40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MAN Cibinong pada semester ganjil bulan November tahun ajaran 20152016. Peneliti memilih sekolah ini karena
berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru bidang studi biologi. Berdasarkan wawancara tersebut didapatkan informasi bahwa proses
pembelajaran di kelas sudah melakukan pendekatan saintifik yang membuat siswa aktif dalam belajar. Guru sudah menggunakan berbagai model pembelajaran yang
disesuaikan dengan konsep. Namun, belum pernah dilakukan penilaian terhadap keterampilan generik sains siswa. Siswa juga sudah terbiasa mencari dan
mengumpulkan informasi melalui internet, sehingga membantu proses eksplorasi
saat penelitian. B.
Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah metode quasi eksperimen atau eksperimen semu. Metode quasi eksperimen berbeda
dengan eksperimen murni. Metode eksperimen murni sangat sulit dilakukan, terutama
berkenaan dengan
pengontrolan variabel.
1
Sehingga tidak
memungkinkan peneliti untuk melakukan pengontrolan secara penuh terhadap sampel. Pada quasi eksperimen subyek yang akan diteliti tidak di acak dan sudah
ada dalam kelompok sebelum dilakukannya penelitian, misalnya siswa di dalam kelas.
Penelitian ini membandingkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Kelompok eksperimen I adalah kelas X MIA 5 dan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning PBL. Kelompok eksperimen II adalah kelas X MIA 3 dengan menggunakan model pembelajaran
1
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, h. 207
Project Based
Learning PJBL.
Setelah diberi
perlakuan, peneliti
membandingkan hasil keterampilan yang diperoleh dari masing-masing kelompok. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan keterampilan yang
didapatkan oleh siswa setelah diberikan perlakuan. Desain penelitian ini menggunakan Nonequivalent control group design.
Pada desain ini, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dibandingkan. Desain ini tidak hanya dapat mempresentasikan X lawan tanpa X,
melainkan dapat pula mempresentasikan X
1
dan X
2
atau diperluas dengan melibatkan lebih dari dua kelompok. Dua kelompok yang ada diberi pretest,
kemudian diberikan perlakuan, dan terakhir diberikan posttest.
2
Desain ini menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen I dan kelompok
eksperimen II. Kelompok eksperimen I dalam pembelajarannya menggunakan model problem based learning dan kelompok eksperimen II menggunakan model
project based learning. Desain dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 . Desain Penelitian
Kelompok Pretest
Perlakuan Posttest
PBL Eksperimen I
O
1
X
1
O
2
PJBL Eksperimen II
O
3
X
2
O
4
Keterangan: O
1
, O
3
: Pretest keterampilan generik sains siswa X
1
: Proses belajar mengajar dengan model project based learning PBL X
2
: Proses belajar mengajar dengan model problem based learning PJBL O
2
, O
4
: Posttest keterampilan generik sains siswa
Pada awal kegiatan sebelum diberikan perlakuan, kedua kelompok ini diberikan pretest terlebih dahulu yang nantinya akan dibandingkan dengan hasil
posttest. Pretest adalah tes tertulis yang diberikan sebelum proses pembelajaran. Tes ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana keterampilan generik sains
siswa sebelum diberikan perlakuan, sedangkan posttest adalah tes tertulis yang diberikan setelah pembelajaran selesai. Tes ini diberikan dengan tujuan untuk
2
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013, h. 102-103
mengetahui peningkatan keterampilan generik yang telah dikuasai oleh siswa. Hasil kedua tes tersebut kemudian digunakan sebagai data penelitian dan diolah
serta dibedakan hasilnya menggunakan analisis statistik.
C. Populasi dan Sampel Penelitian