Hipotesis Penelitian KAJIAN TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR

siswa terjun ke dalam dunia nyata, dimana dalam dunia nyata tidak terlepas dari yang namanya masalah. Model Problem Based Learning dan Project Based Learning merupakan beberapa model pembelajaran yang berawal dari suatu permasalahan yang membutuhkan solusi melalui pemikiran yang sistematis dan logis. Penerapan model ini dapat membuat siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar dikelas karena semua kegiatan berpusat pada siswa. Penerapan model ini selain membuat siswa lebih aktif juga dapat untuk melatih keterampilan generik sains siswa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hayatuz Zakiyah dan Navies Luthvitasari didapatkan bahwa kedua model ini terbukti dapat meningkatkan keterampilan generik sains siswa. Namun, belum diketahui apakah terdapat perbedaan keterampilan generik sains siswa yang diajar dengan menggunakan model PBL dan PJBL. Model pembelajaran PBL dan PJBL sangat sesuai diterapkan dalam konsep bakteri. Bakteri sangat dekat dengan kehidupan manusia dan cenderung berinteraksi langsung dengan manusia. Selain itu, bakteri dalam kehidupan dapat menimbulkan dampak negatif dan positif yang dapat dijadikan sebagai media untuk mengorientasikan siswa pada masalah dalam PBL dan bagian dari penentuan proyek dalam PJBL. Berdasarkan permasalahan yang diberikan, siswa dituntun untuk memberikan solusi dan produk yang dihasilkan untuk memecahkan masalah. Sehingga konsep ini tepat menggunakan model pembelajaran PBL dan PJBL.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir maka hipotesis penelitian ini adalah “terdapat perbedaan keterampilan generik sains siswa yang diajar dengan menggunakan model poblem based learning PBL dan project based learning PJBL pada konsep bakteri.” 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MAN Cibinong pada semester ganjil bulan November tahun ajaran 20152016. Peneliti memilih sekolah ini karena berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru bidang studi biologi. Berdasarkan wawancara tersebut didapatkan informasi bahwa proses pembelajaran di kelas sudah melakukan pendekatan saintifik yang membuat siswa aktif dalam belajar. Guru sudah menggunakan berbagai model pembelajaran yang disesuaikan dengan konsep. Namun, belum pernah dilakukan penilaian terhadap keterampilan generik sains siswa. Siswa juga sudah terbiasa mencari dan mengumpulkan informasi melalui internet, sehingga membantu proses eksplorasi saat penelitian. B. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah metode quasi eksperimen atau eksperimen semu. Metode quasi eksperimen berbeda dengan eksperimen murni. Metode eksperimen murni sangat sulit dilakukan, terutama berkenaan dengan pengontrolan variabel. 1 Sehingga tidak memungkinkan peneliti untuk melakukan pengontrolan secara penuh terhadap sampel. Pada quasi eksperimen subyek yang akan diteliti tidak di acak dan sudah ada dalam kelompok sebelum dilakukannya penelitian, misalnya siswa di dalam kelas. Penelitian ini membandingkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Kelompok eksperimen I adalah kelas X MIA 5 dan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning PBL. Kelompok eksperimen II adalah kelas X MIA 3 dengan menggunakan model pembelajaran 1 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, h. 207