Berpikir Kreatif dan Kemahiran Generik Sains” menyatakan bahwa kegiatan yang terselenggara melalui pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan
kemahiran generik siswa SMK. Indikator kesadaran akan skala besaran dan inferensi termasuk dalam kategori tinggi, sedangkan bahasa simbolik, kerangka
logika, pemodelan, sebab akibat, dan konsep abstrak termasuk dalam kategori sedang.
58
C. Kerangka Berpikir
Saat ini diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Lahirnya sumber daya manusia yang berkualitas tersebut tidak terlepas dari adanya proses belajar.
Pada Undang-undang No. 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa proses pembelajaran di kelas dituntut untuk berpusat pada siswa untuk menjadikan siswa lebih aktif
dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga, kegiatan pembelajaran yang dilakukan dapat membangun pengetahuan, sikap serta keterampilannya secara mandiri.
Salah satu keterampilan yang dapat dilatih dalam pendidikan di sekolah yaitu keterampilan generik sains. Keterampilan generik sains adalah sebagai
keterampilan dasar yang bersifat umum. Pada kurikulum 2013 sudah menuntun untuk pencapaian undang-undang tersebut. kurikulum 2013 mengandung 5
tahapan, yaitu mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasi. Tahapan dalam kurikulum ini adalah bagian dari proses untuk
memunculkan keterampilan generik. Namun, dalam proses pembelajaran pengukuran keterampilan generik ini belum terukur. Pengajar memegang peranan
penting dalam proses belajar mengajar, salah satu kunci kesuksesan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran terletak pada model pembelajaran yang digunakan
oleh guru. Banyak model pembelajaran yang dapat dipilih oleh guru berdasarkan materi
dan tujuan pembembelajaran yang ingin dicapai. Belajar bukan lagi berpusat pada guru tetapi pembelajaran saat ini berpusat pada peserta didik, siswa dilatih untuk
dapat belajar bagaimana belajar. Sekolah memiliki tujuan untuk mempersiapkan
58
Navies Luthvitasari, Ngurah Made, Suharto Linuwih, “Implementasi Pembelajaran Fisika Berbasis Proyek terhadap Keterampilan Berpikir Kritis, Berpikir Kreatif dan Kemahiran
Generik Sains”, Journal of Innovative Science Education, Vol 1, 2012, h. 96
siswa terjun ke dalam dunia nyata, dimana dalam dunia nyata tidak terlepas dari yang namanya masalah.
Model Problem Based Learning dan Project Based Learning merupakan beberapa model pembelajaran yang berawal dari suatu permasalahan yang
membutuhkan solusi melalui pemikiran yang sistematis dan logis. Penerapan model ini dapat membuat siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar dikelas
karena semua kegiatan berpusat pada siswa. Penerapan model ini selain membuat siswa lebih aktif juga dapat untuk melatih keterampilan generik sains siswa.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hayatuz Zakiyah dan Navies Luthvitasari didapatkan bahwa kedua model ini terbukti dapat meningkatkan
keterampilan generik sains siswa. Namun, belum diketahui apakah terdapat perbedaan keterampilan generik sains siswa yang diajar dengan menggunakan
model PBL dan PJBL. Model pembelajaran PBL dan PJBL sangat sesuai diterapkan dalam konsep
bakteri. Bakteri sangat dekat dengan kehidupan manusia dan cenderung berinteraksi langsung dengan manusia. Selain itu, bakteri dalam kehidupan dapat
menimbulkan dampak negatif dan positif yang dapat dijadikan sebagai media untuk mengorientasikan siswa pada masalah dalam PBL dan bagian dari
penentuan proyek dalam PJBL. Berdasarkan permasalahan yang diberikan, siswa dituntun untuk memberikan solusi dan produk yang dihasilkan untuk
memecahkan masalah. Sehingga konsep ini tepat menggunakan model pembelajaran PBL dan PJBL.
D. Hipotesis Penelitian