubungan dengan audit kepatuhan dan operasional. Meskipun
demikian, pekerjaan
auditor internal
dapat mendukung audit atas laporan keuangan yang dilakukan oleh
auditor independen. Agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik, maka auditor internal harus berada diluar fungsi lini suatu
organisasi, kedudukannya independen dari auditee. Auditor internal wajib memberikan informasi bagi manajemen
pengambil keputusan yang berkaitan dengan operasional perusahaan. Sehingga dukungan dari manajemen informasi dari
auditor internal tidak banyak dimanfaatkan oleh pihak eksternal karena independensinya terbatas tidak
independen bagi pihak eksternal, hal inilah yang membedakan auditor internal dan akuntan publik
Rahayu dan Suhayati, 2010. 3 Auditor Pemerintah Government Auditor
Auditor pemerintah adalah auditor yang bekerja di instansi pemerintahan yang tugas utamanya adalah melakukan audit atas
pertanggungjawaban keuangan dari berbagai unit organisasi
21 dalam pemerintahan. Audit ini mencakup audit laporan
keuangan, audit kepatuhan, dan audit operasional. Laporan audit ini diserahkan kepada kongres, dalam hal ini adalah Dewan
Perwakilan Rakyat. Rahayu dan Suhayati 2010 menyatakan aktivitas yang dilakukan oleh auditor pemerintah adalah:
a Audit keuangan financial audit yang terdiri atas audit laporan keuangan dan audit atas hal-hal yang berkaitan
dengan keuangan. b Audit kinerja performance audit yang terdiri atas audit
ekonomi dan efisiensi operasi organisasi dan duti atas program pemerintah dan BUMN efektifitas.
4 Auditor Pajak Auditor pajak bekerja pada Direktorat Jenderal Pajak yang
berada dibawah
Kementerian Keuangan
Republik Indonesia.Auditor pajak mempunyai tanggung jawab terhadap
pelaksanaan pada pembayaran pajak oleh wajib pajak sesuai dengan ketentuan perpajakan. Lingkup pekerjaannya adalah
melakukan audit terhadap wajib pajak tertentu untuk menilai apakah telah sesuai dengan ketentuan undang-undang
perpajakan.
d. Tujuan Audit