Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F

97 Gusti dan Ali, 2008. Skeptisme profesional dapat dilatih oleh auditor dalam melaksanakan tugas audit, pemberian opini audit akuntan harus didukung oleh bukti audit kompeten yang cukup, dimana dalam mengumpulkan bukti audit auditor harus senantiasa menggunakan skeptisme profesionalnya yaitu sikap yang mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis terhadap bukti audit SPAP, 2001 agar diperoleh bukti-bukti yang meyakinkan sebagai dasar dalam pemberian opini akuntan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Suraida 2005, serta Gusti dan Ali 2008 bahwa skeptisme profesional berpengaruh signifikan dan positif terhadap ketepatan pemberian opini audit.

c. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F

Uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.19, jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H a diterima dan menolak H . Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H diterima dan menolak H a Ghozali, 2011. Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam variabel model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen. 98 Hasil Uji Statistik Signifikansi Simultan Uji F dapat dilihat dalam tabel 4.19 berikut ini: Tabel 4.19 Hasil Uji Statistik F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1Regression 333.592 4 83.398 10.153 .000 a Residual 509.273 62 8.214 Total 842.866 66 a. Predictors: Constant, Skeptisme Profesional, Pengetahuan Akuntansi dan Auditing, Keahlian, Independensi b. Dependent Variable: Ketepatan Pemberian Opini Audit Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS Hasil Uji Hipotesis 5: Pengaruh independensi, keahlian, pengetahuan akuntansi auditing, serta skeptisme profesional terhadap ketepatan pemberian opini audit Tabel dari F-test didapat nilai F hitung sebesar 10,153 dengan tingkat signifikansi 0,000. Probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Ketepatan Pemberian Opini Audit atau dapat dikatakan Independensi, Keahlian, Pengetahuan Akuntansi dan Auditing, serta Skeptisme Profesional berpengaruh terhadap Ketepatan Pemberian Opini Audit. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Gusti dan Ali 99 2008, Mardisar dan Sari 2007, serta Sabrina dan Januarti 2012. Berdasarkan tabel 4.18, maka diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut: Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + e Y = 11,989 + 0,158X 1 + 0,158X 2 + 0,231X 3 + 0,410X 4 + e Keterangan: Y = Ketepatan Pemberian Opini Audit a = Konstanta b = Koefisien Regresi X 1 = Independensi X 2 = Keahlian X 3 = Pengetahuan Akuntansi dan Auditing X 4 = Skeptisme Profesional e = Standar error Pada persamaan regresi di atas menunjukkan nilai konstanta sebesar 11,989. Hal ini menyatakan bahwa jika variabel independensi, keahlian, pengetahuan akuntansi dan auditing, serta skeptisme profesional auditor dianggap 0, maka ketepatan pemberian opini audit akan meningkat sebesar 11,989 satuan. Koefisien regresi pada variabel independensi sebesar 0,158 15,8; hal ini menunjukkan jika variabel independensi 100 mengalami kenaikan 1 maka variabel ketepatan pemberian opini meningkat sebesar 15,8; dengan catatan nilai variabel independen lainnya tetap. Koefisien regresi pada variabel keahlian sebesar 0,158 15,8; hal ini berarti jika variabel keahlian megalami kenaikan 1 maka variabel ketepatan pemberian opini audit meningkat sebesar 15,8; dengan catatan nilai variabel independen lainnya tetap. Koefisien regresi pada variabel pengetahuan akuntansi dan auditing sebesar 0,231 23,1; hal ini berarti jika variabel pengetahuan akuntansi dan auditing mengalami kenaikan 1 maka variabel ketepatan pemberian opini audit meningkat sebesar 23,1; dengan catatan nilai variabel independen lainnya tetap. Koefisien regresi pada variabel skeptisme profesional sebesar 0,410 41; hal ini berarti jika variabel skeptisme profesional mengalami kenaikan 1 maka variabel ketepatan pemberian opini audit meningkat sebesar 41, dengan catatan nilai variabel independen lainnya tetap. Seluruh variabel independen masing-masing koefisiennya bernilai positif. Hal tersebut berarti terjadi hubungan positif antara tiap variabel independen yaitu independensi, keahlian, 101 pengetahuan akuntansi dan auditing, serta skeptisme profesional terhadap variabel dependen ketepatan pemberian opini audit. Semakin tinggi independensi, keahlian, pengetahuan akuntansi dan auditing, serta skeptisme profesional yang dimiliki seorang auditor maka akan semakin meningkat ketepatan pemberian opini audit. 102

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh independensi, keahlian, pengetahuan akuntansi dan auditing, serta skeptisme profesional terhadap ketepatan pemberian opini audit. Responden dalam penelitian ini berjumlah 67 orang auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik KAP yang terletak di DKI Jakarta dan berdasarkan Directory KAP yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia IAPI pada tahun 2012. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Independensi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan pemberian opini audit. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan peneltian Mayangsari 2002 dan Yuskar Devisia 2011. Namun sejalan dengan penelitian Christiawan 2002 dan Sukriah, et. al. 2009. 2. Keahlian tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan pemberian opini audit. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan Gusti dan Ali 2008 serta Sabrina dan Januarti 2012. 3. Pengetahuan akuntansi dan auditing berpengaruh signifikan dan positif terhadap ketepatan pemberian opini audit. Hasil penelitian ini mendukung

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keahlian Audit Dan Audit Judgment Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Oleh Akuntan Publik Dengan Pengalaman Sebagai Variabel Moderating

0 11 187

PENGARPENGAL Pengaruh Skeptisisme, Independensi, Situasi Audit Dan Pengalaman Auditor Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Auditor Oleh Akuntan Publik (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Semarang).

0 1 17

HUBUNGAN SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR, SITUASI AUDIT, ETIKA, PENGALAMAN SERTA KEAHLIAN AUDIT DENGAN KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDITOR OLEH AKUNTAN PUBLIK.

0 2 8

HUBUNGAN SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR, ETIKA, PENGALAMAN DAN KEAHLIAN AUDIT DENGAN KETEPATAN Hubungan Skeptisisme Profesional Auditor, Etika, Pengalaman Dan Keahlian Audit Dengan Ketepatan Pemberian Opini Auditor Oleh Akuntan Publik Di Kota Surakarta.

0 1 12

PENDAHULUAN Hubungan Skeptisisme Profesional Auditor, Etika, Pengalaman Dan Keahlian Audit Dengan Ketepatan Pemberian Opini Auditor Oleh Akuntan Publik Di Kota Surakarta.

0 0 10

Pengaruh Skeptisisme Profesional, Audit, Etika, Keahlian dan Pengalaman terhadap Ketepatan Pemberian Opini oleh Auditor (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Ernst & Young).

2 11 21

PENGARUH PENGALAMAN, KEAHLIAN, SITUASI AUDIT, ETIKA, GENDER DAN INDEPENDENSI TERHADAP KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDITOR MELALUI SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR

1 1 16

Pengaruh pengalaman auditor dan keahlian Auditor terhadap ketepatan Pemberian opini audit - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL, SITUASI/ RESIKO AUDIT, ETIKA, PENGALAMAN, KEAHLIAN, DAN INDEPENDENSI TERHADAP KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDIT OLEH AUDITOR DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SEMARANG - Unika Repository

0 0 14

Skripsi PENGARUH SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR, KEAHLIAN, PENGALAMAN, DAN SITUASI AUDIT TERHADAP KETEPATAN PEMBERIAN OPINI

0 0 14