B. Asas-Asas Hukum Perjanjian
Setelah diuraikan mengenai pengertian perjanjian, dimana perjanjian merupakan kesepakatan atas kehendak para pihak maka untuk menciptakan
keseimbangan equality dan memelihara hak-hak yang dimiliki oleh para pihak sebelum perjanjian yang dibuat menjadi perikatan yang mengikat bagi para pihak
maka sudah seharusnya kita memahami terlebih dahulu mengenai asas-asas yang terdapat dalam hukum perjanjian. Asas-asas yang mengatur tentang dapat
dijumpai dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, diantaranya yaitu :
1. Asas Kebebasan Berkontrak
Kebebasan berkontrak merupakan salah satu asas yang sangat penting di dalam hukum perjanjian. Kebebasan ini merupakan wujud dari kehendak masing-masing
para pihak. Setiap orang bebas mengadakan perjanjian apa saja, baik yang sudah diatur maupun belum diatur undang-undang, akan tetapi kebebasan tersebut
dibatasi tiga hal yaitu tidak dilarang undang-undang, tidak bertentangan dengan kesusilaan
16
Asas kebebasan berkontrak ini dijumpai pada pasal 1338 KUHPerdata yang berbunyi “Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-
undang bagi mereka yang membuatnya”. Dengan adanya penekanan pada kata semua maka pasal tersebut menyatakan bahwa diperbolehkan membuat perjanjian
. Asas ini sering juga disebut dengan sistem terbuka open system. Asas kebebasan berkontrak berhubungan dengan isi perjanjian, yaitu kebebasan
untuk menentukan apa dan dengan siapa perjanjian tersebut diadakan.
16
Abudl Kadir, Op.cit. Hlm. 295
Universitas Sumatera Utara
yang tentang apa saja atau perjanjian yang berisikan apa saja dan perjanjian tersebut mengikat para pihak yang membuatnya seperti undang-undang.
Mariam Darus Badrulzaman berpendapat bahwa : “Di dalam hukum perjanjian nasional, asas kebebasan berkontrak yang
bertanggung jawab dan mampu memelihara keseimbangan antara pengguna hak asasi dengan kewajiban asasi ini perlu dipertahankan yaitu
dengan cara pengembangan kepribadian untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagaian hidup lahir dan batin yang serasi, selaras dan seimbang
dengan kepentingan masyarakat”.
17
Asas ini mempunyai arti bahwa perjanjian itu terjadi sejak saat tercapai kata sepakat konsensus antara pihak-pihak mengenai pokok perjanjian, sejak saat itu
perjanjian mengikat dan mempunyai akibat hukum Jadi, asas kebebasan berkontrak ini menunjukkan bahwa setiap orang diberi
kesempatan untuk menyatakan keinginannya dalam hal untuk mencapai kesepakatan dalam membuat suatu perjanjian. Perjanjian disini meliputi seluruh
perjanjian, baik yang namananya diberikan maupun namannya tidak diberikan undang-undang.
2. Asas konsensual persesuaian kehendak