Uji Normalitas Uji Homogenitas

Berdasarkan hasil perhitungan Anates Versi 4.0, diperoleh data bahwa dari 15 soal uraian terdapat 6 soal memiliki daya pembeda jelek, 6 soal memiliki daya pembeda cukup, dan 3 soal baik.

2. Instrumen Non Tes

Instrumen non tes berupa lembar kerja siswa dan lembar observasi. Lembar observasi yang digunakan adalah untuk mengamati keterlaksanaan model pembelajaran selama proses pembelajaran berlangsung. Uji validitas yang digunakan untuk menguji lembar observasi yaitu validitas konstruk. Uji validitas konstruk yaitu suatu pengujian dengan menggunakan pendapat ahli. 19 Ahli yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu proses yang dilakukan setelah data terkumpul. Teknik analisis data merupakan bagian yang paling menetukan dalam suatu penelitian karena analisis data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian. Dalam analisis data dilakukan beberapa tahapan, tahap pertama yaitu melakukan uji normalitas dan homogenitas. Uji normalitas dan homogenitas dilakukan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, serta data tersebut homogen atau tidak. Apabila data normal dan homogen maka dilanjutkan dengan melakukan uji-t untuk pengujian hipotesis. Adapun langkah-langkah dalam penggunaan teknik analisis data adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data adalah uji prasyarat tentang kelayakan data untuk dianalisis dengan menggunakan statistik parametik atau statistik nonparametik. Melalui uji ini, sebuah data hasil penelitian dapat diketahui bentu distribusi data tersebut, yaitu berdistribusi normal atau tidak normal. 20 Uji normalitas yang dilakukan menggunakan uji Liliefors. Hal ini dikarenakan data masih disajikan secara individu. Kelebihan uji Liliefors adalah penggunaan perhitungannya yang 19 Sugiyono, op.cit., h. 352 20 Misbahudin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013, h. 278 sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel yang kecil. Rumus uji Liliefors yaitu: 21 Keterangan: Lo : harga mutlak terbesar FZi : Peluang angka baku SZi : Proporsi angka baku Langkah-langkah yang dilakukan untuk uji normalitas yang pertama adalah mengurutkan data dari yang terkecil hingga terbesar, kemudian menghitung nilai Zi dari masing-masing data dengan rumus : Z = , keterangan: Xi = data, X = rata-rata data tunggal dan SD = simpangan baku. Setelah itu, dengan mengacu pada tabel distribusi normal baku, tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Z, berdasarkan tabel Z ditulis FZ ≤Zi yang mempunyai rumus FZi = 0,5 ± Z. Dilanjutkan dengan menghitung proporsi Z1, Z2, ..., Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika proporsi dinyatakan oleh SZi, maka: SZi = , ,… Seteah FZi dan SZi sudah diketahui, kemudian hitung selisihnya FZi- SZi, pada masing-masing data, kemudian tentukan harga mutlaknya. Kriteria harga mutlak adalah Lhitung yang paling besar. Lhitung tersebut dibandingkan dengan Ltabel pada tabel “nilai kritis untuk uji Liliefors”: Jika: L hitung L tabel maka data berdistribusi normal

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitias berfungsi untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel tersebut homogen atau heterogen. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Fisher pada taraf signifikansi 0,05, dengan rumus sebagai berikut: 22 21 Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2001, h. 466 22 Kemas Ali Hanafiah, Dasar-Dasar Statistika: Aneka Bidang Ilmu Pertanian dan Hayati, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006, h. 206 Lo = FZi – SZi F = Dengan kriteria: F hitung ≤ F tabel , maka data homogen F hitung ≥ F tabel , maka data tidak homogen

3. Uji Hipotesis